Jumat, 31 Maret 2017

Semangat krucil di hari ke 4

31 Maret 2017

Alhamdulillah, to do list hari ini sebagian telah selesai, seperti tugas Mama yang menyiapkan snack,  memperbanyak undangan dan menyiapkan keperluan acara. Tetapi ada beberapa hal yang batal terlaksana karena hujan.

Malam ini kami berkumpul untuk mengemas Snack dan menyiapkan undangan, ada hal yang krusial mengenai pelaksanaan kegiatan, ternyata setelah mempertimbangkan undangan yang mungkin hadir, hari Sabtu bagi sebagian anak-anak bersekolah, maka kami akhirnya memundurkan acara ke hari Ahad.

Dari empat hari kegiatan 'ngumpul', saya bertanya kesan mereka. Ternyata mereka senang dan tertarik dengan apa yang sedang kita kerjakan, pertanyaan ' abis ini gimana ma?,  trus selanjutnya apa? Pertanyaan - pertanyaan seperti itu seringkali muncul. Nampaknya memang rasa keingintahuan mereka terstimulan.

Malam ini kami mengemasi Snack yang ternyata jumlahnya kurang dari jumlah undangan. Artinya besok masih harus disiapkan Snack cadangan, Abang ziyad mendaftar undangan dan menuliskan nama di tiap undangan untuk dibagikan keesokan hari nya.
Sedangkan agenda besok masih seputar menyiapkan tempat dan kelengkapan lainnya.
Senang melihat antusiasme mereka ikut serta mengambil peran di rapat rapat maupun nanti saat terselenggaranya acara, semoga kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran kami sekeluarga.


Kamis, 30 Maret 2017

Rapat hari ke 3 with krucil

30 Maret 2017

Ba'da magrib, anak anak mengingatkan tentang rapat hari ini, hampir saja Mama lupa, kebetulan baby Zayyan masih asyik main, jadi kita bisa fokus membahas persiapan sesuai catatan kemarin malam.
Tugas membuat undangan sebetulnya dipegang oleh Abang Ziyad, tapi ternyata Zaki tertarik membuatnya juga, meski pada akhirnya menyerah karena 'kebanyakan huruf' katanya 😂. Udah gitu direcokin sama Ade Zayyan😂😂..jadi marah deh abangnya😢

Abang segera mengerjakan bagiannya, yaitu membuat undangan. Hasilnya akan difotokopi dan dibagikan besok sore ba'da Ashar.

Agenda selanjutnya menentukan kegiatan untuk besok, papa bertugas memindahkan motor ke bagian belakang rumah dan mengantar Mama belanja kebutuhan Snack saat acara berlangsung,
Jum'at sore diharapkan kita mempersiapkan spot yang akan digunakan, menyusun buku dan mainan, Snack dan peralatan games.
Semoga acara nya berjalan santai dan lancar, aamiin

Rabu, 29 Maret 2017

Meeting point day 2

29 Maret 2017

Masih mengumpulkan semangat para kru untuk terlibat aktif, saat saya umumkan 'kita rapat sekarang' ,mereka bengong..rapat apaan ma?😅 , Jadilah saya harus menjelaskan ulang tentang kita kumpul untuk membicarakan hal hal yang penting untuk kegiatan kita akhir pekan nanti. Barulah mereka setuju..fiuuh
Zaki langsung mengambil tas dan perlengkapan tulis, si sulung masih asik dengan gadget-nya, dan Azzam saya kasih tugas untuk mendokumentasikan rapat malam ini, tugasnya cekrak cekrek aja.
👆Salah satu hasil cekrekannya Abang Azzam😅
Jadi, materi rapat malam ini adalah tentang siapa yang bertugas membuat undangan, hasil kesepakatan, tugas itu diampu oleh Abang Ziyad karena dialah yang sudah pintar menulis hehe..terbersit kekuatirannya tentang jumlah undangan yang harus ditulisnya, 18 lembar dan redaksional undangan. mengenai redaksional saya yang membuat dan tugas Abang menyalin dengan tulisan semenarik mungkin, undangan akan dilipatgandakan dengan fotocopy. Dateline undangan harus siap besok malam, dan Jum'at sore dibagikan.
Oh iya, tentang tema project, Si sulung keukeuh mengambil ide 'project kids day' tetapi ini masih sementara, masih bisa berubah. Mengenai konten program, saya tetap mengarahkan pada sharing dengan anak anak tentang kegiatan apa yang disukai kala di rumah atau saat libur. Diharapkan nanti anak anak belajar tentang kesetiakawanan, berbagi, kerjasama, persahabatan, dan bagi saya pribadi mengetahui apa yang anak anak butuhkan dari orang tua maupun lingkungan. Projek ini akan menjadi project awal menumbuhkan benih benih peradaban.
Tak berharap banyak pada proyek ini, cukup kehadiran anak anak sebagai tamu undangan, dan kerjasama tim yang menjadi barometer keberhasilan kami. Bismillah

