Kamis, 30 November 2017

Ternyata, Mendongeng itu ngga gampang lhoo

30 November 2017

Alhamdulillah..Mendapat materi baru tentang Mendongeng, hmm..awalnya saya pede mengatakan 'aah..gampang itu mah' tapi begitu praktek malam ini, O O..ternyata yang saya sebut mendongeng itu berbeda dengan membacakan cerita.

Membacakan buku cerita, saya ngga pusing harus merangkai kata maupun pesan moral yang akan disampaikan, sedangkan mendongeng, saya harus benar - benar membuat cerita imajinatif yang berkesan, hingga sampai pesan moral atau nilai cerita yang saya sampaikan.

Hari ini memang saya berjanji akan mendongeng, bukan membacakan cerita. Jika biasanya kami membuka buku secara acak, trus saya bacakan menjelang tidur, kali ini berbeda. Setelah anak-anak mengatur posisi tidur mulailah saya memancing mereka dengan pertanyaan : 'hewan apa yang kalian suka?' dengan spontan mereka menjawab kucing dan sapi. Maka saya mengambil dua hewan itu sebagai tokoh di dongeng saya malam ini, nilai moral yang ingin saya sampaikan adalah kebaikan yang kita tanam, akan kita panen beribu kebaikan di kemudian hari.

Awal mendongeng saya seringkali terdiam sebentar sekedar mengambil jeda cerita, 'nnnggg' atau 'hmmm' , sedangkan mereka tidak sabar dengan kelanjutan dongeng saya. Ternyata mendongeng itu tak gampang' ya Buu..pakk..
Betul-betul butuh daya imajinasi tinggi dan kreatif mengolah kata. Beberapa kali saat mendongeng saya mengkroscek 'apakah anak-anak bisa membayangkan bagaimana ceritanya. Dongeng saya akhiri dengan memasukan nasehat-nasehat  ringan , dan hikmah dari cerita tersrbut. Alhamdulillah mereka menyimak dongeng dari awal sampai akhir.

Mungkin nanti saya akan mendongeng singkat di waktu-waktu bebas saat bermain atau bersantai .

#day1
#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination

Rabu, 22 November 2017

Kreatifitas dalam rumah tangga

22 November 2017

Tak pernah menyangka, bahwa kreatifitas itu begitu luas maknanya, tak semata diartikan sebagai membuat sesuatu dari barang bekas, atau menghasilkan sesuatu yang unik dan berbeda. Kenyataannya kreatifitas diawali oleh sebuah pemikiran yang matang, proses kreatif melibatkan banyak faktor disekitar kita, cara pandang dan sikap kita akan suatu hal.
Beberapa hari ini saya diajarkan bagaimana melihat sekitar dari berbagai sudut pandang, melihat dengan cara yang berbeda, saya belajar lagi cara berpikir kreatif, menuliskan pemikiran dalam bentuk peta- peta, menggali lebih dalam potensi yang ada disekitar yang masih bisa saya manfaatkan.

Menjadi seorang ibu dan istri rasanya wajib hukumnya berkreatifitas, selain karena perempuan diciptakan sebagai makhluk multitasking, tetapi juga memang kewajiban dan tuntutan peran agar kita lihai dan cermat melihat dan memanfaatkan kesempatan dalam mengelola rumah tangga. Kreatifitas adalah salah satu sarana yang bisa menjawab tantangan dalam hiruk pikuk rumah tangga.

Menjalani prosesnya sama halnya dengan melakukan pengamatan di laboratorium kecil pemikiran, ketika prosesnya ternyata tak sejalan dengan peta yang saya gambarkan,akan saya segera beralih ke berbagai kemungkinan yang lain, disinilah dituntut untuk terus menggali ide, memperbanyak sudut pandang, memperluas segala kemungkinan sebagai bagian dari solusi. Disitulah tantangannya.

Saya juga  mengenalkan mind mapping ke anak anak sebagai cara yang asik untuk mengenal sesuatu, memahaminya dan  sekaligus mudah mengingatnya, pada level ini, mind map sangat membantu belajar si visual.

