Sabtu, 23 Desember 2017

aliran rasa

Bila bercerita hanya bertutur tekstual, maka mendongeng melibatkan semua aspek, kata kata, imaginasi dan nilai cerita. Sepuluh hari mengajak anak-anak ke negeri dongeng yang penuh warna, ternyata mereka lebih terkesan dengan dongeng.

Terkadang, saya menemukan formulasi yang tepat saat mendongeng, kendala terutama pada alur cerita yang kadang meloncat loncat, sehingga membuat anak-anak menunggu kelanjutan dongeng dengan tak sabar. Mendongeng ternyata membutuhkan kemampuan bahasa dan bertutur yang baik selain juga ekspresi dan kekuatan cerita.

Tapi sebetulnya bukan itu saja yang penting, akan tetapi nilai moral yang harus dipastikan sampai dan mengakar di pikiran pendengar. Semoga kedepannya bisa menambah keterampilan mendongeng menjadi lebih baik lagi.


Sabtu, 16 Desember 2017

Gempa Bumi

16 Desember 2017

Pagi ini kami punya hot topik, yaitu tentang gempa semalam yang membuat kami terbangun dalam kondisi panik, sebetulnya anak-anak tak merasa ada gempa, hanya Azzam yang terbangun, pagi nya barulah saya dan semua bercerita tentang gempa semalam.

Saat menjelang siang kami duduk berkumpul bersama Enin. Krena topik hangat masih tentang gempa, Enin berkisah tentang gempa yang terjadi saat dulu mengandung saya, saat itu gimana unung Galunggung  meletus. anak-anak serius menyimak cerita neneknya.
Tentang bagaimana keadaan yang harus dihadapi, bersama-sama saling membantu antar tetangga, dan bersabar dengan keadaan.

Anak-anak sangat tertarik di sesi hujan abu, bagaimana mungkin abu jadi hujan, akhirnya saya menjelaskan sedikit versi ilmiah nya. Mereka membayangkan hari yang gelap dan pengap. Sedikit cahaya, bagi mereka ini adalah cerita seru, karena Enin menceritakan dengan penuh semangat, saya sampai merasa iri, anak-anak begitu terkesima dengan dongeng versi Enin.

Alhamdulillah,

#day10
#level10
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination



Kamis, 14 Desember 2017

Rumah ajaib

15 Desember 2017

Alhamdulillah..saat ini kita sedang bersafar, saat ini sampai di Bekasi, rumah keluarga kakak. Acara seputar kumpul-kumpul dengan keluarga, terutama anak-anak berkumpul dengan sepupu.

Acara mendongeng masih belum bisa terlaksana karena jadwal yang padat, maka saya ganti waktu menjelang tidur adalah waktu yang tepat. Karena kami kemarin berwisata ke dunia fantasi. Jadilah saya mengambil tema berkisah dunia fantasi versi saya, saat itu anak - anak terkesan sekali dengan rumah ajaib, di dalamnya semua properti miring, bahkan rumah terasa tak seimbang.

Cerita saya bawa kesebuah negeri ajaib, tentang rumah ajaib seperti di Dufan, sebuah keluarga datang berkunjung, namun kebingungan menghinggapi keluarga itu, mulai harus menyesuaikan diri hingga bertanya-tanya kenapa seperti itu. Sedangkan tuan rumah nampaknya sudah sangat terbiasa dengan rumah itu.

Hingga suatu ketika, mereka bersiap bersantap malam di ruang makan, semua hidangan. Tampak miring, seperti mau tumpah. Kursi pun miring, hingga membuat sang tamu tak nyaman hingga sakit pinggang. Tapi semua keluarga sepakat bertahan sehari dirumah itu danrnghormati kebiasaan sang tuan rumah.

Moral dongengnya adalah, dimanapu. Kita berada, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, sepanjang norma yang ada tidak dilanggar, kitalah yang harus menghormati tuan rumah.

Demikian dongeng singkat pengantar tidur setelah hari yang melelahkan malam itu

#day9
#level10
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination



Minggu, 10 Desember 2017

Tentang kepasrahan dan tawakkal

Ahad, 10 Desember 2017

Sembari nunggu saya menggoreng singkong rebus, anak-anak menonton tv,  kebetulan waktu itu acaranya Bedah Rumah. Sambil sesekali menengok gorengan di dapur, saya ikut mendampingi anak-anak menonton.

Dalam suatu scene, ada kata-kata pasrah yang berulang kali diucapkan oleh ibu yang rumahnya di benahi. Rupanya kata-kata itu cukup berkesan dan menimbulkan keingintahuan Zaki. Setelah acara menonton selesai, sambil menikmati hangatnya goreng singkong, Zaki bertanya tentang arti kata pasrah.

