Sabtu, 23 Desember 2017

aliran rasa

Bila bercerita hanya bertutur tekstual, maka mendongeng melibatkan semua aspek, kata kata, imaginasi dan nilai cerita. Sepuluh hari mengajak anak-anak ke negeri dongeng yang penuh warna, ternyata mereka lebih terkesan dengan dongeng.

Terkadang, saya menemukan formulasi yang tepat saat mendongeng, kendala terutama pada alur cerita yang kadang meloncat loncat, sehingga membuat anak-anak menunggu kelanjutan dongeng dengan tak sabar. Mendongeng ternyata membutuhkan kemampuan bahasa dan bertutur yang baik selain juga ekspresi dan kekuatan cerita.

Tapi sebetulnya bukan itu saja yang penting, akan tetapi nilai moral yang harus dipastikan sampai dan mengakar di pikiran pendengar. Semoga kedepannya bisa menambah keterampilan mendongeng menjadi lebih baik lagi.


Sabtu, 16 Desember 2017

Gempa Bumi

16 Desember 2017

Pagi ini kami punya hot topik, yaitu tentang gempa semalam yang membuat kami terbangun dalam kondisi panik, sebetulnya anak-anak tak merasa ada gempa, hanya Azzam yang terbangun, pagi nya barulah saya dan semua bercerita tentang gempa semalam.

Saat menjelang siang kami duduk berkumpul bersama Enin. Krena topik hangat masih tentang gempa, Enin berkisah tentang gempa yang terjadi saat dulu mengandung saya, saat itu gimana unung Galunggung  meletus. anak-anak serius menyimak cerita neneknya.
Tentang bagaimana keadaan yang harus dihadapi, bersama-sama saling membantu antar tetangga, dan bersabar dengan keadaan.

Anak-anak sangat tertarik di sesi hujan abu, bagaimana mungkin abu jadi hujan, akhirnya saya menjelaskan sedikit versi ilmiah nya. Mereka membayangkan hari yang gelap dan pengap. Sedikit cahaya, bagi mereka ini adalah cerita seru, karena Enin menceritakan dengan penuh semangat, saya sampai merasa iri, anak-anak begitu terkesima dengan dongeng versi Enin.

Alhamdulillah,

#day10
#level10
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination



Kamis, 14 Desember 2017

Rumah ajaib

15 Desember 2017

Alhamdulillah..saat ini kita sedang bersafar, saat ini sampai di Bekasi, rumah keluarga kakak. Acara seputar kumpul-kumpul dengan keluarga, terutama anak-anak berkumpul dengan sepupu.

Acara mendongeng masih belum bisa terlaksana karena jadwal yang padat, maka saya ganti waktu menjelang tidur adalah waktu yang tepat. Karena kami kemarin berwisata ke dunia fantasi. Jadilah saya mengambil tema berkisah dunia fantasi versi saya, saat itu anak - anak terkesan sekali dengan rumah ajaib, di dalamnya semua properti miring, bahkan rumah terasa tak seimbang.

Cerita saya bawa kesebuah negeri ajaib, tentang rumah ajaib seperti di Dufan, sebuah keluarga datang berkunjung, namun kebingungan menghinggapi keluarga itu, mulai harus menyesuaikan diri hingga bertanya-tanya kenapa seperti itu. Sedangkan tuan rumah nampaknya sudah sangat terbiasa dengan rumah itu.

Hingga suatu ketika, mereka bersiap bersantap malam di ruang makan, semua hidangan. Tampak miring, seperti mau tumpah. Kursi pun miring, hingga membuat sang tamu tak nyaman hingga sakit pinggang. Tapi semua keluarga sepakat bertahan sehari dirumah itu danrnghormati kebiasaan sang tuan rumah.

Moral dongengnya adalah, dimanapu. Kita berada, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, sepanjang norma yang ada tidak dilanggar, kitalah yang harus menghormati tuan rumah.

Demikian dongeng singkat pengantar tidur setelah hari yang melelahkan malam itu

#day9
#level10
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination



Minggu, 10 Desember 2017

Tentang kepasrahan dan tawakkal

Ahad, 10 Desember 2017

Sembari nunggu saya menggoreng singkong rebus, anak-anak menonton tv,  kebetulan waktu itu acaranya Bedah Rumah. Sambil sesekali menengok gorengan di dapur, saya ikut mendampingi anak-anak menonton.

Dalam suatu scene, ada kata-kata pasrah yang berulang kali diucapkan oleh ibu yang rumahnya di benahi. Rupanya kata-kata itu cukup berkesan dan menimbulkan keingintahuan Zaki. Setelah acara menonton selesai, sambil menikmati hangatnya goreng singkong, Zaki bertanya tentang arti kata pasrah.

Saya mencoba menjelaskan arti kata pasrah dalam arti menerima keadaan yang terjadi pada dirinya. Hmm. .biar lebih mudah difahami, saya mencoba berkisah tentang seorang anak yang sedang menghadapi ujian. Karena asyik bermain ia melupakan kewajibannya belajar untuk ujian keesokan harinya, saat ditanya sang ibu, ia mengatakan bahwa ia akan pasrah saja, atau menerima keadaan, menerima soal ujian yang mungkin saja ia kesulitan mengerjakannya.Akan tetapi, sang ibu mengatakan bersikap pasrah ketika kita sudah tau ada tantangan adalah sikap yang pengecut. Karena ia sebetulnya memiliki waktu dan kesempatan melakukan yang terbaik. Ia bisa berusaha belajar sekuatnya, sedangkan hasil akhir itu adalah urusan Allah SWT. Maka yang harus dilakukan si anak bukan lah pasrah akan tetapi berusaha dan bertawakal kepada Allah.

Pertanyaan berikutnya adalah Mengapa bertawakkal? ,Tawakal adalah bentuk kepasrahan kita kepada Allah SWT, setelah kita berusaha keras. Karena dalam Islam kita diajarkan untuk selalu berpegang teguh kepada Allah, melibatkannya dalam setiap sendi kehidupan.

Dan Abang ziyad menimpali, bagaimana dengan bentuk pasrah si ibu tadi di benahi rumah? Apakah sudah sesuai tuntutan Islam?.dan si mama pun akhirnya bertanya kembali ke Abang. Menurutnya ibu itu pasrah setelah berusaha, artinya ibu itu sudah bertawakkal. Saya pun mengamini pendapatnya. Pelajaran hari ini adalah, Allah itu menilai usaha terbaik kita, tapi hanya Allah juga yang tahu ketetapan terbaik bagi umat-Nya.

#Day8
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination

Jumat, 08 Desember 2017

Kisah berantai dengan karet gelang

7 Desember2017

Hari kedua PAS, karena selama penilaian jam pulang sekolah dimajukan, jadi jam 2 siang anak-anak sudah dijemput, hari ini udara lumayan terik, jadi sesampainya dirumah, mereka kelihatan lelah. Padahal paginya gerimis dan berangin jelang siang barulah matahari menghangat.

Sambil istirahat, dan mereview ulangan mereka hari itu. Abang dan Zaki main karet gelang.saya jadi punya ide yaitu melemparkan tantangan ke Zaki dan abangbuat cerita atau dongeng berdasar bentuk yang dibuat Zaki, jadi kita akan membuat cerita berantai. Mereka pun setuju. Zaki mendapat giliran pertama dengan bentuk rumah, ia mengisahkan seorang anak yang tinggal di rumah besar di kota. Kemudian Zaki membuat bentuk Pesawat, kini giliran Abang yang menyambung cerita, begitu seterusnya sampai di bentuk ke empat. Ceritanya tentang seorang anak keluarga kaya yang selalu bepergian, mereka naik pesawat dan juga balon udara, cita cita si anak menjadi seorang pilot pesawat luar angkasa.

Cerita berantai ini sebetulnya penuh keseruan khas mereka, saya hanya menarik benang merah cerita tersebut, bahwa setiap orang berhak bercita-cita tinggi, untuk mencapainya dibutuhkan kesungguhan dan kejujuran.
Walaupun kali ini bukan saya yang mendongeng atau berkisah, tetapi mereka antusias menyusun cerita sendiri dan membebaskan mereka merangkai cerita.

#day7
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayIIP
#Grabyourimagination

Rabu, 06 Desember 2017

Bersyukur adalah salah satu cara berbahagia

6 Desember 2017

Sejak semalam hujan turun cukup deras dan menyisakan genangan di halaman rumah, kolam ikan juga meluber, kebun singkong punya kai terimbas, dan beberapa pohonnya tumbang,  pagi nya kai sudah sibuk membereskan pohon singkong, sekalian memanen singkong yang memang sudah cukup umur. Alhamdulillah singkongnya besar-besar. Kami kebagian 3 umbi singkong yang lumayan besar.

Karena besok ujian, hari itu anak-anak pulang lebih cepat. Jadi ada jeda waktu luang yang lengang aktivitas,  sambil menikmati ongol-ongol singkong bikinan pagi saat mereka sekolah. saya alihkan aktivitas menonton TV dengan bercerita.

Tentang rasa bersyukur yang harus selalu kita jaga disaat susah sekalipun, seorang kakek penjual pisang tampak tersungut-sungut mendorong sepeda nya, isinya beberapa sisir pisang kepok dan Ambon yang menguning, namun sejak pagi hingga sore tak ada satupun pembeli. Karena itu sang kakek terlihat kesal.

Dari jauh terlihat seorang penambal sepatu dengan pikulannya, jalan penuh semangat dan begitu mereka berpapasan, dia berhenti untuk menyapa sang kakek. Ternyata dia berniat membeli satu sisir pisang jualan si kakek,  si kakek langsung bergembira, tapi kemudian bertanya untuk siapa pisang itu? Jawaban si tukang sol sepatu menyadarkan sang kakek tentang rasa bersyukur.
Ternyata pisang itu sebagai bekal perjalanan,  menjalani setengah hari jelang sore, menyusuri jalan menjajakan jasa menambal sepatu. Hanya dengan berjalan kaki dengan beban pikulan di pundak. Sedangkan si kakek menjajakan pisang dengan sepeda yang masih kuat ia kayuh, jikapun ia lapar. Masih ada pisang pengganjal perutnya. Alangkah malunya sang kakek dengan. Rasa tak bersyukurnya tadi. Dibandingkan dengan tukang sol sepatu, bebannya tak terlalu berat. Aah..kita memang kadang kurang bersyukur dengan. Keadaan kita, maka dari itu akan lebih baik bila kita melihat contoh orang anggota lebih susah dari kita, bukan orang yang lebih dari kita, dengan begitu kita belajar mensyukuri keadaan.

#day6
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination


Senin, 04 Desember 2017

Menantikan saat bersafar

4 Desember 2017

Senin ini anak - anak sudah mendapat pengumuman jadwal penilaian akhir semester di sekolah,  Zaki dan Abang Ziyad punya jadwal yang sama, sedangkan Azzam yang masih TK berbeda jadwal, yang menjadi fokus Zaki adalah jadwal hari terakhir PAS, karena dia tau bahwa kami berencana melakukan perjalanan ke rumah Kiki. Sayangnya dalam pengumuman tidak disebutkan kapan libur sekolah dimulai, Zaki pun terlihat kecewa tapi juga bertanya-tanya kapan libur dimulai.