Dalam sepuluh hari tantangan, ada beberapa projek yang pada proses akhirnya tak sesuai, misalnya re grow wortel yang ternyata busuk sebelum ditanam, saya menggantinya dengan menanam umbi herbal seperti kunyit dan lengkuas. Alhamdulillah pada akhirnya mereka tumbuh bertunas.

Kreatifitas itu tak terbatas, maka perlu digali segala potensi, dirangsang dan kemudian dilatih.

#level9
#kuliahbundasayangiip
#thinkcreative
#aliranrasa

Jumat, 17 November 2017

Pekerjaan. yang tertunda

17 November 2017

Entah kenapa, beberapa hari ini untuk menyelesaikan tantangan 10 hari agak terasa berat, beberapa tidak terlaksana, meski begitu semangat menyelesaikan tantangan tetap harus dijaga. Dua hari lalu sebetulnya saya dan anak-anak berniat membuat papan duduk kecil dari kayu bekas, selain untuk duduk, tapi juga bisa difungsikan untuk alas foto saat saya belajar food fotografi. Kaki kaki meja sudah diukur dan digergaji,  tinggal membuat alas tempat duduknya, rencana tinggal rencana, papan alas belum juga dipotong, belum juga dicat, hal ini karena pengerjaannya lambat. Saat siang  cuaca cepat sekali berubah, siang yang terik menuju petang, biasanya setelah ashar pasti hujan, sedangkan waktu untuk main alat pertukangan adalah saat Ade tidur siang. Akhirnya itu papan kayu teronggok di halaman belakang.

Project anak- anak juga agak terlewat, tapi karena hari ini Jum'at, di sekolah Zaki ada jadwal mewarnai, jadilah Zaki memilih menyelesaikan gambar berwarna nya. Melihat hasil gambar dan mewarna Zaki, terpikir membuat dinding pameran untuk memajang hasil karyanya,sebagai bentuk apresiasi dari kesungguhannya. Jadi sepulang sekolah kami belanja spidol warna warni, lem dan karton putih untuk membuat dinding pameran.

Ternyata yang sedianya akan dikerjakan ba'da magrib, ternyata papa mengajak kita semua  makan diluar, dan bisa ditebak, kami tak mengerjakan. Semoga besok hari bisa kita selesaikan

#day10
#tantangan10haei
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative


Selasa, 14 November 2017

Fun learning buat Zaki dan Abang Zy

 14 November 2017

Hampir di penghujung semester, musim ulangan pun tiba. Akhir pekan kemarin Abang adik menyerahkan fotokopi an kisi-kisi bahan ulangan kompetensi dasar.
Keduanya bukan tipe pembelajar yang rajin mengulang pelajaran di rumah,  adakalanya  review pelajaran sekolah dilakukan sambil lalu, terkadang obrolan ringan sehari-hari selalu dikaitkan dengan pelajaran di sekolah, untuk itu saya harus cermat mencatat sampai dimana dan tema apa saja yang dipelajari di sekolah.

Sampai saat ini saya masih terus mencari tahu kecenderungan gaya belajar setiap anak, mulai dari Abang Ziyad, Zaki, Azzam dan Zayyan. Pengamatan awal anak-anak memiliki gaya belajar gabungan visual auditori, maka sebisa mungkin saya mengajak mereka belajar dengan cara yang menyenangkan, melibatkan banyak gambar dan suara.

Minggu ini, diumumkan bahwa di kelas Zaki akan diambil penilaian Bahasa Inggris, kebetulan penilaian untuk aspek berbicara. Zaki belum lama lancar membaca, begitu mendapat pelajaran bahasa Inggris, dia kesulitan membaca, apalagi dalam pengucapan, karena terkadang tidak sesuai dengan tulisan. Untuk membantunya belajar, saya membuat kartu kata-kata untuk setiap tema di kelasnya. Karena yang dinilai adalah berbicara, saya pun mengenalkan Zaki pada percakapan sederhana berbahasa Inggris di rumah. Saya mengesampingkan dulu tulisan, lebih mengasah pendengarannya untuk mendapatkan pengucapan yang betul dalam bahasa Inggris, jadi saya kenalkan bertahap, berbicara kemudian baru membaca tulisan.