Saya mencoba menjelaskan arti kata pasrah dalam arti menerima keadaan yang terjadi pada dirinya. Hmm. .biar lebih mudah difahami, saya mencoba berkisah tentang seorang anak yang sedang menghadapi ujian. Karena asyik bermain ia melupakan kewajibannya belajar untuk ujian keesokan harinya, saat ditanya sang ibu, ia mengatakan bahwa ia akan pasrah saja, atau menerima keadaan, menerima soal ujian yang mungkin saja ia kesulitan mengerjakannya.Akan tetapi, sang ibu mengatakan bersikap pasrah ketika kita sudah tau ada tantangan adalah sikap yang pengecut. Karena ia sebetulnya memiliki waktu dan kesempatan melakukan yang terbaik. Ia bisa berusaha belajar sekuatnya, sedangkan hasil akhir itu adalah urusan Allah SWT. Maka yang harus dilakukan si anak bukan lah pasrah akan tetapi berusaha dan bertawakal kepada Allah.

Pertanyaan berikutnya adalah Mengapa bertawakkal? ,Tawakal adalah bentuk kepasrahan kita kepada Allah SWT, setelah kita berusaha keras. Karena dalam Islam kita diajarkan untuk selalu berpegang teguh kepada Allah, melibatkannya dalam setiap sendi kehidupan.

Dan Abang ziyad menimpali, bagaimana dengan bentuk pasrah si ibu tadi di benahi rumah? Apakah sudah sesuai tuntutan Islam?.dan si mama pun akhirnya bertanya kembali ke Abang. Menurutnya ibu itu pasrah setelah berusaha, artinya ibu itu sudah bertawakkal. Saya pun mengamini pendapatnya. Pelajaran hari ini adalah, Allah itu menilai usaha terbaik kita, tapi hanya Allah juga yang tahu ketetapan terbaik bagi umat-Nya.

#Day8
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination

Jumat, 08 Desember 2017

Kisah berantai dengan karet gelang

7 Desember2017

Hari kedua PAS, karena selama penilaian jam pulang sekolah dimajukan, jadi jam 2 siang anak-anak sudah dijemput, hari ini udara lumayan terik, jadi sesampainya dirumah, mereka kelihatan lelah. Padahal paginya gerimis dan berangin jelang siang barulah matahari menghangat.

Sambil istirahat, dan mereview ulangan mereka hari itu. Abang dan Zaki main karet gelang.saya jadi punya ide yaitu melemparkan tantangan ke Zaki dan abangbuat cerita atau dongeng berdasar bentuk yang dibuat Zaki, jadi kita akan membuat cerita berantai. Mereka pun setuju. Zaki mendapat giliran pertama dengan bentuk rumah, ia mengisahkan seorang anak yang tinggal di rumah besar di kota. Kemudian Zaki membuat bentuk Pesawat, kini giliran Abang yang menyambung cerita, begitu seterusnya sampai di bentuk ke empat. Ceritanya tentang seorang anak keluarga kaya yang selalu bepergian, mereka naik pesawat dan juga balon udara, cita cita si anak menjadi seorang pilot pesawat luar angkasa.

Cerita berantai ini sebetulnya penuh keseruan khas mereka, saya hanya menarik benang merah cerita tersebut, bahwa setiap orang berhak bercita-cita tinggi, untuk mencapainya dibutuhkan kesungguhan dan kejujuran.
Walaupun kali ini bukan saya yang mendongeng atau berkisah, tetapi mereka antusias menyusun cerita sendiri dan membebaskan mereka merangkai cerita.

#day7
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayIIP
#Grabyourimagination

Rabu, 06 Desember 2017

Bersyukur adalah salah satu cara berbahagia

6 Desember 2017

Sejak semalam hujan turun cukup deras dan menyisakan genangan di halaman rumah, kolam ikan juga meluber, kebun singkong punya kai terimbas, dan beberapa pohonnya tumbang,  pagi nya kai sudah sibuk membereskan pohon singkong, sekalian memanen singkong yang memang sudah cukup umur. Alhamdulillah singkongnya besar-besar. Kami kebagian 3 umbi singkong yang lumayan besar.

Karena besok ujian, hari itu anak-anak pulang lebih cepat. Jadi ada jeda waktu luang yang lengang aktivitas,  sambil menikmati ongol-ongol singkong bikinan pagi saat mereka sekolah. saya alihkan aktivitas menonton TV dengan bercerita.

Tentang rasa bersyukur yang harus selalu kita jaga disaat susah sekalipun, seorang kakek penjual pisang tampak tersungut-sungut mendorong sepeda nya, isinya beberapa sisir pisang kepok dan Ambon yang menguning, namun sejak pagi hingga sore tak ada satupun pembeli. Karena itu sang kakek terlihat kesal.