Untuk menenangkannya, saya mengajak Zaki bercerita, apa yang dia inginkan saat dirumah Kiki nanti, mengalirlah cerita angan-angannya tentang liburan.
"Zaki mau mancing di kolam aki di belakang rumah, atau di dekat kebun. Ikut aki naik motor jalan-jalan ke stasiun kereta, mau lihat kereta jalan! Sama minta dibeliin mainan, Kiki kan baik" ujar dia
" InsyaAllah boleh aja, tapi Zaki harus nurut apa kata aki ya, sekarang Zaki belajar yang baik dulu ya..kan mau ulangan"
" Mama sudah beli tiket belum?"
" Belum, tapi nanti InsyaAllah beli" kata saya

Sore nya, setelah menjemput Abang sekolah. Lagi -lagi pertanyaan tiket sudah dibeli belum. Sebetulnya memang belum memesan tiket karena jadwal yang masih belum tentu, tapi saya mengajak mereka membayangkan bagaimana perjalanan kita akan dimulai. Kita menyebutnya sebagai safar, maka apa saja yang harus kita lakukan selama melakukan. Safar sebagai seorang muslim, dimulai mengajak mereka menghapalkan doa naik kendaraan, doa meninggalkan rumah, kewajiban menunaikan salat selama safar dan adab ketika bertamu.

 Semoga mereka sabar hingga waktunya tiba, insyaAllah. Terbersit dalam hati mereka begitu rindu dengan kakek neneknya, begitu pula saya, sedang kesempatan ini baru datang setelah yg tiga tahun, jadi wajarlah mereka sangat antusias dengan perjalanan ini

#day5
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination



Minggu, 03 Desember 2017

Cerita masa kecil

3 Desember 2017

Anak-anak ternyata mulai ketagihan di dongengin saya, hahaha..ngga tau mereka Mama nya harus putar otak ples nyari bahan buat bikin cerita jadi greget. Tapi saat rasa malas datang..duuhh..mendadak saya mati gaya saat ditagih untuk mendongeng. Padahal mereka sudah duduk manis bersiap menyimak dongeng saya.

Ngga tega juga sih menjadikan mereka menunggu,  akhirnya saya tawarkan untuk bercerita saja tentang masa kecil saat seusia mereka dan kegiatan hari Minggu saya kala itu. Sepertinya mereka cukup senang saya ceritakan pengalaman kecil saya, apalagi mereka sedang semangat menyambut libur semester, insyaAllah rencananya kami mau berlibur mengunjungi Kiki dan Nin nya di Jawa, jadi cerita saya seolah membawa mereka ke rumah kakek neneknya.

Tentang hari Minggu yang selalu kami isi dengan. Kegiatan bersama seluruh keluarga, berbagi tugas sejak pagi hingga sore, dan tugas saya sebagai anak terkecil adalah membantu mencabuti rumput di halaman, dan membantu Nin masak. Tapi kami melakukan Semua itu dengan suka cita, karena kami mengerjakan bersama-sama, ah hangatnya keluarga.

Bahkan Zaki dan Azzam sudah punya rencana sendiri bagaimana mereka akan menghabiskan waktu liburnya bersama Kiki dan Nin nya, saya terharu mereka begitu menantikan pertemuan itu, mengingat kami sudah tiga tahun tidak pulang kampung. Jadi acara liburan ini tentu sangat ditunggu oleh mereka.

#day4
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination



Sabtu, 02 Desember 2017

Mendongeng dengan Karet Gelang

2 Desember 2017

Masih menikmati libur panjang diakhir pekan. Mereka bermain bersama teman-temannya di halaman rumah, sekedar Main kucing-kucingan atau main pasir yang diubah jadi benteng pertahanan mereka. Sebentar kemudian berganti jenis permainan dan begitu terus.
Saya memang membolehkan mereka mengajak teman untuk bermain bersama, tetapi sebelum Dzuhur harus selesai.
Saat istirahat, Azzam memamerkan kebolehannya bermain karet di depan kami, nah saya pun punya ide,
'abang Azzam cerita dong, itu bentuk bentuk karetnya dibikin cerita'  pinta saya
Tapi rupanya Azzam masih belum mengerti maksud saya, akhirnya saya meminta dia membuat berbagai bentuk dan saya lah yang merangkai ceritanya. Azzam membuat bentuk pesawat, saya menerjemahkan nya dalam sebuah cerita, ada sebuah keluarga kecil sedang naik pesawat untuk bepergian..bla..bla..bla..
Kemudian Azzam merubah karet menjadi bentuk balon udara. Saya pun bercerita tentang sebuah negeri dengan banyak balon udara yang indah yang akan dikunjungi keluarga kecil itu.
Terakhir Azzam membuat karet gelang menjadi sebuah gunting, Nah..saya tertegun beberapa saat untuk mendapatkan ide bagaimana menyambungkan cerita. Akhirnya saya mendapat ide tentang benda yang tidak boleh dibawa ke kabin pesawat. Rupanya setelah saya selesai bercerita, Azzam Zaki dan Abang masih nagih bercerita dengan karet. Tapi karena saya belum bisa memainkan karet seperti Azzam saya berjanji untuk belajar dan lain kali bercerita lagi.
Ternyata, ide mendongeng bisa kita dapatkan dengan media apapun, asalkan kita bisa mengembangkan cerita. Kali ini tanpa sengaja menemukan karet gelang dan Azzam sebagai media bercerita. Hmm..mungkin lain kali saya perlu mencoba membuat cerita berantai dengan anak-anak.

#day3
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination

Jumat, 01 Desember 2017

Tentang Disiplin waktu


Sesorean, selesai tertib sore..kita nyantei ngobrol dikamar, sambil menunggu magrib. Lumayan capek juga ngawal mereka jalan di mall siang-siang, mana mall penuh karena long weekend.

Zaki cerita bahwa ia baru ingat gambar yang diwarnain hari Jum'at minggu lalu lupa dikumpul, dan ia minta diingatkan Senin untuk dibawa ke sekolah. Eh saya jadi lihat ke dinding kamar, ada gambar-gambar yang dibuat Zaki, sengaja ditempel di dinding karena dia senang bisa menggambar. Ada kelinci berbulu warna warni, gambar buldozer dan gambar truk pemadam kebakaran favoritnya.


Mmmm..jadi tertantang membuat cerita dari 3 gambar itu, saya mengajak anak-anak menyebutkan gambar itu satu per satu, dan mengalirlah cerita tentang kelinci yang keasyikan main dan lupa pamit pada ibunya hingga tersesat di hutan yang sedang diratakan para penebang kayu. Saya mencoba merangkai cerita dari gambar kelinci dan buldoser, akhir cerita kelinci menyesal telah lupa waktu dan membuat ibu kelinci khawatir.
Moral cerita ini adalah tentang disiplin waktu dan adab kepada orang tua, saya pun mengajak berdialog Zaki dan Azzam tentang disiplin waktu, seringkali mereka terlambat pulang setelah bermain sore ba'da ashar.
Semoga dengan cerita yang saya bawakan mereka lebih faham bagaimana memanfaatkan waktu dan menghargai orang tua.

#day2
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbumsayIIP
#grabyourimagination

Kamis, 30 November 2017

Ternyata, Mendongeng itu ngga gampang lhoo

30 November 2017

Alhamdulillah..Mendapat materi baru tentang Mendongeng, hmm..awalnya saya pede mengatakan 'aah..gampang itu mah' tapi begitu praktek malam ini, O O..ternyata yang saya sebut mendongeng itu berbeda dengan membacakan cerita.

Membacakan buku cerita, saya ngga pusing harus merangkai kata maupun pesan moral yang akan disampaikan, sedangkan mendongeng, saya harus benar - benar membuat cerita imajinatif yang berkesan, hingga sampai pesan moral atau nilai cerita yang saya sampaikan.

Hari ini memang saya berjanji akan mendongeng, bukan membacakan cerita. Jika biasanya kami membuka buku secara acak, trus saya bacakan menjelang tidur, kali ini berbeda. Setelah anak-anak mengatur posisi tidur mulailah saya memancing mereka dengan pertanyaan : 'hewan apa yang kalian suka?' dengan spontan mereka menjawab kucing dan sapi. Maka saya mengambil dua hewan itu sebagai tokoh di dongeng saya malam ini, nilai moral yang ingin saya sampaikan adalah kebaikan yang kita tanam, akan kita panen beribu kebaikan di kemudian hari.

Awal mendongeng saya seringkali terdiam sebentar sekedar mengambil jeda cerita, 'nnnggg' atau 'hmmm' , sedangkan mereka tidak sabar dengan kelanjutan dongeng saya. Ternyata mendongeng itu tak gampang' ya Buu..pakk..
Betul-betul butuh daya imajinasi tinggi dan kreatif mengolah kata. Beberapa kali saat mendongeng saya mengkroscek 'apakah anak-anak bisa membayangkan bagaimana ceritanya. Dongeng saya akhiri dengan memasukan nasehat-nasehat  ringan , dan hikmah dari cerita tersrbut. Alhamdulillah mereka menyimak dongeng dari awal sampai akhir.

Mungkin nanti saya akan mendongeng singkat di waktu-waktu bebas saat bermain atau bersantai .

#day1
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination

Rabu, 22 November 2017

Kreatifitas dalam rumah tangga

22 November 2017

Tak pernah menyangka, bahwa kreatifitas itu begitu luas maknanya, tak semata diartikan sebagai membuat sesuatu dari barang bekas, atau menghasilkan sesuatu yang unik dan berbeda. Kenyataannya kreatifitas diawali oleh sebuah pemikiran yang matang, proses kreatif melibatkan banyak faktor disekitar kita, cara pandang dan sikap kita akan suatu hal.
Beberapa hari ini saya diajarkan bagaimana melihat sekitar dari berbagai sudut pandang, melihat dengan cara yang berbeda, saya belajar lagi cara berpikir kreatif, menuliskan pemikiran dalam bentuk peta- peta, menggali lebih dalam potensi yang ada disekitar yang masih bisa saya manfaatkan.

Menjadi seorang ibu dan istri rasanya wajib hukumnya berkreatifitas, selain karena perempuan diciptakan sebagai makhluk multitasking, tetapi juga memang kewajiban dan tuntutan peran agar kita lihai dan cermat melihat dan memanfaatkan kesempatan dalam mengelola rumah tangga. Kreatifitas adalah salah satu sarana yang bisa menjawab tantangan dalam hiruk pikuk rumah tangga.

Menjalani prosesnya sama halnya dengan melakukan pengamatan di laboratorium kecil pemikiran, ketika prosesnya ternyata tak sejalan dengan peta yang saya gambarkan,akan saya segera beralih ke berbagai kemungkinan yang lain, disinilah dituntut untuk terus menggali ide, memperbanyak sudut pandang, memperluas segala kemungkinan sebagai bagian dari solusi. Disitulah tantangannya.

Saya juga  mengenalkan mind mapping ke anak anak sebagai cara yang asik untuk mengenal sesuatu, memahaminya dan  sekaligus mudah mengingatnya, pada level ini, mind map sangat membantu belajar si visual.