Awalnya terasa kaku..kami banyak tertawa, bahkan termenung untuk mengoreksi kata-kata yang benar. Ada kejadian lucu, saat kita ngobrol tentang 'colour', ketika saya meminta Zaki menyebutkan warna seragam yang harus di pakai besok dalam bahasa Inggris, Zaki menjawabnya dalam bahasa Arab, karena sy tak paham bahasa Arab akhirnya malah ketawa-ketawa karena Zaki menjawab Ahmar untuk merah dalam bahasa arab, sedang saya menjawab red dalam bahasa Inggris.😂😂

Sedangkan Abang Ziyad lebih memilih belajar dengan memetakan pikiran, jadi tak terlalu sulit untuk diarahkan , hanya saja dia belum percaya diri mempresentasikan hasil pemikirannya. Untuk ini juga saya masih belum rileks mendampingi Abang, sesekali masih muncul keluhan agar dia fokus, sementara dia ingin segera selesai belajar. Baginya belajar dengan mind mapping mempersingkat waktu belajarnya.


#day9
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Sabtu, 11 November 2017

Bermain bersama sepupu

11 November 2017

Alhamdulillah..akhirnya janji mengajak berenang hari ini terkabul hajat,  anak-anak sudah ribut sejak pagi bersiap berenang, saya hanya mengecek persiapan akhir dan membekali Snack dan minuman. Berangkatlah mereka berenang.

Dirumah jadi sedikit longgar waktunya karena anak-anak sedang berenang, tinggal saya fokus mengajak Zayyan eksplorasi, jika kemarin bermain pasir dan kerikil, hari ini Zayyan ikut bermain di dapur, saat memotong sayuran, ia sibuk juga meremas menyentuh beberapa jenish A sayur, karena hari ini memasak sayur capcay, otomatis sayuran yang saya pergunakan  banyak jenis dan ragamnya, mulai dari wortel, sawi, baby corn, buncis dan lain-lain.
Zayyan termasuk bayi yang suka makan sayur, saat saya mengenalkan 'mentahan' dia cukup antusias meraba dan memperhatikan tiap jenisnya.

Ba'da Dzuhur anak anak pulang berenang, bertepatan dengan datang nya sepupu mereka dari Martapura, biasanya kalau sudah berkumpul akan sangat heboh, pun tadi siang. Setelah makan siang bersama mulailah mereka mencari kegiatan bermain, tapi karena cuaca yang panas, mereka lebih memilih main di dalam rumah, acara TV menjadi tak menarik saat main bersama, mulai dari main skateboard di dalam rumah sampai hotwheel dimainkan.
Akhirnya saya ajak main di belakang rumah yang mulai teduh, alat pertukangan dikeluarkan, barulah ereka sibuk, Zaki menggergaji kayu, Azzam dan faqih memalukan paku, meskipun benda yang mereka inginkan belum jadi, tapi karena udah kecapekan mereka menyerah, ternyata mereka mau membuat bangku kecil ( dingklik) .
 Disini saya kenalkan bahwa pekerjaan tukang kayu itu memang berat, beberapa tahapan harus dilalui ketika membuat sesuatu, mengukur bahan,menggergaji, memotong, menyatukan sampai berbentuk dengan bantuan paku dan palu, hingga akhirnya bisa dipakai, dan dirasa nyaman selain juga terlihat bagus.
Syukurlah mereka menikmati hari ini, jelang magrib saat para sepupu dijemput ortunya, kudengar obrolan mereka
'Besok-besok aku main kesini lagi yah..disini seru'
Senangnya bisa memberikan pelayanan yang baik kepada tamu kecil kami, Zaki pun berujar
'Ma, nanti giliran kita lah yang main ke rumah ayyash'
'insyaallah' sambut saya..