Dari jauh terlihat seorang penambal sepatu dengan pikulannya, jalan penuh semangat dan begitu mereka berpapasan, dia berhenti untuk menyapa sang kakek. Ternyata dia berniat membeli satu sisir pisang jualan si kakek,  si kakek langsung bergembira, tapi kemudian bertanya untuk siapa pisang itu? Jawaban si tukang sol sepatu menyadarkan sang kakek tentang rasa bersyukur.
Ternyata pisang itu sebagai bekal perjalanan,  menjalani setengah hari jelang sore, menyusuri jalan menjajakan jasa menambal sepatu. Hanya dengan berjalan kaki dengan beban pikulan di pundak. Sedangkan si kakek menjajakan pisang dengan sepeda yang masih kuat ia kayuh, jikapun ia lapar. Masih ada pisang pengganjal perutnya. Alangkah malunya sang kakek dengan. Rasa tak bersyukurnya tadi. Dibandingkan dengan tukang sol sepatu, bebannya tak terlalu berat. Aah..kita memang kadang kurang bersyukur dengan. Keadaan kita, maka dari itu akan lebih baik bila kita melihat contoh orang anggota lebih susah dari kita, bukan orang yang lebih dari kita, dengan begitu kita belajar mensyukuri keadaan.

#day6
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination


Senin, 04 Desember 2017

Menantikan saat bersafar

4 Desember 2017

Senin ini anak - anak sudah mendapat pengumuman jadwal penilaian akhir semester di sekolah,  Zaki dan Abang Ziyad punya jadwal yang sama, sedangkan Azzam yang masih TK berbeda jadwal, yang menjadi fokus Zaki adalah jadwal hari terakhir PAS, karena dia tau bahwa kami berencana melakukan perjalanan ke rumah Kiki. Sayangnya dalam pengumuman tidak disebutkan kapan libur sekolah dimulai, Zaki pun terlihat kecewa tapi juga bertanya-tanya kapan libur dimulai.

Untuk menenangkannya, saya mengajak Zaki bercerita, apa yang dia inginkan saat dirumah Kiki nanti, mengalirlah cerita angan-angannya tentang liburan.
"Zaki mau mancing di kolam aki di belakang rumah, atau di dekat kebun. Ikut aki naik motor jalan-jalan ke stasiun kereta, mau lihat kereta jalan! Sama minta dibeliin mainan, Kiki kan baik" ujar dia
" InsyaAllah boleh aja, tapi Zaki harus nurut apa kata aki ya, sekarang Zaki belajar yang baik dulu ya..kan mau ulangan"
" Mama sudah beli tiket belum?"
" Belum, tapi nanti InsyaAllah beli" kata saya

Sore nya, setelah menjemput Abang sekolah. Lagi -lagi pertanyaan tiket sudah dibeli belum. Sebetulnya memang belum memesan tiket karena jadwal yang masih belum tentu, tapi saya mengajak mereka membayangkan bagaimana perjalanan kita akan dimulai. Kita menyebutnya sebagai safar, maka apa saja yang harus kita lakukan selama melakukan. Safar sebagai seorang muslim, dimulai mengajak mereka menghapalkan doa naik kendaraan, doa meninggalkan rumah, kewajiban menunaikan salat selama safar dan adab ketika bertamu.

 Semoga mereka sabar hingga waktunya tiba, insyaAllah. Terbersit dalam hati mereka begitu rindu dengan kakek neneknya, begitu pula saya, sedang kesempatan ini baru datang setelah yg tiga tahun, jadi wajarlah mereka sangat antusias dengan perjalanan ini

#day5
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination



Minggu, 03 Desember 2017

Cerita masa kecil

3 Desember 2017

Anak-anak ternyata mulai ketagihan di dongengin saya, hahaha..ngga tau mereka Mama nya harus putar otak ples nyari bahan buat bikin cerita jadi greget. Tapi saat rasa malas datang..duuhh..mendadak saya mati gaya saat ditagih untuk mendongeng. Padahal mereka sudah duduk manis bersiap menyimak dongeng saya.

Ngga tega juga sih menjadikan mereka menunggu,  akhirnya saya tawarkan untuk bercerita saja tentang masa kecil saat seusia mereka dan kegiatan hari Minggu saya kala itu. Sepertinya mereka cukup senang saya ceritakan pengalaman kecil saya, apalagi mereka sedang semangat menyambut libur semester, insyaAllah rencananya kami mau berlibur mengunjungi Kiki dan Nin nya di Jawa, jadi cerita saya seolah membawa mereka ke rumah kakek neneknya.