Dalam sepuluh hari tantangan, ada beberapa projek yang pada proses akhirnya tak sesuai, misalnya re grow wortel yang ternyata busuk sebelum ditanam, saya menggantinya dengan menanam umbi herbal seperti kunyit dan lengkuas. Alhamdulillah pada akhirnya mereka tumbuh bertunas.

Kreatifitas itu tak terbatas, maka perlu digali segala potensi, dirangsang dan kemudian dilatih.

#level9
#kuliahbundasayangiip
#thinkcreative
#aliranrasa

Jumat, 17 November 2017

Pekerjaan. yang tertunda

17 November 2017

Entah kenapa, beberapa hari ini untuk menyelesaikan tantangan 10 hari agak terasa berat, beberapa tidak terlaksana, meski begitu semangat menyelesaikan tantangan tetap harus dijaga. Dua hari lalu sebetulnya saya dan anak-anak berniat membuat papan duduk kecil dari kayu bekas, selain untuk duduk, tapi juga bisa difungsikan untuk alas foto saat saya belajar food fotografi. Kaki kaki meja sudah diukur dan digergaji,  tinggal membuat alas tempat duduknya, rencana tinggal rencana, papan alas belum juga dipotong, belum juga dicat, hal ini karena pengerjaannya lambat. Saat siang  cuaca cepat sekali berubah, siang yang terik menuju petang, biasanya setelah ashar pasti hujan, sedangkan waktu untuk main alat pertukangan adalah saat Ade tidur siang. Akhirnya itu papan kayu teronggok di halaman belakang.

Project anak- anak juga agak terlewat, tapi karena hari ini Jum'at, di sekolah Zaki ada jadwal mewarnai, jadilah Zaki memilih menyelesaikan gambar berwarna nya. Melihat hasil gambar dan mewarna Zaki, terpikir membuat dinding pameran untuk memajang hasil karyanya,sebagai bentuk apresiasi dari kesungguhannya. Jadi sepulang sekolah kami belanja spidol warna warni, lem dan karton putih untuk membuat dinding pameran.

Ternyata yang sedianya akan dikerjakan ba'da magrib, ternyata papa mengajak kita semua  makan diluar, dan bisa ditebak, kami tak mengerjakan. Semoga besok hari bisa kita selesaikan

#day10
#tantangan10haei
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative


Selasa, 14 November 2017

Fun learning buat Zaki dan Abang Zy

 14 November 2017

Hampir di penghujung semester, musim ulangan pun tiba. Akhir pekan kemarin Abang adik menyerahkan fotokopi an kisi-kisi bahan ulangan kompetensi dasar.
Keduanya bukan tipe pembelajar yang rajin mengulang pelajaran di rumah,  adakalanya  review pelajaran sekolah dilakukan sambil lalu, terkadang obrolan ringan sehari-hari selalu dikaitkan dengan pelajaran di sekolah, untuk itu saya harus cermat mencatat sampai dimana dan tema apa saja yang dipelajari di sekolah.

Sampai saat ini saya masih terus mencari tahu kecenderungan gaya belajar setiap anak, mulai dari Abang Ziyad, Zaki, Azzam dan Zayyan. Pengamatan awal anak-anak memiliki gaya belajar gabungan visual auditori, maka sebisa mungkin saya mengajak mereka belajar dengan cara yang menyenangkan, melibatkan banyak gambar dan suara.

Minggu ini, diumumkan bahwa di kelas Zaki akan diambil penilaian Bahasa Inggris, kebetulan penilaian untuk aspek berbicara. Zaki belum lama lancar membaca, begitu mendapat pelajaran bahasa Inggris, dia kesulitan membaca, apalagi dalam pengucapan, karena terkadang tidak sesuai dengan tulisan. Untuk membantunya belajar, saya membuat kartu kata-kata untuk setiap tema di kelasnya. Karena yang dinilai adalah berbicara, saya pun mengenalkan Zaki pada percakapan sederhana berbahasa Inggris di rumah. Saya mengesampingkan dulu tulisan, lebih mengasah pendengarannya untuk mendapatkan pengucapan yang betul dalam bahasa Inggris, jadi saya kenalkan bertahap, berbicara kemudian baru membaca tulisan.

Awalnya terasa kaku..kami banyak tertawa, bahkan termenung untuk mengoreksi kata-kata yang benar. Ada kejadian lucu, saat kita ngobrol tentang 'colour', ketika saya meminta Zaki menyebutkan warna seragam yang harus di pakai besok dalam bahasa Inggris, Zaki menjawabnya dalam bahasa Arab, karena sy tak paham bahasa Arab akhirnya malah ketawa-ketawa karena Zaki menjawab Ahmar untuk merah dalam bahasa arab, sedang saya menjawab red dalam bahasa Inggris.😂😂

Sedangkan Abang Ziyad lebih memilih belajar dengan memetakan pikiran, jadi tak terlalu sulit untuk diarahkan , hanya saja dia belum percaya diri mempresentasikan hasil pemikirannya. Untuk ini juga saya masih belum rileks mendampingi Abang, sesekali masih muncul keluhan agar dia fokus, sementara dia ingin segera selesai belajar. Baginya belajar dengan mind mapping mempersingkat waktu belajarnya.


#day9
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Sabtu, 11 November 2017

Bermain bersama sepupu

11 November 2017

Alhamdulillah..akhirnya janji mengajak berenang hari ini terkabul hajat,  anak-anak sudah ribut sejak pagi bersiap berenang, saya hanya mengecek persiapan akhir dan membekali Snack dan minuman. Berangkatlah mereka berenang.

Dirumah jadi sedikit longgar waktunya karena anak-anak sedang berenang, tinggal saya fokus mengajak Zayyan eksplorasi, jika kemarin bermain pasir dan kerikil, hari ini Zayyan ikut bermain di dapur, saat memotong sayuran, ia sibuk juga meremas menyentuh beberapa jenish A sayur, karena hari ini memasak sayur capcay, otomatis sayuran yang saya pergunakan  banyak jenis dan ragamnya, mulai dari wortel, sawi, baby corn, buncis dan lain-lain.
Zayyan termasuk bayi yang suka makan sayur, saat saya mengenalkan 'mentahan' dia cukup antusias meraba dan memperhatikan tiap jenisnya.

Ba'da Dzuhur anak anak pulang berenang, bertepatan dengan datang nya sepupu mereka dari Martapura, biasanya kalau sudah berkumpul akan sangat heboh, pun tadi siang. Setelah makan siang bersama mulailah mereka mencari kegiatan bermain, tapi karena cuaca yang panas, mereka lebih memilih main di dalam rumah, acara TV menjadi tak menarik saat main bersama, mulai dari main skateboard di dalam rumah sampai hotwheel dimainkan.
Akhirnya saya ajak main di belakang rumah yang mulai teduh, alat pertukangan dikeluarkan, barulah ereka sibuk, Zaki menggergaji kayu, Azzam dan faqih memalukan paku, meskipun benda yang mereka inginkan belum jadi, tapi karena udah kecapekan mereka menyerah, ternyata mereka mau membuat bangku kecil ( dingklik) .
 Disini saya kenalkan bahwa pekerjaan tukang kayu itu memang berat, beberapa tahapan harus dilalui ketika membuat sesuatu, mengukur bahan,menggergaji, memotong, menyatukan sampai berbentuk dengan bantuan paku dan palu, hingga akhirnya bisa dipakai, dan dirasa nyaman selain juga terlihat bagus.
Syukurlah mereka menikmati hari ini, jelang magrib saat para sepupu dijemput ortunya, kudengar obrolan mereka
'Besok-besok aku main kesini lagi yah..disini seru'
Senangnya bisa memberikan pelayanan yang baik kepada tamu kecil kami, Zaki pun berujar
'Ma, nanti giliran kita lah yang main ke rumah ayyash'
'insyaallah' sambut saya..


#day8
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreatove


Jumat, 10 November 2017

Happy Gardening

10 November 2017 Setelah sehari kemarin tidak melakukan apa apa alias sibuk memulihkan diri karena sakit perut, alhamdulillah hari ini mulai beraktivitas normal. Menyesuaikan agenda yang tertunda yaitu memindahkan tanaman wortel dan daun bawang ke media tanah.Azzam bersedia membantu, mulai mengambil tanah,menyiapkan kerikil, sampai belajar menanam sendiri. Sengaja kami memilih sore sebelum ashar, saat matahari sudah mulai teduh.
Pengamatan kami, dalam wortel yang tumbuh hanya tahan 5 hari sebelum dipindah ke media tanam tanah. Dilihat dari hasil tanaman kami, wortel hampir layu di hari ke tujuh, sedangkan daun bawang bertahan lebih lama, namun pembiakan dengan cara hidroponik tak sebagus dengan menanam langsung di tanah, cabang dan daunnya terlihat lebih kurus dari daun bawang pada umumnya. Namun saya senang bisa menunjukkan pada anak-anak khusus nya Azzam yang terlibat penuh, bagaimana proses re grow dari dapur, memanfaatkan sisa sayuran dengan ditumbuhkan kembali, membuat mini garden dan terutama belajar bagaimana proses pertumbuhan dari tumbuhan. Hari ini kami menambahkan jenis rempah dapur, yaitu kunyit dan Laos, diharapkan mereka akan bertunas beberapa hari kedepan.Ade Zayyan juga turut terlibat, saya biarkan dia bermain dengan kerikil, pasir dan tanah sebagai bagian dari merangsang saraf taktiknya, setelah beberapa hari lalu bermain douhg warna warni yang lengket, sekarang setingkat lebih baik, saat menyentuh kerikil dan pasir.
Semoga mini garden kami tetap berlanjut,beri kami tanggungjawab untuk terus memelihara dan menjaga tanaman yang kami tanam. Happy gardening.. #day7 #tantangan10hari #level9 #kuliahbunsayiip #thinkcreatif

Rabu, 08 November 2017

Dapur ku hari ini

8 November 2017

Kemarin sore  pohon pisang depan rumah ditebang karena pisangnya sudah menguning, Alhamdulillah ada 6 sisir pisang kepok siap olah, matang pohon pula. Tiga sisis terakhir 3masih mentah, seperti biasanya pisang kepok mentah saya olah jadi keripik pisang. Jadilah hari ini saya berkutat didapur menyelesaikan keripik pisang.

Agenda memindah wortel dan daun bawang kembali tertunda, akhirnya cuma mengganti air media tanamnya,  disela -sela kesibukan di dapur, saya menyelesaikan beberapa kerajinan tangan yang tertunda, Mengecat botol bekas selai untuk digunakan sebagai vas bunga, dan merangkai sendok bekas menjadi buket bunga tulip.
Menjelang sore, teringat janji ke anak-anak bikinin jus mangga,  memanfaatkan mangga gedong kiriman mba Erie (jazakillah mba..anak-anak suka😊), jadilah jus mangga dengan variasi baru, mengikuti tren yang lagi hangat..king MANGO.
Bagi saya, kreatifitas di dapur itu ibarat bermain, meski hasilnya tak selalu bagus namun ada ras puas sudah mencoba, bahkan terkadang menemukan resep baru atau formula baru sebuah tren, seperti sekarang..saya memilih menyajikan mangga sebagai dessert segar dengan campuran krim keju dan remah biskuit. Hmm..bagaimana rasanya, belum dicoba, karena harus didinginkan minimal 5 jam di dalam chiller, besok saya laporkan hasilnya.