#day8
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreatove


Jumat, 10 November 2017

Happy Gardening

10 November 2017 Setelah sehari kemarin tidak melakukan apa apa alias sibuk memulihkan diri karena sakit perut, alhamdulillah hari ini mulai beraktivitas normal. Menyesuaikan agenda yang tertunda yaitu memindahkan tanaman wortel dan daun bawang ke media tanah.Azzam bersedia membantu, mulai mengambil tanah,menyiapkan kerikil, sampai belajar menanam sendiri. Sengaja kami memilih sore sebelum ashar, saat matahari sudah mulai teduh.
Pengamatan kami, dalam wortel yang tumbuh hanya tahan 5 hari sebelum dipindah ke media tanam tanah. Dilihat dari hasil tanaman kami, wortel hampir layu di hari ke tujuh, sedangkan daun bawang bertahan lebih lama, namun pembiakan dengan cara hidroponik tak sebagus dengan menanam langsung di tanah, cabang dan daunnya terlihat lebih kurus dari daun bawang pada umumnya. Namun saya senang bisa menunjukkan pada anak-anak khusus nya Azzam yang terlibat penuh, bagaimana proses re grow dari dapur, memanfaatkan sisa sayuran dengan ditumbuhkan kembali, membuat mini garden dan terutama belajar bagaimana proses pertumbuhan dari tumbuhan. Hari ini kami menambahkan jenis rempah dapur, yaitu kunyit dan Laos, diharapkan mereka akan bertunas beberapa hari kedepan.Ade Zayyan juga turut terlibat, saya biarkan dia bermain dengan kerikil, pasir dan tanah sebagai bagian dari merangsang saraf taktiknya, setelah beberapa hari lalu bermain douhg warna warni yang lengket, sekarang setingkat lebih baik, saat menyentuh kerikil dan pasir.
Semoga mini garden kami tetap berlanjut,beri kami tanggungjawab untuk terus memelihara dan menjaga tanaman yang kami tanam. Happy gardening.. #day7 #tantangan10hari #level9 #kuliahbunsayiip #thinkcreatif

Rabu, 08 November 2017

Dapur ku hari ini

8 November 2017

Kemarin sore  pohon pisang depan rumah ditebang karena pisangnya sudah menguning, Alhamdulillah ada 6 sisir pisang kepok siap olah, matang pohon pula. Tiga sisis terakhir 3masih mentah, seperti biasanya pisang kepok mentah saya olah jadi keripik pisang. Jadilah hari ini saya berkutat didapur menyelesaikan keripik pisang.

Agenda memindah wortel dan daun bawang kembali tertunda, akhirnya cuma mengganti air media tanamnya,  disela -sela kesibukan di dapur, saya menyelesaikan beberapa kerajinan tangan yang tertunda, Mengecat botol bekas selai untuk digunakan sebagai vas bunga, dan merangkai sendok bekas menjadi buket bunga tulip.
Menjelang sore, teringat janji ke anak-anak bikinin jus mangga,  memanfaatkan mangga gedong kiriman mba Erie (jazakillah mba..anak-anak suka😊), jadilah jus mangga dengan variasi baru, mengikuti tren yang lagi hangat..king MANGO.
Bagi saya, kreatifitas di dapur itu ibarat bermain, meski hasilnya tak selalu bagus namun ada ras puas sudah mencoba, bahkan terkadang menemukan resep baru atau formula baru sebuah tren, seperti sekarang..saya memilih menyajikan mangga sebagai dessert segar dengan campuran krim keju dan remah biskuit. Hmm..bagaimana rasanya, belum dicoba, karena harus didinginkan minimal 5 jam di dalam chiller, besok saya laporkan hasilnya.