Selasa, 28 Maret 2017

Merancang family project

Masih di perkuliahan Bunda sayang IIP, game lanjutan level 3 adalah materi tentang family project, kami ditantang untuk membuktikan kesolidan dan kekompakan keluarga sebagai unsur terkecil peradaban.
Game ini menitikberatkan pada keterlibatan masing masing anggota keluarga mengambil peran dalam sebuah rencana kegiatan yang dilakukan secara kolektif atau bersama-sama.
Bagi keluarga kami, hal ini menjadi hal baru menjadikan kegiatan yang biasa menjadi tak biasa, artinya kegiatan yang akan kita lakukan adalah kegiatan yang sasaran tujuan dan waktu yang terukur, untuk itu memang butuhkan perencanaan yang matang dan kesiapan tiap personel.
Proses ini kami awali dari sebuah obrolan santai di mobil saat kami jalan jalan sore, mencoba menyampaikan ide dan mendapat feedback dari anggota keluarga yang lain, meski obrolan santai, akhirnya tercetus dua ide menarik bahwa kami akan mengadakan kegiatan 'main bersama tenan' dan ' berbagi tanda bersyukur'. 
Ide itu mengendap beberapa hari karena agenda liburan lebih banyak dihabiskan anak-anak bermain outdoor bersama teman -temannya, sampai di penghujung liburan, barulah saya berhasil 'menggelar rapat' singkat tentang nama project, kapan pelaksanaannya dan tim kecil yang bertanggung jawab mulai dari publikasi, peralatan, dokumentasi dan konsumsi.
Anak-anak sih terlihat antusias saat pemaparan jenis kegiatan, tetapi masih terlihat bingung saat diberikan tanggung jawab secara pribadi, tak apalah..namanya juga belajar, nanti saat praktek mungkin mereka akan lebih faham kerja dan tanggungjawabnya masing-masing.
Banjarmasin, 28 Maret 2017


#day1
#level3
#kuliahbunsayiip
#myfamilyproject

Sabtu, 18 Maret 2017

Akhir pekan di level 2

Akhir pekan ini, suami berangkat ke luar kota. Jadi sesuai SOP bila sang ayah pergi, maka dirumah si sulung bertugas membantu saya menjaga terkecil, sedangkan yang tengah berusaha melayani dirinya sendiri.
Siang di akhir pekan biasanya kami habiskan santai di rumah, saya membuat camilan, sementara anak anak ada yang bermain games di gadget dan ada yang menonton TV, akhir pekan memang saya masih memberi kelonggaran menonton TV dan gadget time dengan waktu dan pengawasan.
Ba'da ashar, saya menghubungi suami yang dalam perjalanan karena khawatir cuaca hujanenghambat perjalanannya, tetapi telpon saya tak juga dibalas, dengan sedikit khawatir saya mengajak anak anak mendoakan semoga perjalanan papa nya lancar sampai tempat tujuan. Kami pun ngobrol santai sambil makan Snack sore

Dalam seminggu terakhir ini, saya mengajak mereka berbicara tentang kesulitan yang mereka rasakan saat belajar mandiri, jawaban anak -anak beragam, si sulung merasa masih kesulitan bangun subuh, sedangkan adik adik sih kelihatannya enjoy saja. Biarlah nak, karena pembiasaan itu berulang terus hingga menjadi biasa, belajar terus, semangat terus..kesadaran itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu, jadi biarlah mereka belajar sedikit sedikit tentang arti tanggung jawab, kewajiban dan konsekuensinya. 
Melalui tantangan di level dua ini, membawa kebaikan, mengajarkan makna saling membantu, bekerja sama, dan menjadikan urusan mudah.
Tiba tiba suara pesan bbm masuk, ternyata suami mengabarkan bahwa rombongan balik arah kembali ke Banjarmasin karena cuaca yang tak memungkinkan melanjutkan perjalanan.