#day6
#tqntangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Selasa, 07 November 2017

kreatifitas dalam menejemen waktu

7 November 2017

Proses kreatif apa yang saya lakukan hari ini ? Setiap hari melakukan hal yang itu - itu saja memang membosankan, disini kita butuh sesuatu yang ngga biasa, di IIP masalah 'kebosanan' adalah tantangan, bagaimana kita efektif memanfaatkan waktu dan kesempatan. Suatu ketika saat kunjungan pertama Bu Septi ke Banjarmasin, beliau sharing bahwa di IIP kita ingin menjadi ibu rumah tangga yang tak biasa. Maka kita butuh banyak belajar bagaimana menjadi profesional. Salah satu nya ya materi kreativitas ini.

Dari sekian banyak tugas kerumahtanggaan, saya memilih waktu-waktu tertentu untuk tetap beraktualisasi ,biasanya setengah hingga satu jam setelah anak-anak berangkat sekolah, setelah itu baru menyelesaikan tugas domestik. Karena tugas rumah tangga itu tidak ada habisnya, maka yang perlu dilakukan adalah Membagi waktu dengan disiplin.

Jadi, hari ini saya belajar otodidak memotret menggunakan kamera smartphone, khususnya membidik objek makanan buatan saya,  ternyata keahlian itu butuh waktu yang tidak sedikit, mengatur objek foto dan kelengkapannya. lalu belajar membidik objek.  Setelah kegiatan ini berlanjut ke rutinitas harian.


Biasanya, aktifitas bersama anak-anak ada di saat jam pulang sekolah, dalam keadaan santai dan dibuat menyenangkan. Sebetulnya hari ini kita bermain dengan batu dan tanah, masih dengan tema Re grow, mengumpulkan batu untuk media tanam sayur yang akan kami pindahkan besok.




#day5
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreativesz


Senin, 06 November 2017

Blue print tantangan kreativitas di rumah

6 November  2017


Bagi saya yang ibu rumah tangga, harus pintar-pintar mencuri waktu kapan bisa mengupgrade diri, mencharge kesabaran, memelihara iklim kondusif dalam rumah. Pagi setelah anak-anak berangkat ke sekolah adalah salah satu waktu yang bisa saya manfaatkan sebelum menjalankan kewajiban lain di rumah, setengah jam fokus menuliskan segala aliran rasa, membuat to do list hari itu dan memetakan pemikiran tentang suatu masalah. Nah inilah hasil tadi pagi.
Begitulah salah satu cara saya mengeluarkan pikiran, dari situ kadang saya bisa memilah prioritas mana yang harus saya kedepankan. Meski kadang karena suatu dan lain hal to do list kita tak sejalan dengan peta pikiran, tapi disitulah saya kadang menemukan momen AHA !
Masih ingat beberapa hari lalu gagal membuat Sensory bag untuk Zayyan, pagi ini sembari mengisi portofolionya, saya sekalian. Membuat Sensory bag berisi play south warna warni, ternyata tak butuh waktu lama dan taraa selesai tak sampai 15 menit, sensory bag tema warna selesai, hanya mengambil dari adonan mainan beberapa waktu lalu milik Abang abangnya saat melakukan project DIY.
Terkadang beberapa kegiatan membutuhkan bantuan tim, saya tak segan mengajak anak-anak untuk ikut terlibat, selain sebagai sarana pembelajaran di rumah juga sebagai salah satu cara menjalin kedekatan tiap anggota keluarga. Salah satu yang membuat saya senang adalah tantangan dalam game - game di IIP, yah mereka selain sebagai tim hore juga sebagai laboratorium belajar buat saya.

#day4
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Minggu, 05 November 2017

Membuat Rumah Nyaman dan Menyenangkan

5 November 2017

Setelah kemarin pada tepar karena demam, hari ini keadaan membaik, Alhamdulillah. Dan mulailah ditagih janji untuk berenang, namun sayang rencana itu harus tertunda lagi karena hujan. Alhasil hari ini kita cuma di rumah, dan karena Acil libur, tantangan hari ini adalah bekerja sama membuat rumah nyaman dan menyenangkan.

Konsep rumah nyaman dan menyenangkan diterjemahkan anak-anak sebagai rumah yang tidak berantakan dan selalu tersedia makanan. Oke..kita akan mewujudkannya hari ini. Pagi ini karena bangun terlambat, terpaksa semua pekerjaan kita buat tim, selesai sarapan. Tim  kebersihan langsung bekerja, mulai mengumpulkan baju kotor ke laundry basket, membereskan kamar dan sisa sarapan, tim ini terdiri dari Zaki dan Azzam, Abang Ziyad  bertugas sebagai keeper Ade Zayyan. Tugas akhir kebersihan saya yang handle. Sebetulnya ini berlaku di hari biasa, hanya saja karena ada ART terkadang mereka lebih mengandalkan bantuan ART.

Selanjutnya membuat rumah yang selalu tersedia makanan, karena cuaca juga sangat mendukung, maka gampang sekali lapar. Akhirnya saya 'uprek' di dapur, menggoreng kerupuk, membuat kulit tortilla dan menyediakan buah kupas bila sesekali anak-anak meminta. Jelang sore, saya mengambil jeda istirahat dan anak-anak diajak jalan-jalan papahnya sebagai ganti tidak jadi berenang. Rupanya udara sore cukup cerah, mereka pun mengajak serta sepupunya.

Rupanya sang papa mengajak mereka keliling sekalian memanaskan mobil yang beberapa hari tertahan di halaman karena ada proyek pembuatan drainase. Sepulangnya mereka hampir magrib, membagi  cerita seru tentang berkendara di jalan raya . Malamnya kami menutup hari dengan menyantap kebab sosis yang kami masak bersama-sama.
Menjelang tidur, saya ajak anak-anak anak review kegiatan hari ini, apa rumah yang menyenangkan dan nyaman sudah mereka dapatkan, Alhamdulillah semua menjawab ya.. InsyaAllah kami bersiap menyambut esok dengan ceria, terimakasih anak-anak untuk hari ini..

#day3
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#Thinkcreative




Sabtu, 04 November 2017

Regrow dan Muhammad Teladanku

4 November 2017

Rencananya pagi ini anak -anak mau diajak berenang Papa nya, tapi Qadarullah..sejak semalam Zaki demam dan Azzam mengeluh sakit perut paginya. Karena batal rencana awal, otomatis berubah juga rencana hari ini. Zaki yang tampak lemah karena demam hanya meringkuk di tempat tidur, Azzam juga tak terlalu bersemangat karena sesekali sakit perut dan harus ke toilet. Sedangkan Abang hari Sabtu ini kedatangan tamu teman sekelasnya, dan akhirnya larut main bareng.

Oh iya, cerita sedikit tentang beras kemarin yang kehujanan, ART kami, Acil nampak terheran heran dengan beras yang berserakan dan lantai penuh warna di loteng jemuran, hehe..saya pun menjelaskan kejadiannya. Sensory bag rainbow yang akan kami buat buat Zayyan pun gagal.

Sebetulnya saya pengen ngajakin anak-anak membereskan halaman belakang untuk tempat nongkrong 'cari angin' saat udara panas. Beberapa waktu lalu Zaki dan Azzam berniat membuat papan perosotan disitu,menggunakan kayu bekas titian. Karena tak memungkinkan untuk diajak berkegiatan fisik, akhirnya nyari kegiatan yang bisa dilakukan tak terlalu cape. Saat saya sedang menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makan siang, terbersit mengajak mereka memilah sayur yang bisa kita tanam sendiri. Karena menu makan siang hari ini adalah sayur sop ayam, maka sayur yang diperlukan hanya kentang wortel, buncis, daun bawang dan seledri. Dari kelima bahan itu manakah yang bisa kita langsung tanam? Saya mencoba merangsang kemampuan mereka menganalisa, Azzam beranggapan bahwa daun bawang lah yang bisa kita tanam, karena dia berakar. Jawaban Azzam benar, tapi tak cuma daun bawang yang bisa kita tanam, semua sayur yang kita gunakan bisa kita tanam sendiri. Akan tetapi kita bisa mengambil jalan pintas membuat cara menanam yang lebih singkat. Proses ini kita namakan re grow..sayur yang sudah kita petik sebetulnya bagian nyaasih bisa kita manfaatkan untuk menyembuhkannya kembali, tanpa harus memulai proses menanam dari awal. Contohnya hari ini, kami mengambil daun bawang dan wortel sebagai percobaan.
Jadi, prosesnya hanya memotong bagian bawah wortel dan daun bawang, kemudian merendamnya di air sebagai media tanam. Kita akan mengamati beberapa hari kedepan apa yang terjadi dengan percobaan kami.


Kegiatan sore hari kami lebih suka berkumpul sambil ngobrol, hari ini cuaca memang dingin dan entah kenapa listrik juga tegangannya naik turun terlalu tertarik screen time, TV dan laptop ngga dihidupkan. Akhirnya saya berinisiatif memulai jadwal bercerita lebih awal.

Kebetulan beberapa waktu lalu sharing dengan seorang teman yang  juga suka membacakan cerita kepada anaknya, buku yang sama yaitu Muhammad Teladanku. Dia mbagi tips agar figur sang Rasul melekat erat di hati anak-anak yaitu dengan cara menceritakan kisah hidupnya. Biasanya kami membaca dari urutan pertama, sampai saat ini di jilid 9. Ternyata ada tips khusus membaca Muhammad teladanku, yaitu memulainya dari buku untuk balita dan kemudian loncat ke jilid 12-13-14.
Saya coba praktekkan. Ternyata benar..anak-anak lebih antusias mendengarkan dan aktif bertanya, karena jilid 1-10 itu sifat nya sejarah, sedangkan  nyali jilid 12 memang menceritakan keteladanan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Dan itu sangat dekat dengan kesan yang akan dibangun untuk anak-anak.

Karena kisahnya sangat penuh hikmah, satu buku tak selesai dalam sekali cerita, banyak yang kita diskusikan dan kita ambil manfaatnya. Terimakasih untuk Nura temanku dan Muhammad Teladanku menjadi penyemangat hari saat jagoan-jagoan ku lemah fisik karena sakitnya.

#day2
#tantangan10hari
#level9
#kuliahBunSayIIp
#Thinkcreative

Jumat, 03 November 2017

Saat gagal di awal

Jum'at,  3 November 2017

Demi menjawab tantangan game level 9, saya mencoba menganalisa masalah apa saja yang sedang kami hadapi di rumah ini, maka masalah tersebut akan menjadi tantangan yang harus ditemukan solusinya. Pada prakteknya saya menemukan banyak hal menarik, salah satunya memetakan pikiran yang berseliweran di kepala.

Semalam saya mencoba memetakan fikiran tentang apa yang bisa kita lakukan bersama dengan bahan dan alat seadanya. Berbarengan dengan bacaan saya tentang merangsang saraf tactile pada balita, akhirnya diputuskan hari pertama mengajak Azzam dan Zayyan membuat Sensory bag. Berisi beras warna warni, yaitu beras yang diwarnai dengan pewarna makanan, ini akan kami gunakan sebagai salah satu pengisi sensory bag untuk Zayyan yang masih belajar mengenali Indra peraba nya.