#day6
#tqntangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Selasa, 07 November 2017

kreatifitas dalam menejemen waktu

7 November 2017

Proses kreatif apa yang saya lakukan hari ini ? Setiap hari melakukan hal yang itu - itu saja memang membosankan, disini kita butuh sesuatu yang ngga biasa, di IIP masalah 'kebosanan' adalah tantangan, bagaimana kita efektif memanfaatkan waktu dan kesempatan. Suatu ketika saat kunjungan pertama Bu Septi ke Banjarmasin, beliau sharing bahwa di IIP kita ingin menjadi ibu rumah tangga yang tak biasa. Maka kita butuh banyak belajar bagaimana menjadi profesional. Salah satu nya ya materi kreativitas ini.

Dari sekian banyak tugas kerumahtanggaan, saya memilih waktu-waktu tertentu untuk tetap beraktualisasi ,biasanya setengah hingga satu jam setelah anak-anak berangkat sekolah, setelah itu baru menyelesaikan tugas domestik. Karena tugas rumah tangga itu tidak ada habisnya, maka yang perlu dilakukan adalah Membagi waktu dengan disiplin.

Jadi, hari ini saya belajar otodidak memotret menggunakan kamera smartphone, khususnya membidik objek makanan buatan saya,  ternyata keahlian itu butuh waktu yang tidak sedikit, mengatur objek foto dan kelengkapannya. lalu belajar membidik objek.  Setelah kegiatan ini berlanjut ke rutinitas harian.


Biasanya, aktifitas bersama anak-anak ada di saat jam pulang sekolah, dalam keadaan santai dan dibuat menyenangkan. Sebetulnya hari ini kita bermain dengan batu dan tanah, masih dengan tema Re grow, mengumpulkan batu untuk media tanam sayur yang akan kami pindahkan besok.




#day5
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreativesz


Senin, 06 November 2017

Blue print tantangan kreativitas di rumah

6 November  2017


Bagi saya yang ibu rumah tangga, harus pintar-pintar mencuri waktu kapan bisa mengupgrade diri, mencharge kesabaran, memelihara iklim kondusif dalam rumah. Pagi setelah anak-anak berangkat ke sekolah adalah salah satu waktu yang bisa saya manfaatkan sebelum menjalankan kewajiban lain di rumah, setengah jam fokus menuliskan segala aliran rasa, membuat to do list hari itu dan memetakan pemikiran tentang suatu masalah. Nah inilah hasil tadi pagi.
Begitulah salah satu cara saya mengeluarkan pikiran, dari situ kadang saya bisa memilah prioritas mana yang harus saya kedepankan. Meski kadang karena suatu dan lain hal to do list kita tak sejalan dengan peta pikiran, tapi disitulah saya kadang menemukan momen AHA !
Masih ingat beberapa hari lalu gagal membuat Sensory bag untuk Zayyan, pagi ini sembari mengisi portofolionya, saya sekalian. Membuat Sensory bag berisi play south warna warni, ternyata tak butuh waktu lama dan taraa selesai tak sampai 15 menit, sensory bag tema warna selesai, hanya mengambil dari adonan mainan beberapa waktu lalu milik Abang abangnya saat melakukan project DIY.
Terkadang beberapa kegiatan membutuhkan bantuan tim, saya tak segan mengajak anak-anak untuk ikut terlibat, selain sebagai sarana pembelajaran di rumah juga sebagai salah satu cara menjalin kedekatan tiap anggota keluarga. Salah satu yang membuat saya senang adalah tantangan dalam game - game di IIP, yah mereka selain sebagai tim hore juga sebagai laboratorium belajar buat saya.

#day4
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Minggu, 05 November 2017

Membuat Rumah Nyaman dan Menyenangkan

5 November 2017

Setelah kemarin pada tepar karena demam, hari ini keadaan membaik, Alhamdulillah. Dan mulailah ditagih janji untuk berenang, namun sayang rencana itu harus tertunda lagi karena hujan. Alhasil hari ini kita cuma di rumah, dan karena Acil libur, tantangan hari ini adalah bekerja sama membuat rumah nyaman dan menyenangkan.