Tentang hari Minggu yang selalu kami isi dengan. Kegiatan bersama seluruh keluarga, berbagi tugas sejak pagi hingga sore, dan tugas saya sebagai anak terkecil adalah membantu mencabuti rumput di halaman, dan membantu Nin masak. Tapi kami melakukan Semua itu dengan suka cita, karena kami mengerjakan bersama-sama, ah hangatnya keluarga.

Bahkan Zaki dan Azzam sudah punya rencana sendiri bagaimana mereka akan menghabiskan waktu liburnya bersama Kiki dan Nin nya, saya terharu mereka begitu menantikan pertemuan itu, mengingat kami sudah tiga tahun tidak pulang kampung. Jadi acara liburan ini tentu sangat ditunggu oleh mereka.

#day4
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination



Sabtu, 02 Desember 2017

Mendongeng dengan Karet Gelang

2 Desember 2017

Masih menikmati libur panjang diakhir pekan. Mereka bermain bersama teman-temannya di halaman rumah, sekedar Main kucing-kucingan atau main pasir yang diubah jadi benteng pertahanan mereka. Sebentar kemudian berganti jenis permainan dan begitu terus.
Saya memang membolehkan mereka mengajak teman untuk bermain bersama, tetapi sebelum Dzuhur harus selesai.
Saat istirahat, Azzam memamerkan kebolehannya bermain karet di depan kami, nah saya pun punya ide,
'abang Azzam cerita dong, itu bentuk bentuk karetnya dibikin cerita'  pinta saya
Tapi rupanya Azzam masih belum mengerti maksud saya, akhirnya saya meminta dia membuat berbagai bentuk dan saya lah yang merangkai ceritanya. Azzam membuat bentuk pesawat, saya menerjemahkan nya dalam sebuah cerita, ada sebuah keluarga kecil sedang naik pesawat untuk bepergian..bla..bla..bla..
Kemudian Azzam merubah karet menjadi bentuk balon udara. Saya pun bercerita tentang sebuah negeri dengan banyak balon udara yang indah yang akan dikunjungi keluarga kecil itu.
Terakhir Azzam membuat karet gelang menjadi sebuah gunting, Nah..saya tertegun beberapa saat untuk mendapatkan ide bagaimana menyambungkan cerita. Akhirnya saya mendapat ide tentang benda yang tidak boleh dibawa ke kabin pesawat. Rupanya setelah saya selesai bercerita, Azzam Zaki dan Abang masih nagih bercerita dengan karet. Tapi karena saya belum bisa memainkan karet seperti Azzam saya berjanji untuk belajar dan lain kali bercerita lagi.
Ternyata, ide mendongeng bisa kita dapatkan dengan media apapun, asalkan kita bisa mengembangkan cerita. Kali ini tanpa sengaja menemukan karet gelang dan Azzam sebagai media bercerita. Hmm..mungkin lain kali saya perlu mencoba membuat cerita berantai dengan anak-anak.

#day3
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination

Jumat, 01 Desember 2017

Tentang Disiplin waktu


Sesorean, selesai tertib sore..kita nyantei ngobrol dikamar, sambil menunggu magrib. Lumayan capek juga ngawal mereka jalan di mall siang-siang, mana mall penuh karena long weekend.

Zaki cerita bahwa ia baru ingat gambar yang diwarnain hari Jum'at minggu lalu lupa dikumpul, dan ia minta diingatkan Senin untuk dibawa ke sekolah. Eh saya jadi lihat ke dinding kamar, ada gambar-gambar yang dibuat Zaki, sengaja ditempel di dinding karena dia senang bisa menggambar. Ada kelinci berbulu warna warni, gambar buldozer dan gambar truk pemadam kebakaran favoritnya.


Mmmm..jadi tertantang membuat cerita dari 3 gambar itu, saya mengajak anak-anak menyebutkan gambar itu satu per satu, dan mengalirlah cerita tentang kelinci yang keasyikan main dan lupa pamit pada ibunya hingga tersesat di hutan yang sedang diratakan para penebang kayu. Saya mencoba merangkai cerita dari gambar kelinci dan buldoser, akhir cerita kelinci menyesal telah lupa waktu dan membuat ibu kelinci khawatir.
Moral cerita ini adalah tentang disiplin waktu dan adab kepada orang tua, saya pun mengajak berdialog Zaki dan Azzam tentang disiplin waktu, seringkali mereka terlambat pulang setelah bermain sore ba'da ashar.
Semoga dengan cerita yang saya bawakan mereka lebih faham bagaimana memanfaatkan waktu dan menghargai orang tua.

#day2
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbumsayIIP
#grabyourimagination