Plastik zip lock sudah disiapkan, dan beras sudah diwarnai, dan untuk mengeringkannya kami memilih menjemur di loteng tempat jemuran. Saya hanya mengarahkan dan memberi masukan, Azzam membubuhkan pewarna, dan Zayyan mengaduk, tugas menjemur diserahkan pada Azzam.

Sembari menunggu beras mengering..kami sibuk bercengkrama sembari santap siang bersama setelah shalat Jum'at. Tiba-tiba langit menggelap, angin berhembus kencang dan suhu udara turun mendingin. Segera setelah itu turunlah titik hujan dengan intensitas tinggi. Dan bisa ditebak, Azzam lupa tentang beras yang dijemur.
Kami tertawa bersama membayangkan besok lantai jemuran akan penuh warna dan serakan beras. Hikmah yang kita ambil hari ini adalah bahwa tak semua yang kita rencanakan berakhir sempurna, persiapan yang cukup, juga

#Day1
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Kamis, 02 November 2017

Create to be creative


Libur cawu selesai dan jeng jeng..Materi Cawu 3 menanti. Ini adalah perkuliahan seru menurut saya, materi tak sampai bertumpuk buku, diskusi kelas dipandu fasilitator yang humble dan helpful, suasana diskusi materi tak pernah membosankan, apalagi materi awal cawu 3 ini, semua terasa baru.
Mulai dengan para fasilitator baru, materi  disajikan hanya slide per point yang sarat makna dengan judul yang cetarr..' Kreatifitas' . Diskusi materi juga tik tok banget (sayangnya ga bisa maksimal pantengin karena sambil momong toddler ples dua abangnya yg lagi  'turun' ke tanah main alat pertukangan), apalagi pas sesi interaktif nebak gambar dan buat garis, ternyata tak hanya heboh di WAG, masing - masing peserta justru pantang menyerah trial dirumah di bantu pak suami. See..seru kan, ini juga mengikat bonding sama pasangan lho.
Poin penting materi kali ini tentang Kreatifitas akan coba saya rangkum dalam tulisan pendek ini. Ternyata kreatifitas erat kaitannya dengan fungsi otak kanan, dimana otak kanan menekankan pada irama, musik, gambar dan imajinasi yang kesemuanya merangsang aktivitas kreatif. Bagaimana sesuatu dilihat dari sudut pandang berbeda dari kebanyakan, berpikir out of the box, unik, dan tak biasa.
Seperti ketika disuguhi suatu objek, kita akan memandang dari berbagai perspektif, bisa jadi mengakomodir ide-ide sebelumnya, kemudian  mencoba  menggabungkan   beberapa ide dan perspektif untuk  menciptakan  hal yang  baru dari objek tersebut. Nah.. disitulah proses kreatif dimulai.
Terus apa yang menghambat proses kreatif ?, Dari diskusi yang mengalir diketahui bahwa faktor internal jadi penentu seseorang bisa kreatif atau tidak, rendahnya rasa percaya diri, terbatasnya pengetahuan, tak yakin hasil akhir dan motivasi yang rendah. Keseragaman dalam lingkungan yang diakui sebagai keharmonisan seringkali juga mematikan proses kreatif menurut saya. Karena ide unik hasil kreatifitas  terkadang menimbulkan penolakan pada lingkungan yang umum. Itulah kenapa anak anak seringkali jadi role model dalam proses kreatifitas, mereka tak pernah mengenal takut salah atau gagal, berani mencoba, dan pantang menyerah. Sikap itu harus kita jaga.
Jadi, bagaimana menciptakan kreatifitas ?
Bukalah seluas luasnya pengetahuan, orientasikan pada masalah, temukan minat dan keunikan diri sendiri, ambil sebanyak mungkin referensi, kemudian bergabunglah dengan suport grup yang merangsang daya cipta.
Di Institut ibu profesional kita tidak mengenal masalah, yang ada adalah tantangan,  kita diajak mengubah cara pandang suatu masalah menjadi tantangan, kemudian memetakan permasalahan dan fokus pada solusi. Hasil akhirnya bisa saja berupa penemuan hal baru, atau penciptaan sesuatu yang baru. Menarik kan?..dan kita sedang diajak berkreasi melalui game level 9, tantangan 10 hari  ke depan menjadi kreatif.
Lets Have fun and create something😉..

sumber bacaan :
- Kreatifitas, Materi level 9 kuliah Bunsay IIP Kalsel
- Diskusi kelas Bunsay IIP Kalsel, Materi kreativitas , 2 November 2017
- Game level 9, tantangan 10 hari, Kreativitas.
- Menjadi Super Kreatif dengan Metode Pemetaan Pikiran, Joyce Wycof, 2005.

#KelasBundaSayang
#InstitutIbuProfesional
#Thinkcreative

Selasa, 10 Oktober 2017

Demi Masa

Pagi ini saya diingatkan lagi tentang apa tujuan hidup ini, selintas pikiran tentang betapa berantakannya hidup. Membiarkan semua mengalir apa adannya tak akan membawa sisa apa-apa, dalam ketafakuran, mengurai akar permasalahan, menelisik dimana letak kurangnya, berharap segera bisa dimulai perbaikannya.

waktu tak akan menunggu, masa tak akan berulang, momen juga tak bisa mampir kapan saja. maka segeralah, ciptakanlah, bergeraklah..itu kan gunanya saya hadir disini, membuat perubahan. sekali lagi memandangi satu persatu buah hati, bagaimana dulu terasa begitu tinggi pengharapan lalu menyerah pada keadanyan dan membiarkan seadanya, Sulungku hampir lulus SD, apa yang sudah kupersiapkan untuk bekalnya menempuh jenjang pendidikan lanjutan, Zaki sedang bertumbuh diusia sekolah, demikian pula Azzam yang tahun depan memasuki SD, banyak pekerjaan rumah yang sesuangguhnya saya bingung harus menyelesaikan yang mana dulu.

Apa yang mulai ajeg kita kerjakan di rumah. baiklah..mari kita analisa dan usahakan bergerak terus lebih baik. apa yang harus kita lakukan?
1. Memperbaiki jadwal harian
2. Membuat job deskripsi masing - masing anak
3. Mengoptimalkan waktu bersama
  -Azzam --> Ba'da dzuhur dan bada ashar, ba'da magrib
  - Zaki ----.> Ba'da ashar dan ba'da magrib
  - Ziyad ----> Ba'da magrib dan ba'da isya
4. memilih kegiatan kesukaan
5. membuat fun activity dan saya membuat portofolio
6. menyusun kegiatan esok harinya

Apa yang saya butuhkan adalah support system, utama dan nomor satu adalah SUAMI..
buat kesepakatan NO GADGET WHEN family time, utamanya ba'da magrib, mohon bantuan saat harus menghandle aktivitas baby zayyan

Bismillah, semoga Allah mudahkan kita semua untuk menjadi insan pembelajar menjadi lebih baik
Demi Masa..karena sesuangguhnya kerugianlah bagi kita yang tidak memperbaiki diri hari ini dari kemarin.



Sabtu, 07 Oktober 2017

Karena rejeki itu pasti, maka carilah kemuliaannya

Dalam rumahtangga, rejeki tak hanya dimaknai dengan kecukupan nafkah, tetapi lebih dari itu, karena pernikahan adalah penyempurna agama, maka cakupannya lebih luas sampai tanggungjawab tiap orang yang menjalaninya akan bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya, tak terbatas pada suami, tapi istri juga mengambil peran.

Saat sebuah keluarga sudah dikarunia anak-anak, maka Allah sudah menambah rejeki pada keluarga itu, yang harus dipahami adalah rejeki itu telah Allah atur sedemikian rupa agar cukup sepanjang hidupnya, maka yang harus ditanamkan adalah bahwa sejatinya kita hanya bisa berharap para kemurahan Allah SWT, karena Dia lah sang maha kaya, kita hanya bertugas memantaskan diri menerima karunia nikmat atas rejeki yang sudah dipersiapkan. maka penting menanamkan setiap anggota keluarga untuk paham konsep rejeki, bahwa rejeki tak hanya berupa harta materiil akan tetapi keluasaan waktu, kesehatan yang prima, dan berlimpahnya materi adalah salah satunya.

Karena rejeki itu pasti, maka carilah kemuliaannya. bagaimana kemuliaan itu bisa diraih? yaitu memantaskan diri menjadi pribadi yang bisa dinilai layak mendapat nikmat karunia Allah SWT. jangan sampai kita terjebak pada kelalaian karena terlena nikmat rejeki  (istidraj), salah satu caranya adalah bersyukur atas nikmat rejeki yang kita terima dalam bentuk apapun, karena rejeki berbanding lurus dengan kesyukuran, dimana janji Allah SWT menambah rejeki bagi hambanya yang pandai bersyukur, kemudian mendahulukan kewajiban yang merupakan hak Allah, menyisihkan sebagian harta yang menjadi hak orang lain baru kemudian mengambil hak kita. disanalah letak kemuliaan yang kita cari, kepantasan kita menerima rejeki yang Allah amanahkan, sehingga kita menjadi orang yang bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan.

Mensyukuri rejeki diantaranya adalah keterampilan mengelola keuangan atau cerdas finansial, melatih diri untuk disiplin membelanjakan harta, membuat atmosfer rumah yang hemat pangkal kaya, dan senantiasa bersyukur dengan nikmat sekecil apapun, menjadi pondasi penting keberlangsungan ekonomi keluarga.

#aliranrasa
#level8
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanharusdicari
#cerdasfinansial



Minggu, 24 September 2017

Saat pillow talk bertema tantangan level 8

l24 September 2017

Curhat Doong paap..hehe..
Edisi curcol sama suami tentang tantangan di level ini,  sedari awal ngobrolin materi level 8, saya pikir dia mengikuti saat saya sibuk cas cis cus ke anak-anak tentang cerdas finansial. Ternyata..tidak, dia hanya ngerti kalau saya ngikut tantangannya. Materi nya sendiri tak dibacanya, disitu lah kadang saya merasa jadi single fighter.

Obrolan dibuka dengan konsep rejeki dan bagaimana pengelolaannya, kami Sepaham dengan konsep rejeki yang saya sampaikan ke anak -anak juga, hanya saja pengelolaan masih belum sepaham.
Kemudian topik beralih ke masalah tantangan level 8 materi cerdas finansial, yang saya fokuskan ke Abang Ziyad karena usia dan pemahamannya sudah bisa diajarkan tentang cerdas finansial, disini mulai terlihat berbeda, saya masih kesulitan mengorek goal atau target yang Abang inginkan, maka saya sharing dengan suami bagaimana menstimulasi Abang untuk belajar mensetting target dan belajar memenuhinya. Suami agak keberatan jika menentukan goal secara finansial, karena terkesan mengajari anak hanya berorientasi pada materi duniawi.