#day10
#level2
#melatihkandirian
#kuliahbunsayiip

Jumat, 17 Maret 2017

Menjaga adik bayi

Banjarmasin, 17 Maret 2017

Akhir pekan tiba, kalo sudah hari Jum'at kegiatan di dapur Mama agak sibuk, karena menyiapkan beberapa masakan maupun camilan untuk akhir pekan, begitu juga sore tadi. Saat menyiapkan beberapa bahan-bahan utama, saya meminta bantuan Zaki dan Azzam untuk sementara menemani adik Zayyan bermain.
Sebelum menyerahkan si bayi ke kakak -kakaknya, saya menjelaskan beberapa hal tentang keamanan, misalnya hati-hati dengan kabel yang terjuntai, gelas minum yang diletakkan sembarangan, serpihan serpihan sampah yang mungkin menarik bagi si adik, dan tetap bermain disekitar pandangan mata Mama, artinya tak terlalu jauh.
Lima belas menit berlalu semua aman terkendali, tapi berikutnya terdengar tangisan adik yang mulai bosan, dia berusaha merangkak ke arah dapur tempat saya bekerja, dan si Abang berkali kali menangkap dan menggendongnya kembali ke ruang tengah. Sayapun akhirnya meninggalkan kesibukan di dapur dan segera mengambil alih.
Sambil menyusui, saya berterimakasih pada duo Zaki Azzam yang bersedia menjaga adik selama Mama di dapur, tak disangka ekspresi mereka bahagia karena apresiasi yang saya berikan. Tapi kemudian saya memberi catatan ringan  tentang bagaimana menjaga adik bayi dan memahami kebutuhannya. Misalnya kalo adik mulai menangis, tandanya mulai bosan, bisa haus pengen mimi, atau mengantuk bila jam tidurnya tiba, bisa jadi dia juga tidak nyaman dengan sekitar misalnya keringatan karena panas atau sebaliknya. Maka yang harus mereka lakukan adalah segera memanggil Mama.
Sebetulnya usia Zaki Azzam memang belum bisa di'titipi' bayi dibawah setahun yang sedang rajin mengeksplore, namun saya mencoba memberikan kesempatan mereka berlatih menjaga dengan waktu yang tidak terlalu lama.  Itupun disesuaikan dengan waktu Zayyan bermain. Terbukti mereka cukup paham tentang bagaimana menjaga adik.



#day9
#level2
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Berlatih menjadi 'Pejuang subuh'

Banjarmasin, 16 Maret 2017

Dari beberapa target latihan kemandirian untuk si sulung, yang paling sulit adalah bangun subuh sendiri, alias tidak dibangunkan. Selama ini Abang selalu minta dibangunkan untuk shalat berjamaah ke mesjid, namun terkadang karena bangunnya susah akhirnya terlambat berjamaah di mesjid dan akhirnya kita berjamaah di rumah. Beberapa waktu lalu sempat kami ngobrol bersama adik adiknya tentang bangun subuh. Dan Abang membagi kisah yang diceritakan ustadzah nya, yaitu tips bangun subuh yaitu dengan mengingat Allah, meminta Allah membangunkan dan 'melepaskan'ikatan syetan dengan segera berwudhu setelah bangun.
Akhirnya si Abang meminta saya untuk membangunkan dengan kata kata 'ayo lepaskan ikatan syetan' untuk membangunkannya..hehe..agak serem juga ya..eh tapi ternyata its work..Abang dibangunkan dengan cara itu lebih segera bangkit dan melupakan kantuknya.
Menjelang tidur, saya menyetel alarm subuh untuk anak-anak di handphoneq, sambil sedikit bercerita tentang 'pejuang subuh' betapa shalat subuh mempunyai tantangan lebih dari ibadah shalat lainnya, karena secara fisik kita masih mengantuk, godaan untuk melanjutkan tidur besar sekali, tetapi bagi yang berhasil melewati tantangan ini, mereka diibaratkan seseorang yang memiliki dunia dan seisinya.
Kita mempunyai waktu lebih panjang untuk menyelesaikan tugas dan kewajiban kita, sampai disini anak-anak sih menyimak..Dengan cerita ini semoga mereka memahami keutamaan bangun subuh dan mau dibangunkan esok hari.