Konsep rumah nyaman dan menyenangkan diterjemahkan anak-anak sebagai rumah yang tidak berantakan dan selalu tersedia makanan. Oke..kita akan mewujudkannya hari ini. Pagi ini karena bangun terlambat, terpaksa semua pekerjaan kita buat tim, selesai sarapan. Tim  kebersihan langsung bekerja, mulai mengumpulkan baju kotor ke laundry basket, membereskan kamar dan sisa sarapan, tim ini terdiri dari Zaki dan Azzam, Abang Ziyad  bertugas sebagai keeper Ade Zayyan. Tugas akhir kebersihan saya yang handle. Sebetulnya ini berlaku di hari biasa, hanya saja karena ada ART terkadang mereka lebih mengandalkan bantuan ART.

Selanjutnya membuat rumah yang selalu tersedia makanan, karena cuaca juga sangat mendukung, maka gampang sekali lapar. Akhirnya saya 'uprek' di dapur, menggoreng kerupuk, membuat kulit tortilla dan menyediakan buah kupas bila sesekali anak-anak meminta. Jelang sore, saya mengambil jeda istirahat dan anak-anak diajak jalan-jalan papahnya sebagai ganti tidak jadi berenang. Rupanya udara sore cukup cerah, mereka pun mengajak serta sepupunya.

Rupanya sang papa mengajak mereka keliling sekalian memanaskan mobil yang beberapa hari tertahan di halaman karena ada proyek pembuatan drainase. Sepulangnya mereka hampir magrib, membagi  cerita seru tentang berkendara di jalan raya . Malamnya kami menutup hari dengan menyantap kebab sosis yang kami masak bersama-sama.
Menjelang tidur, saya ajak anak-anak anak review kegiatan hari ini, apa rumah yang menyenangkan dan nyaman sudah mereka dapatkan, Alhamdulillah semua menjawab ya.. InsyaAllah kami bersiap menyambut esok dengan ceria, terimakasih anak-anak untuk hari ini..

#day3
#level9
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#Thinkcreative




Sabtu, 04 November 2017

Regrow dan Muhammad Teladanku

4 November 2017

Rencananya pagi ini anak -anak mau diajak berenang Papa nya, tapi Qadarullah..sejak semalam Zaki demam dan Azzam mengeluh sakit perut paginya. Karena batal rencana awal, otomatis berubah juga rencana hari ini. Zaki yang tampak lemah karena demam hanya meringkuk di tempat tidur, Azzam juga tak terlalu bersemangat karena sesekali sakit perut dan harus ke toilet. Sedangkan Abang hari Sabtu ini kedatangan tamu teman sekelasnya, dan akhirnya larut main bareng.

Oh iya, cerita sedikit tentang beras kemarin yang kehujanan, ART kami, Acil nampak terheran heran dengan beras yang berserakan dan lantai penuh warna di loteng jemuran, hehe..saya pun menjelaskan kejadiannya. Sensory bag rainbow yang akan kami buat buat Zayyan pun gagal.

Sebetulnya saya pengen ngajakin anak-anak membereskan halaman belakang untuk tempat nongkrong 'cari angin' saat udara panas. Beberapa waktu lalu Zaki dan Azzam berniat membuat papan perosotan disitu,menggunakan kayu bekas titian. Karena tak memungkinkan untuk diajak berkegiatan fisik, akhirnya nyari kegiatan yang bisa dilakukan tak terlalu cape. Saat saya sedang menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makan siang, terbersit mengajak mereka memilah sayur yang bisa kita tanam sendiri. Karena menu makan siang hari ini adalah sayur sop ayam, maka sayur yang diperlukan hanya kentang wortel, buncis, daun bawang dan seledri. Dari kelima bahan itu manakah yang bisa kita langsung tanam? Saya mencoba merangsang kemampuan mereka menganalisa, Azzam beranggapan bahwa daun bawang lah yang bisa kita tanam, karena dia berakar. Jawaban Azzam benar, tapi tak cuma daun bawang yang bisa kita tanam, semua sayur yang kita gunakan bisa kita tanam sendiri. Akan tetapi kita bisa mengambil jalan pintas membuat cara menanam yang lebih singkat. Proses ini kita namakan re grow..sayur yang sudah kita petik sebetulnya bagian nyaasih bisa kita manfaatkan untuk menyembuhkannya kembali, tanpa harus memulai proses menanam dari awal. Contohnya hari ini, kami mengambil daun bawang dan wortel sebagai percobaan.
Jadi, prosesnya hanya memotong bagian bawah wortel dan daun bawang, kemudian merendamnya di air sebagai media tanam. Kita akan mengamati beberapa hari kedepan apa yang terjadi dengan percobaan kami.