Agak berat memang topik bahasannya, apalagi ini tentang finansial, ternyata yang dimaksud target dan impian kami punya cara pandang berbeda, di satu sisi saya ingin mengenalkan target yang mudah dalam waktu tertentu agar mudah dan terukur, sedangkan suami menginginkan setting target yang bersifat global, visi hidup, cita cita kehidupan. Aahh..rasanya kok masih 'ngawang' ya..tapi betul juga, justru mimpi haruslah besar dan mulia, jangan membatasi mimpi anak dengan keadaan saat ini.

Minggu depan Abang UTS, saya tanya apa targetnya?, Dia bilang nilai tuntas tanpa remidi😀. Kelihatannya sih biasa aja buat saya, tapi ternyata bagi dia berarti, karena ada nilai ukd nya yang belum tuntas. biarlah dia belajar target kecil dulu, lama-lama dia akan termotivasi.

#day10
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanharusdicari
#Cerdasfinansial


Sabtu, 23 September 2017

Berbagi adalah salah satu cara berayukur

22 September 2017

Tentang berbagi di hari Jumat,
Tentu saja karena keistimewaan hari jum'at, kami memilih nya untuk berbagi, tapi bukan berarti hari lain tak berbagi.

Kami mengajarkan berbagi tak hanya dalam bentuk uang, tetapi apa pun saat kita berkelebihan, maka saatnya membagi. Pengertian itu kita sampaikan, agar mereka mengerti bahwa di dalam rejeki kita, ada sebagian milik orang lain, tidak pelit, dan tidak berlebihan tetapi secukupnya.

Hari jum'at, kebetulan punya sisa daging qurban, sekalian ngajakin Azzam berkarya di dapur, kami bikin bakso Malang, hasilnya lumayan banyak. Hasilnya selain di sajikan untuk kami berlima di rumah, kami membagi bakso Malang dengan asisten rumah tangga kami.
Saat berangkat jum'atan,  Azzam berinisiatif  mengurangi uang celengannya untuk diinfakkan di kotak amal masjid.

Hal yang sama juga dilakukan Abang Ziyad, dari hasil usahanya bermain growtopia, dia menyisihkan keuntungan selain ditabung juga diinfakkan, saat saya cek buku harian cermatnya, Alhamdulillah. Saya sampaikan bahwa Allah SWT telah berjanji akan menambah nikmat hamba-nya yang bersyukur atas nikmat Allah. Salah satu cara mensyukuri nikmat Allah adalah berbagi kelebihan yang kita punya.
Fabiayyi alaa irabbikuma tukadziban..maka nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan? Adalah pengingat bagi kita untuk senantiasa bersyukur.

#day9
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanharusdicari
#cerdasfinansial


Jumat, 22 September 2017

Buku harian baru Abang Ziyad

21 September 2017

Yieyy..buku harian anak cermat mendarat tepat. Terimakasih mba erie atas bantuannya*hug
Yup..karena Mama masih minim dan mungkin belum melek literasi tentang kecerdasan finansial buat anak, jadi hadirnya buku ini sangatlah membantu.

Saya baca-baca dulu sebelum di serahkan ke Abang Ziyad, yes..dia pemiliknya, buku ini saya hadiahkan sebagai sarana belajar keuangannya. Jadi notes kecil yang saya belikan beberapa waktu lalu resmi 'pensiun' hehe..

Jadilah penyerahan buku dilakukan habis magrib seperti biasa saat family time, awalnya bingung buku apaan nih, setelah saya jelaskan dengan singkat, dia sih oke aja. cara pengisiannya pun mudah dan gampang dimengerti. Nah yang jadi pertanyaan saya adalah goal atau tujuan dia, hm..sebutlah mimpinya, keinginan terdalamnya. Sampai hari ini dia ternyata masih bingung apa yang sesungguhnya sangat dia inginkan, jadilah itu halaman mimpi dikosongin.

Jadi mereka ulang, bener juga..tujuannya apa si Abang belajar cerdas finansial? sekedar ilmu baru pengelolaan keuangan atau memang ada goal yang ingin dicapai? Saya masih meraba-raba, yang saya harapkan dari pembelajaran ini adalah anak-anak menghargai uang tidak didapat dengan cara yang mudah, dan mengajarkan mereka tidak berlebih-lebihan dalam segala sesuatu, berhemat dan belajar bagaimana mendapat uang dengan cara yang baik.

Yang saya amati beberapa hari ini, Abang cenderung euforia karena dengan mudahnya dia bisa mendapat uang dari penjualan item game nya, dan mudah pula ia membelanjakan uang hasil usahanya, dari sini, saya mencoba berdiskusi tentang pemanfaatan yang hasil usaha dan uang saku yang saya beri setiap hari. Mencoba memberi pengertian bahwa alangkah baiknya semua terukur dan tertakar jelas, mana bagian untuk menabung, ba ggggh Ian untuk berbagi dan pemenuhan keinginannya.

Kita akan melihat, bagaimana perkembangan Abang seminggu kedepan dalam mengelola keuangannya. Bismillah..insyaAllah bisa



#day8
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanharusdicari
#cerdasfinansial

Rabu, 20 September 2017

Kala jajan lebih menggoda

20 September 2017

Ngomongin menabung,sudah berulang kali anak-anak lakukan, entah itu uang recehan atau uang yang diperoleh dari uang saku atau pemberian kerabat. Apalagi jika kita mudik ke kampung halaman saya, jumlah 'salam tempel' mereka bisa berkali lipat jumlahnya, maklumlah mereka saudara dan cucu yang hanya setahun sekali berkumpul, jadi momen mudik jadi momen panen salam tempel dari Om Tante maupun uwanya, belum lagi dari Kakek nenek nya.

Selama ini mereka yang menerima langsung uangnya, hanya saja pengelolaannya langsung diserahkan pada saya, tapi mereka tahu punya simpanan, jadi sewaktu waktu mereka akan menagih saat punya keinginan khusus. Nah saat itu pasti penuh dengan tawar menawar, kesepakatan kami, dana boleh keluar sepanjang untuk keperluan yang penting dan mendesak, bolehlah..atau di moment khusus.

Sayapun akhirnya membuka rekening khusus untuk mereka, sebagai tabungan kelak mereka. Nah tentang menabung dirumah, biasanya mereka membuat sendiri celengan dari toples bekas atau apapun yang berbentuk tabung,  bagaimana mengisinya?, Seringkali bila saya pulang dari pasar, ada sisa sisa uang belanja yang saya sisihkan di tempat toples entah berapa jumlahnya, jika sisa ya masuk celengan. Rupanya itu menginspirasi anak-anak, sejak sekolah memberlakukan kebijakan boleh membawa uang saku dengan jumlah tertentu, Zaki yang baru masuk SD senang sekali, jadi tiap hari dia meminta uang saku, jadilah sesuai kesepakatan Zaki berhak atas uang saku  Rp.2000 per hari. Zaki lebih banyak menyisihkan uang saku nya untuk dicelengin daripada membawanya kesekolah sebagai uang saku. Apalagi melihat Azzam juga yang sedang mengumpulkan uang untuk belanja dia di hari ulang tahunnya bulan depan. Makin termotivasi Zaki mengumpulkan uang.

Paginya, memang Zaki menyimpan uang sakunya di celengan, tapi sore saat jam mengaji di mesjid, rupanya dia ngga tahan untuk tidak jajan, akhirnya uang yang di tabung, diambil kembali untuk jajan bersama temannya. Godaannya ya mereka ternyata 'ahli jajan' hingga tiap ada pedagang lewat di cegat. Saya pun mengajak ngobrol tentang hal ini dengan Zaki. memang Zaki punya hak atas uang sakunya, tapi Zaki bisa memilih jajan atau menyimpannya. Apalagi jika dirumah Snack masih ada, dan Zaki bisa ambil kapan saja. Lagi lagi pelajaran memilah antara kebutuhan dan keinginan diulang, saya pikir proses nya akan berkembang karena ia semakin faham mana yang harus ia dahulukan.

#day7
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanharusdicari
#cerdasfinansial


Mengatur post uang saku abang

19 September 2017

Masih ingat tentang keinginannya Abang berniaga melalui game online nya? Ya..saya mencoba terus memantau perkembangannya. Tujuan kami memberi ijin Abang berjualan beli adalah sebagai sarana berlatih bagaimana berwirausaha, bagaimana menghasilkan sesuatu dari hal yang kita sukai.

Sejak Senin, uang saku Abang berkisar 5000- 7000 rupiah. Dari jumlah sekian, diharapkan. Abang mengelola keuangan sesuai post yang kita sepakati, yaitu menyisihkan uang untuk infaq dan Tabungan, sisanya untuk belanja keinginannya termasuk modal  bermain Growtopia. Rupanya Abang mencatat semua itu dalam bentuk tulisan. Padahal saya memberi contoh dengan tulisan dalam bentuk tabel. Yaitu tabel pendapatan dan pengeluaran. Tapi tak mengapa karena ini masih dalam tahap belajar. Yang terpenting abang mengetahui dan mencatat jumlah uang dan peruntukannya.

Berdasarkan catatan, ternyata Abang  sudah bertransaksi beberapa kali melalui GT. Pembelian DL Minggu lalu menghasilkan penjualan wl, sasaran konsumennya adalah teman sekelas yang baru memainkan Growtopia, nah dari hasil berjualan ini ternyata tidak dicatat, sehingga dana yang terkumpul tidak tahu kemana saja. Pun dengan jatah infaq dan Tabungan masih tak jelas, Dari sini, saya mengetahui bahwa Abang belum faham pentingnya pencatatan.

Saya mengabaikan tentang pencatatan, tapi tetap mendampingi Abang membuat mini bujet, kemana saja akan ia belanjakan jatah uang sakunya, per hari. Mengatur uang saku dan pendapatannya dari bermain GT agar sesuai dengan post nya.

#day6
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#rejekiiitupastikemuliaanharusdicari
#cerdasfinansial


Selasa, 19 September 2017

Pertanggungjawaban harta

18 September 2017

Selamat datang hari Senin,
Saatnya memulai aktivitas rutin, pagi itu mengantar Abang dan Zaki lebih awal, sedangkan Azzam bertugas menemani adik kecil sementara saya mengantar abangnya sekolah,giliran Azzam terakhir diantar karena jam masuk nya berbeda.

Sejak subuh, saya teringat surat edaran dari sekolah bahwa sekolah akan mengadakan Tarhib menyambut tahun baru Islam,  orang tua diharapkan partisipasi mendukung upaya pengumpulan materi berupa pashmina atau jilbab,  ternyata jari ini terakhir pengumpulan sumbangan. Saya mengajak Abang dan Zaki memilah Milah barang mana yang akan disumbangkan dari lemari saya, terkumpullah 6 jilbab dan 2 pashmina.
Sambil melipat rapi, Abang bertanya kenapa saya tidak memakai lagi kerudung itu sedangkan masih bagus dan tidak robek. Saya jelaskan bahwa sekarang saya memerlukan kerudung yang lebih panjang dari itu, dan kerudung yang ada belum memenuhi kriteria menutup karena kurang lebar. Daripada saya simpan, mending saya sumbangkan bagi yang membutuhkan. Dengan begitu tercapai manfaatnya dan hilanglah tanggungjawab Mama atas penggunaannya.