#day8
#level2
#kuliahbunsayiip
#berlatihkemandirian

Rabu, 15 Maret 2017

Jagalah milikmu dan hargai lah milik saudaramu

Banjarmasin, 15 Maret 2017

Ba'da magrib selesai mengaji, tetiba si sulung ribut berselisih dengan adiknya, hal yang diaelisihkan ternyata tali yoyo yang dibuang si adik tanpa mengkonfirmasi ke abangnya, apakah masih digunakan atau tidak. Jadilah adik bulan bulanan kemarahan sang Abang, karena dianggap tak berhak atas barang milik abangnya.
Baiklaah..sesaat saya mendiamkan karena melihat cara mereka berkomunikasi, tapi kemudian memutuskan untuk mengajak semua anak-anak bicara tentang kepemilikan.
Saya memulai tentang berbagi kamar tetapi tidak berarti berbagi benda bersama, masing-masing sudah diberi kewenangan penuh untuk menjaga, merapikan dan memanfaatkan yang sudah mama dan papa beri, seperti tempat tidur, loker kabinet pakaian dan loker mainan. Bila salah satu dari mereka lalai, maka konsekuensinya akan kesulitan menemukan dan menggunakan benda benda tersebut.
Saya kembali tegaskan bahwa kebendaan itu ada pemiliknya, jadi ketika salah satu membutuhkan yang lain, maka kita harus lebih dulu meminta izin, dan bila dirasa tak mendapat tanggapan yang diharapkan, maka boleh melaporkan ke Mama atau papa untuk meminta izin, maka Mama dan papa yang akan memutuskan seberapa perlu barang tersebut digunakan.
Tentang tali yoyo yang terbuang, Zaki meminta maap dan lain kali berjanji untuk bertanya lebih dulu untuk mengkonfirmasi. Semoga kesepakatan malam ini semakin menguatkan mereka untuk merasa memiliki, hingga tumbuh rasa percaya diri untuk menjaga dan bertanggungjawab atas haknya.

#day7
#level2
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Bayi Zayyan dan stimulasi motorik kasar

Banjarmasin, 14 Maret 2017

Hari ke hari kesehatan anak-anak mulai stabil, kecuali Azzam yang masih harus menjalani pemulihan, termasuk bayi kecil kami di rumah, sudah mulai bisa lepas dari mamanya, meski masih belum sepenuhnya mandiri, namun di bayi mulai bisa di stimulus dan disounding tentang hal hal yang sedang terjadi di sekitarnya. Stimulan motorik kasar seperti mengeluarkan benda dari wadahnya, melempar bola bola kecil, menjimpit dengan ibu jari dan telunjuk.
Zayyan adalah bayi yang pemberani, sebelum sakit dia sangat antusias berlatih berdiri dan melangkah satu hingga dua langkah, tetapi sejak pulih sakit, kemampuannya menyeimbangkan badan berdiri sendiri dan mengangkat telapak kaki untuk melangkah, mengalami kemunduran, namun hal itu tak menjadi soal, karean kemampuan tiap anak berbeda-beda, bisa jadi dia menunda belajar melangkah akan tetapi lebih mandiri saat harus ditinggal beberapa saat untuk keperluan mengerjakan tugas harian.
Untuk menemaninya bermain, saya menyediakan beberapa mainan yang akan menstimulus,seperti buku kain, mainan hiburan dan menstimulus motorik kasarnya.




Melanjutkan yang tertunda

Alhamdulillah mendapat kesempatan keringanan untuk mengerjakan game level 2 ini, memulai kembali di hari ke 5 menyambung latihan kemandirian sebelumnya.
Kali ini fokus ke Abang, karena yang banyak tertinggal saat harus istirahat karena sakit, Abang Ziyad sebetulnya telah menguasai hal satu ini, yaitu membereskan tempat tidur, hanya saja karena kemarin sakit kegiatan tersebut harus kembali diingatkan lagi, hingga belum tumbuh kesadaran dalam dirinya tentang pentingnya membereskan benda benda yang sifatnya pribadi.
Ada satu alasan yang dia kemukakan tatkala saya mengajukan kegiatan ini sebagai pembelajarannya untuk mandiri. Dia beralasan bahwa pekerjaan ini adalah pekerjaan yang akan dikerjakan Acil (ART kami),  namun saya berikan pemahaman bahwa pekerjaan Acil ART hanya bersifat membantu, jadi yang bertugas dan bertanggungjawab atas hal yang sifatnya pribadi adalah diri kita sendiri.
Pagi inipun Abang menyelesaikan tantangannya dengan baik, semoga dengan latihan yang rutin diharapkan tumbuh kesadaran dalam dirinya tentang keteraturan dan kerapihan pribadinya.

Sebetulnya, kami sudah membagi teritori tiap anak di kamar ini, karena terbatasnya ruangan. Kami masih mengumpulkan mereka dalam satu kamar, tetapi masing masing bertanggungjawab dengan tempat tidur dan lemari nya.  Sampai saat ini baru Abang Ziyad yang sangat sadar wilayah, sedangkan kedua adiknya masih sering berbagi tempat atau saling mengandalkan untuk membereskan kamar.
Banjarmasin, 13 Maret 2017

#day5
#level2
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Sabtu, 11 Maret 2017

Game over..but we do it over and over again

Game sepuluh hari berakhir hari ini, Alhamdulillah..Dalam masa sepuluh hari membiasakan, mengamati proses anak-anak berlatih, saya menyadari bahwa diperlukan kelegaan hati, penerimaan, kesabaran dan arahan. Tak penting mereka kini belum terbiasa atau masih terus diingatkan, akan tetapi mereka sadar bahwa ada yang harus mereka lakukan lebih baik dari waktu ke waktu, ada hal - hal yang harus dipatuhi, dan berimbas pada kemudahan yang mereka dapatkan bila pekerjaan mereka selesai dengan baik.