Kegiatan sore hari kami lebih suka berkumpul sambil ngobrol, hari ini cuaca memang dingin dan entah kenapa listrik juga tegangannya naik turun terlalu tertarik screen time, TV dan laptop ngga dihidupkan. Akhirnya saya berinisiatif memulai jadwal bercerita lebih awal.

Kebetulan beberapa waktu lalu sharing dengan seorang teman yang  juga suka membacakan cerita kepada anaknya, buku yang sama yaitu Muhammad Teladanku. Dia mbagi tips agar figur sang Rasul melekat erat di hati anak-anak yaitu dengan cara menceritakan kisah hidupnya. Biasanya kami membaca dari urutan pertama, sampai saat ini di jilid 9. Ternyata ada tips khusus membaca Muhammad teladanku, yaitu memulainya dari buku untuk balita dan kemudian loncat ke jilid 12-13-14.
Saya coba praktekkan. Ternyata benar..anak-anak lebih antusias mendengarkan dan aktif bertanya, karena jilid 1-10 itu sifat nya sejarah, sedangkan  nyali jilid 12 memang menceritakan keteladanan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Dan itu sangat dekat dengan kesan yang akan dibangun untuk anak-anak.

Karena kisahnya sangat penuh hikmah, satu buku tak selesai dalam sekali cerita, banyak yang kita diskusikan dan kita ambil manfaatnya. Terimakasih untuk Nura temanku dan Muhammad Teladanku menjadi penyemangat hari saat jagoan-jagoan ku lemah fisik karena sakitnya.

#day2
#tantangan10hari
#level9
#kuliahBunSayIIp
#Thinkcreative

Jumat, 03 November 2017

Saat gagal di awal

Jum'at,  3 November 2017

Demi menjawab tantangan game level 9, saya mencoba menganalisa masalah apa saja yang sedang kami hadapi di rumah ini, maka masalah tersebut akan menjadi tantangan yang harus ditemukan solusinya. Pada prakteknya saya menemukan banyak hal menarik, salah satunya memetakan pikiran yang berseliweran di kepala.

Semalam saya mencoba memetakan fikiran tentang apa yang bisa kita lakukan bersama dengan bahan dan alat seadanya. Berbarengan dengan bacaan saya tentang merangsang saraf tactile pada balita, akhirnya diputuskan hari pertama mengajak Azzam dan Zayyan membuat Sensory bag. Berisi beras warna warni, yaitu beras yang diwarnai dengan pewarna makanan, ini akan kami gunakan sebagai salah satu pengisi sensory bag untuk Zayyan yang masih belajar mengenali Indra peraba nya.

Plastik zip lock sudah disiapkan, dan beras sudah diwarnai, dan untuk mengeringkannya kami memilih menjemur di loteng tempat jemuran. Saya hanya mengarahkan dan memberi masukan, Azzam membubuhkan pewarna, dan Zayyan mengaduk, tugas menjemur diserahkan pada Azzam.