Disini saya mencoba menjelaskan bahwa setiap manusia pasti Allah beri rejeki sesuai porsi yang ditetapkan Allah SWT sejak sebelum lahir,  dan manusia akan dimintai pertanggungjawaban untuk untuk setiap rejeki padanya, rejeki dalam artian harta materiil. dalam hal ini saya contohkan bahwa saya diberi Allah keleluasaan rejeki memiliki sejumlah kerudung, dalam prosesnya saya memilih kerudung yang lebih panjang, maka kerudung yang ada menjadi tidak terpakai, bila saya hanya menyimpan otomatis nilai manfaatnya berkurang. Lain halnya bila saya memutuskan menyumbangkan, maka insyaAllah akan ada nilai manfaat lebih bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, sudah tentu akan meringankan tanggungjawab saya tentang mengelola harta berupa rejeki berlebihan kerudung.

Intinya, setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas harta yang dimilikinya. Maka bagi Abang dan Zaki menjadi pelajaran bahwa dari sekian harta yang Allah titipkan pada kita, didalamnya ada hak orang lain yang harus ditunaikan. Dan kita akan ditanya bagaimana harta benda itu kita pergunakan
Jadi, kelak ketika engkau punya sedikit apalagi banyak materi, hendaklah yang pertama kali ditunaikan adalah hak Allah, infak dan shadaqah. Baru kemudian hak lainnya.

#day5
#Level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanharusdicari
#cerdasfinansial

Senin, 18 September 2017

Bawa bekal, tips hemat saat rekreasi

17 September 2017

Hari Ahad biasanya anak-anak main dengan temannya, dan beberapa teman memang terbiasa jajan, dan itu berpengaruh banget ke Zaki Azzam,jadi ikut ikutan minta uang jajan. Padahal project sebelum weekend saya ya bikin stok camilan banyak-banyak agar Zaki Azzam tidak terbiasa jajan di luar.

Tapi semenjak saya ajari memilah keinginan dan kebutuhan, mereka sedikit faham dan mau mengerti alasan saya tidak membolehkannya jajan, karena stok makanan ringan dan minuman ada tersedia di rumah. Tetapi saat stok kosong saya harus pintar bernegosiasi dan berdialog dengan mereka tentang menunda keinginan.

Sore itu, ada acara lomba balap jukung di Siring sungai Martapura, papahnya mengajak kami menonton acara itu sembari menghabiskan sisa weekend. Zaki Azzam antusias sekali, malah mereka mengajak serta dua temannya tentu terlebih dulu meminta ijin ke orang tuanya, Abang Ziyad memilih bermain bola di sudut komplek bersama teman-temannya.
Perkiraan kami, di Siring akan sangat ramai orang maupun pedagang, karena kami pergi ramai ramai, saya berinisiatif menyiapkan camilan dan minuman dirumah untuk dimakan disana saat menonton.

Zaki sempat protes, karena itu berarti kami membawa barang bawaan di tas, khas anak laki-laki ngga mau dibawa ribet,
'kenapa sih bawa bekal segala, ntar disana kan banyak yg jual ma, bisa jajan'
'supaya kita ngga repot,Zak..nanti kita ngga repot cari jajanan dulu, trus nyari tempat buat nonton'
'Lagipula kita belajar berhemat, ada uang lebih baik kita simpan untuk kebutuhan lainnya'

Dan benar saja, Sampai di siring, beberapa spot favorit sudah penuh orang, dan orang yang berjualan pun ikut berjejal. Kebayang kalo kami tadi ngga bawa bekal, disampingnya repot nyari tempat nonton, juga harus repot nyari camilan. Nah kami memilih tempat yang agak jauh dari keramaian, jadi cukup ruang buat kami menonton sekaligus menikmati bekal.
Hari jelang senja.. Alhamdulillah, sedikit repot tak menghalangi kita bersenang-senang kan.


#day4
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanharusdicari
#cerdasfinansial

Minggu, 17 September 2017

Belajar dengan banyak cara

16 September 2017

Jum'at malam biasanya jadwal kami keluar, sekalian belanja barang kebutuhan yang habis, menyesuaikan dengan diskon di supermarket dekat rumah, sejak di mobil saya mencatat beberapa barang yang habis dirumah dan harus dibeli, saat perjalanan jadi kesempatan saya menjelaskan ke anak-anak tentang membedakan kebutuhan dan keinginan. List belanja yang saya bagi ke anak- anak, jadi mereka akan mengambilkan barang yang dimaksud ke troley saat nanti di toko, yang pertama adalah list barang kategori kebutuhan, List selanjutnya adalah kategori keinginan. Disini saya membatasi tiap anak boleh memilih 3 pcs barang dengan jumlah maksimal belanja total Rp.20.000. Rata-rata mereka mengambil jenis Snack makanan dan minuman.

Sabtu paginya, kami santai ngga kemana mana, selepas sarapan. Teringat percakapan kemarin tentang jual beli atau berdagang dengan si Abang, setelah ngobrol berdua suami, akhirnya diputuskan Abang boleh Bermain Growtopia sambil belajar berdagang walaupun sifatnya virtual. Kami menekankan tentang jual beli sesuai syariah,  yang menjunjung tinggi unsur kejujuran dalam transaksi dan kepercayaan.

Singkatnya, modal uang yang terkumpul, dia belanjakan membeli diamond lock 70ribu rupiah, satu diamond lock sejumlah 100 world lock. Dari jumlah 100 WL, dia menjual 1000 rupiah untuk 1 WL. Dijual ke teman sekolah dan teman tetangga.

Saya meminta dia membuat catatan setiap transaksi di buku catatan kecil yang saya sediakan. Saat ini saya belum mengajari Abang membuat budget mini, tapi masih mengajari Abang tentang pendapatan dan pengeluaran, pendapatan yang didapatnya adalah uang saku, yang terdiri dari infaq, tabungan dan keinginan. Saat dia menanyakan tentang uang jajan, saya jelaskan bahwa itu masuk post keinginan.

Selanjutnya, akan coba dikenalkan dengan pencatatan uang saku hariannya.


#day3
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanharusdicari
#cerdasfinansial

Jumat, 15 September 2017

Sisihkan untuk ditabung

16 September 2017

Abis 'kuliah singkat' kemarin, kami belajar menyisihkan uang saku, termasuk saya juga.
Kalo saya, sisa uang belanja ke pasar saya masukan di toples sebagai tabungan. Azzam (usia 6 tahun 11 bulan) bertekad mengumpulkan uang saku ( menabung) agar ia bisa beli barang yang dia suka bulan depan, di hari ulang tahunnya, saya membekali uang 2000 rupiah setiap hari. Dan dia antusias menabung, sedangkan Zaki yang sama sama akan berulang tahun di bulan depan rupanya tak terlalu tertarik menabung, jadi dia masih membelanjakan jatah yang sakunya untuk snack, meski kini lebih memilih apakah jajan hanya keinginannya saja atau memang butuh. tak apa, namanya proses memahami, jadi saya biarkan dia memilah dan memilih antara kebutuhan dan keinginannya.

Lain lagi dengan Abang Ziyad, sejak seminggu lalu memang meminta uang saku teratur, saya memberi kisaran Rp. 5000 -Rp 7000, untuk kebutuhannya beli Snack sebelum kelas tahfidz mulai. Tapi saya perhatikan beberapa hari ini justru uang sakunya tak dibawa sekolah, tetapi ditinggalkan di loker. Kecuali hari Jum'at dia menyisihkan uang untuk infaq solidaritas Rohingya yang diselenggarakan sekolah.

Iseng -iseng saya hitung, uang Abang sampai di 45ribu rupiah, Sepulang sekolah saya tanya untuk apa dia mengumpulkan uang, awalnya dia tak terlalu tertarik bercerita, namun setelah dibujuk akhirnya cerita kalau dia sedang mengumpulkan uang untuk modal membeli diamond lock untuk game Growtopia yang dimainkannya. Sampai disini kami hanya mendengarkan apa yang diceritakan, meski banyak istilah game yang sy dan suami  kurang faham, tapi kami mencoba mendengarkan saja dulu. Intinya Abang sedang mengumpulkan modal untuk transaksi DL, kemudian nanti dijual kembali untuk memperoleh keuntungan.
Tentang transaksi jual beli, pekerjaan rumah untuk saya dan suami menjelaskan, kebetulan suami juga berniaga, hingga kami putuskan akan dibahas khusus tentang jual beli nanti.

#day2
#level8
#tantangan10hari
#kuliahvunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanharusdicari
#cerdasfinansial

Kamis, 14 September 2017

Merekonstruksi makna rejeki dan cerdas finansial

15 September 2017

Perkuliahan Bunda sayang memasuki level 8, makin kesini materinya makin aplikatif dan menarik. Seperti di level 8 ini, materi tentang cerdas Financial, jujur saya termasuk yang belum tercerdaskan, jadi materi ini cocok buat saya sebagai ibu yang bertugas ngatur keuangan keluarga, plus membekali anak-anak cerdas secara finansial.

Setelah meresapi materi awal, ternyata beberapa hal saya sadari luput dari perhatian. Makna rejeki dan konsep mengenal kebutuhan dan keinginan sepertinya saya lewatkan saat membekali anak uang saku. Maka jadilah saya berkuliah singkat di depan anak-anak dan suami tentang makna rejeki dan membedakan keinginan serta kebutuhan tadi malam ba'da magrib. Alhamdulillah..mencoba merekonstruksi pemahaman anak - anak tentang dari mana uang berasal, karena selama ini mereka tinggal meminta uang jajan bila tidak ke saya, tentu ke papa nya. Awalnya mereka bingung dengan konsep butuh dan ingin, samapai akhirnya tadi malam si papa ngajak shalat isya ke mesjid berjalan kaki, Zaki protes karena ia ingin naik motor biar pulangnya bisa beli pentol telur kesukaannya, Ah ini kesempatan bagi saya menjelaskan konsep butuh dan ingin.

'Zaki kan sudah makan? Masih laper?' Tanya saya
'Zaki mau jajan telur aja mah..ngga pengen makan dah kenyang" Katanya
'Nah ini namanya Zaki mau jajan, keinginan tu..bukan kebutuhan, kalo keinginan bisa dipenuhi lain waktu, tapi kalo kebutuhan ya harus ditunaikan segera'
'Kalo Zaki laper belum makan beli pentol telur boleh berarti ya?
' Boleh, karena buat lauk makan kan ya itu KEBUTUHAN, dengan catatan Mama ngga masak lauk di rumah, kalo ada lauk ya jadinya KEINGINAN juga sih hehe..' terang saya..
'baiklaah..besok Zaki kalo Mama ga masak beli lauk pentol telur buat makan' katanya

Hehe..sederhana ternyata, tapi mungkin akan banyak hal yang ditanyakan nya nanti terkait kebutuhan yang makin besar juga minat jajan yang juga besar.
Paling tidak, pelajaran pertama tersampaikan tentang penggenggam rejeki mutlak adalah Allah SWT, jadi mintalah baik baik pada Nya. Contohnya melalui lantunan doa di shalat kita.
Pelajaran kedua adalah memaknai rejeki, bisa berupa harta materi maupun bukan materi. Semuanya harus kita syukuri, karena Allah akan membuka pintu rejeki darimana saja.
Pelajaran ketiga adalah mengenali kebutuhan dan keinginan.