Abang Ziyad masih belum bisa bangun subuh sendiri dengan Alarm, tetapi bersedia dibangunkan tanpa susah, password yang kita gunakan saat membangunkan adalah 'lepaskan ikatan syetan, lanjut berdoa bangun tidur', password ini dipilihnya karena ia ingat apa yang diceritakan ustadzah nya tentang godaan syetan di bangun pagi.
Sebagai anak yang paling besar, Abang Zy sudah lebih mandiri tanpa disuruh membereskan tempat tidur dan barang pribadinya.

Zaki dan Azzam,  mereka berdua mempunyai standar yang sama saat menyelesaikan pekerjaannya, agar tak saling lempar tanggung jawab, kami memberi tanda di masing -masing kepemilikan beserta tanggungjawabnya. Jadi, saat salah satu mengambil hak yang lain,otomatis ia bertanggung jawab mengganti. Kini mereka sedang belajar konsep kepemilikan, contohnya membereskan mainan, menjemur handuk bekas pakai, bila salah satu diabaikan, konsekuensinya langsung terasa, mainan yang tak dikembalikan ketempatnya akam sulit dicari, dan handuk yang tidak dijemur akan terasa lembab saat akan dipakai berikutnya.






Bayi kecil mulai menemukan energinya lagi setelah fase sakit beberapa hari lalu, mulai bisa ditinggalkan sebentar untuk mengerjakan pekerjaan domestik, mulai asik dengan mainan baru dan kembali bereksplorasi mendorong kursi sebagai latihan meringankan ayunan langkah kaki kaki kecil nya.
Demikian catatan kecil saya, semoga ada 10 hari 10 hari pembiasaan berikutnya yang akan saya pakai untuk menambah kemampuan Ananda untuk mandiri.

Banjarmasin, 11 Maret 2017

#day4
#level2
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Rabu, 08 Maret 2017

Suami dan Ayah siaga : Saat virus Influensa melanda

Subhanallah..baru sekarang bisa fokus kembali menulis, melaporkan beberapa latihan kemandirian yang luput dicatat. Sepekan ini berjibaku dengan anak-anak yang sakit bergantian, mulai dari si sulung hingga bungsu, saya pun tak luput dari virus influensa yang menginfeksi kami sekeluarga. Hari pertama dan kedua berjalan normal, hari ketiga si sulung drop di susul adiknya, pengobatan saya lakukan dengan cara home treatment. Anak anak yang sakit, tetap melakukan latihan dengan diingatkan, membereskan baju bekas pakainya ke keranjang baju kotor, menjemur handuk bekas pakai. 
Setelah si sulung sehat, giliran saya dan si bayi yang tumbang, alhasil semua tidak berjalan maksimal, apalagi baby Zayyan sama sekali ngga mau lepas dari saya, jadi semua aktivitas menjadi terbatas.
Karena fokus saya masih pada pemulihan, tugas game level 2 ini tercecer, saya tidak membuat dokumentasi foto maupun video pun catatan perkembangan harian. Tetapi tanpa sadar anak anak mulai terbiasa melakukan latihan ini.
Tapi ada hikmah yang kami sekeluarga dapat dari sakitnya kami yang hampir bersamaan, suami adalah orang yang sehat saat ini di rumah, saat anggota keluarga sakit, beliaulah yang mengambil alih tugas menyediakan kebutuhan kami, memastikan obat diminum tepat waktu, menyediakan suplemen dan terpenting kehadirannya diantara kami yang sedang 'layu' hehe.. terimakasih ya pap..
Kayaknya kalau dilihat, juara di game melatih kemandirian di pekan ini ya suami, karena dia yang terbiasa dilayani, harus 'mendadak mandiri' saat istrinya sakit hehe
Alhamdulillah hari ini membaik, saya mulai bisa beraktivitas, sekedar membuat sarapan atau menemani belajar Abang Zy yang sedang UTS. Semoga segera pulih dan kembali bisa aktif di kelas bunda sayang dan menjalankannya game dengan konsisten, aamiin

Banjarmasin, 9 maret 2017

#hari3
#level2
#bunsayiip
#melatihkemandirian