Sembari menunggu beras mengering..kami sibuk bercengkrama sembari santap siang bersama setelah shalat Jum'at. Tiba-tiba langit menggelap, angin berhembus kencang dan suhu udara turun mendingin. Segera setelah itu turunlah titik hujan dengan intensitas tinggi. Dan bisa ditebak, Azzam lupa tentang beras yang dijemur.
Kami tertawa bersama membayangkan besok lantai jemuran akan penuh warna dan serakan beras. Hikmah yang kita ambil hari ini adalah bahwa tak semua yang kita rencanakan berakhir sempurna, persiapan yang cukup, juga

#Day1
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Kamis, 02 November 2017

Create to be creative


Libur cawu selesai dan jeng jeng..Materi Cawu 3 menanti. Ini adalah perkuliahan seru menurut saya, materi tak sampai bertumpuk buku, diskusi kelas dipandu fasilitator yang humble dan helpful, suasana diskusi materi tak pernah membosankan, apalagi materi awal cawu 3 ini, semua terasa baru.
Mulai dengan para fasilitator baru, materi  disajikan hanya slide per point yang sarat makna dengan judul yang cetarr..' Kreatifitas' . Diskusi materi juga tik tok banget (sayangnya ga bisa maksimal pantengin karena sambil momong toddler ples dua abangnya yg lagi  'turun' ke tanah main alat pertukangan), apalagi pas sesi interaktif nebak gambar dan buat garis, ternyata tak hanya heboh di WAG, masing - masing peserta justru pantang menyerah trial dirumah di bantu pak suami. See..seru kan, ini juga mengikat bonding sama pasangan lho.
Poin penting materi kali ini tentang Kreatifitas akan coba saya rangkum dalam tulisan pendek ini. Ternyata kreatifitas erat kaitannya dengan fungsi otak kanan, dimana otak kanan menekankan pada irama, musik, gambar dan imajinasi yang kesemuanya merangsang aktivitas kreatif. Bagaimana sesuatu dilihat dari sudut pandang berbeda dari kebanyakan, berpikir out of the box, unik, dan tak biasa.
Seperti ketika disuguhi suatu objek, kita akan memandang dari berbagai perspektif, bisa jadi mengakomodir ide-ide sebelumnya, kemudian  mencoba  menggabungkan   beberapa ide dan perspektif untuk  menciptakan  hal yang  baru dari objek tersebut. Nah.. disitulah proses kreatif dimulai.
Terus apa yang menghambat proses kreatif ?, Dari diskusi yang mengalir diketahui bahwa faktor internal jadi penentu seseorang bisa kreatif atau tidak, rendahnya rasa percaya diri, terbatasnya pengetahuan, tak yakin hasil akhir dan motivasi yang rendah. Keseragaman dalam lingkungan yang diakui sebagai keharmonisan seringkali juga mematikan proses kreatif menurut saya. Karena ide unik hasil kreatifitas  terkadang menimbulkan penolakan pada lingkungan yang umum. Itulah kenapa anak anak seringkali jadi role model dalam proses kreatifitas, mereka tak pernah mengenal takut salah atau gagal, berani mencoba, dan pantang menyerah. Sikap itu harus kita jaga.
Jadi, bagaimana menciptakan kreatifitas ?
Bukalah seluas luasnya pengetahuan, orientasikan pada masalah, temukan minat dan keunikan diri sendiri, ambil sebanyak mungkin referensi, kemudian bergabunglah dengan suport grup yang merangsang daya cipta.
Di Institut ibu profesional kita tidak mengenal masalah, yang ada adalah tantangan,  kita diajak mengubah cara pandang suatu masalah menjadi tantangan, kemudian memetakan permasalahan dan fokus pada solusi. Hasil akhirnya bisa saja berupa penemuan hal baru, atau penciptaan sesuatu yang baru. Menarik kan?..dan kita sedang diajak berkreasi melalui game level 9, tantangan 10 hari  ke depan menjadi kreatif.
Lets Have fun and create something😉..

sumber bacaan :
- Kreatifitas, Materi level 9 kuliah Bunsay IIP Kalsel
- Diskusi kelas Bunsay IIP Kalsel, Materi kreativitas , 2 November 2017
- Game level 9, tantangan 10 hari, Kreativitas.
- Menjadi Super Kreatif dengan Metode Pemetaan Pikiran, Joyce Wycof, 2005.

#KelasBundaSayang
#InstitutIbuProfesional
#Thinkcreative