Semoga pelajaran hari ini berkesan buat mereka

#day1
#level8
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#rejekiitupastikemuliaanharusdicari
#cerdas finansial

Senin, 11 September 2017

Abu abuku

Aku ingin suatu saat nanti aku bisa bercerita dihadapanmu tanpa terlihat bodoh
Aku ingin kelak saat kita bersama, aku tak takut berkata tidak
Aku ingin nanti bila waktu masih terulur
Aku tak ragu mengeluh 

Kamu ngga tau, kata katamu lebih tajam dari pisau yang hampir mengiris lenganku
Kamu ngga tau, suatu waktu aku pernah berniat betul melukai diri
Kamu ngga tau, ada saat dimana aku merasa benci diri sendiri dan ingin menghukum

Terkadang ingin berteriak lepas, tapi takut di cap tak waras
Terkadang ingin berhenti, namun kaki terlanjur berlari

Banjarmasin, September




Sabtu, 09 September 2017

Aliran rasa tantangan bintang keluarga

Anak - anak bagi saya adalah tantangan sekaligus amanah.
Setiap hari nya, saya selalu dikejutkan dengan hal- hal baru, yang mereka dapat di lingkungan, sekolah maupun penemuan mereka sendiri. Adakalanya saat mendapat hal baru, tugas saya menyaring berbagai informasi yang mereka dapat sekira sesuai dengan pemahaman mereka. Pun demikian saat kita hendak mentransfer ilmu untuk mereka, haruslah pandai membuat narasi dan perumpamaan yang mereka fahami.

Dari beberapa hari tantangan, ternyata saya belum bisa mengerucutkan kemana dan dimana kekuatan mereka masing - masing, selama ini mereka hanya terpantau tumbuh dan berkembang sesuai milestonenya, saya abai menuliskan hal-hal kecil namun penting tentang mereka. Sebutlah itu portofolio.

Tapi itu tak menyurutkan semangat saya membersamai mereka, empat anak lelaki yang harus saya persiapkan menghadapi perubahan zaman, sebagai dasar pondasi, kami mengukuhkan sisi spiritualitas dalam keseharian, selanjutnya adalah Budi pekerti atau akhlak, membina mereka dalam tatanan norma, baru kemudian kami beranjak pada sisi kecerdasan, mengasah akal dan fikiran mereka, menemukan passion dan bakatnya.

Empat anak dengan sifat dan karakter berbeda, tak mudah menemukan sisi uniknya, seringkali keseragaman menjadi acuan dalam mempermudah prosesnya, padahal tidak bisa kita samaratakan mereka, Butuh panduan, observasi dan pengamatan yang kontinyu Menggali sisi unik mereka,  menguatkan kelebihannya dan tak menjadikan kekurangan nya menjadi masalah utama, bisa jadi saat ini mereka sangat condong pada satu hal, namun seiring waktu akan terbentuk ketertarikan pada yang lain. Untuk itu saya sebagai orang tua WAJIB menimba ilmu, mengosongkan gelas kembali, belajar tentang bagaimana menemukan keunikan mereka, dan dari semua itu sabar adalah kunci utama yang masih saya usahakan terus menerus.

#gamelevel7
#IIP
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Senin, 28 Agustus 2017

Mereview 9 hari kebelakang

28 Agustus 2017

Senin kami selalu ada cerita, pun malam ini. Meski kami belum bisa melanjutkan proyek kemarin, biarlah kami lanjutkan di akhir pekan. Malam ini fokus pada lembaran-lembaran kertas dari sekolah, musim ulangan tiba buat Zaki dan Ziyad.

Abang secara mandiri belajar, karena dia tipe visual baginya lebih mudah belajar sendiri, membaca bahan ulangan dan saya hanya giliran mereview hasil belajarnya. Lain lagi dengan Zaki, karena dia tipe pendengar atau auditori kinestetik, maka cara paling mudah merangsangnya belajar adalah dengan tanya jawab sambil memainkan mainan, Zaki memang terlihat tak begitu tertarik untuk belajar, mengulang materi per tema di sekolahnya. Jadilah saya bercerita membangun etos belajarnya.

Dari sepuluh hari tantangan, tujuan saya mengamati fitrah belajar anak anak, melihat dimana yang paling dominan untuk menemukan fitrah bakatnya, untuk sementara memang belum banyak terlihat kecenderungan  tiap tiap anak dimana, untuk si sulung Abang Ziyad yang berusia 10 tahun, saya kembali mengenalkan segala hal, mengulang hal - hal yang terlewat. Berlaku untuk Zaki dan Azzam, saya lebih banyak mengeksplore kemauan dan kesenangan mereka, sambil diamati kecenderungannya. Karena tiap anak membawa ciri khas masing-masing, maka cara membersamainya juga terkadang berbeda.
Menjadi catatan utama bagi saya adalah tetap rileks dan tidak menetapkan standar yang tinggi untuk tiap kemajuan mereka, menghargai proses belajarnya dan berusaha tetap sabar dan optimis.

#day10
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Minggu, 27 Agustus 2017

Barang bekas dengan kreasi cat dan decoupage (proyek dadakan akhir pekan)

27 Agustus 2017

Sejak ramai Decoupage saya sudah latah ikut trend,  peralatan decoupage sudah dibeli, tapi prakteknya sama sekali belum pernah, beberapa kali proyek bebikinan selalu gagal karena timing yang tidak tepat, baby Zayyan terbangun lah atau tetiba harus melakukan sesuatu.

Hari ini, tumben Ade Zayyan tidur siang agak lama, akhirnya menggelar decoupage kit di Selasar belakang, saat bersiap-siap, Zaki, Azzam dan Abang datang dan langsung ambil bagian. Hmm..jadilah ini proyek bersama kami. Mengingat Zaki suka mewarnai dan Abang menggambar, jadi marilah kita berkreasi hari ini. Saya hanya bertindak sebagai pengarah sekaligus pemberi contoh, mengenalkan sekilas teknik decoupage pada anak-anak, dan cara mengecat pada kaca dan kayu.

Abang sebagai leader yang menentukan bagian mana yang diwarnai dan memilih warna cat nya, sedangkan Zaki dan azzam sebagai pelaksana atau tukang cat, Azzam membantu tim sekedarnya. Media yang mereka gunakan adalah mason jar atau botol kaca bekas selai yang saya kumpulkan sejak lama, botol kaca sirup, sendok plastik burjo, dan terakhir adalah besek bambu bekas Gudeg.

Alhamdulillah berjalan seru dan asik, semua menikmati proses mewarnai dan menempel, sebetulnya projek ini masih berlanjut dengan membentuk bunga dan vas. Tetapi Adzan ashar mengakhiri projek kami hari itu, yang sudah selesai hanya 2 botol selai dan 2 besek serta tutup selai inisial.insyaAllah bila besok waktunya memungkinkan akan kami lanjutkan project craft kami.
Oh iya, saking asyiknya, tangan belepotan cat, saya tak sempat mengabadikan foto, hanya hasil karya yang belum selesai ini sempat difoto malam, karena pasukan sudah tidur lelap selepas isya.




#day9
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Sabtu, 26 Agustus 2017

Belajar Berenang

26 Agustus 2017

Agenda hari ini anak anak berenang sama papahnya, jadi saya menghandle si kecil saja di rumah. Jadi yang mengamati dan membersamai trio ZiZA kali ini bapaknya hehe. Sepagian anak -anak sudah ribut bersiap mulai baju ganti, pelampung dan perlengkapan berenang sudah disiapkan. Hanya saja papahnya masih belum bersiap.

Sambil menemani mereka bersiap, saya sounding tentang keadaan kolam renang dan persiapan yang harus dilakukan sebelum berenang, anak anak paling suka diajak berenang, jadi terkadang begitu sampai lokasi lupa apa yang harus dilakukan lebih dulu, asal nyemplung aja. Hingga suatu ketika pernah si sulung kram kakinya karena kaku dan dingin air kolam.

Mereka pun berangkat, hampir tengah hari mereka pulang dan karena lelah juga udara panas, Azzam dan Zaki langsung tertidur begitu sampai, kata suami memang sejak dijalan sudah ngantuk. Berenanh kali ini suami memang betul betul mengajari cara berenang yang benar, Saat di kolam renang yang paling mudah mengikuti instruksi memang Azzam, sedang Zaki cenderung main air, tidak terlalu fokus belajar berenang. Azzam lebih mudah diarahkan, cepat faham dan mau mencoba. Hanya saja Azzam lebih cepat kedinginan. Semoga seiring waktu dan latihan teratur Azzam segera bisa.

#day8
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Kamis, 24 Agustus 2017

Dari hati ke hati

24 Agustus 2017

Sore ini dihebohkan dengan musibah kebakaran menjelang magrib di sekitar tempat tinggal kami, berjarak sekitar satu kilo meter dari rumah. Asap hitam pekat membumbung tinggi terlihat pertama kali oleh Zaki. Dia teriak mengagetkan kami semua. 'innalillahi, kebakaran !'
Kami pun berhamburan keluar rumah menyaksikan asap hitam.

Tak berapa lama, suara raungan sirine dan kendaraan semakin banyak melewati rumah kami, bertepatan dengan adzan magrib berkumandang. Zaki dan Azzam adalah pengagum BPK, melihat seliweran pasukan BPK langsung berinisiatif menonton dari dekat kerja mereka. Untunglah papanya sigap membawa mereka menggunakan sepeda motor, menuju mesjid, meski tetap melewati kerumunan BPK dan damkar.5

Ba'da magrib, mengalirkan cerita keduanya tentang para pasukan pemadam kebakaran yang beraksi memadamkan api. Sungguh senang dia bisa menyaksikan langsung momen menegangkan sekaligus menyenangkan buat mereka. Buat mereka itu sangat keren, meski belum tentu pandangan itu kami punya.

Sambil mengobrol santai dan mengisi buku penghubung anak-anak, saya bertanya tentang kegiatan tahfidz hari ini, Alhamdulillah Abang menemukan kembali ritmenya, dia memilih bertahan hingga khataman. InsyaAllah. Sedangkan Azzam bercerita tentang cita-citanya jadi polisi, hari ini dia kebagian menjadi seorang polisi saat bermain peran di sekolah. Adzan isya menjadi penanda waktu sesi ngobrol selesai, saya tutup dengan memberikan doa kepada mereka untuk sungguh-sungguh menekuni yang mereka inginkan, saat memilih menyukai sesuatu, maka dalamilah, bersenang senanglah, dan cari manfaatnya.

#day7
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Ekskul Zaki

23 Agustus 2017

Zaki pulang membawa surat pemberitahuan dari sekolah tentang pemilihan ekstra kulikuler. Dan Zaki dengan pede nya memilih mewarnai, padahal saya tau dia tak terlalu tekun berlama-lama mengerjakan sesuatu, tapi biarlah asal dia senang. Sekarang bagi saya memperkaya pengetahuan dan pengalaman.

Jadilah dia nagih belikan semua peralatan, mulai dari kertas gambar dan pensil warna. Dan Alhamdulillah si papa berkenan menghadiahi semua itu saking senangnya Zaki mau memilih kegiatan favorit.


#day6
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga