Kamis, 02 November 2017

Create to be creative


Libur cawu selesai dan jeng jeng..Materi Cawu 3 menanti. Ini adalah perkuliahan seru menurut saya, materi tak sampai bertumpuk buku, diskusi kelas dipandu fasilitator yang humble dan helpful, suasana diskusi materi tak pernah membosankan, apalagi materi awal cawu 3 ini, semua terasa baru.
Mulai dengan para fasilitator baru, materi  disajikan hanya slide per point yang sarat makna dengan judul yang cetarr..' Kreatifitas' . Diskusi materi juga tik tok banget (sayangnya ga bisa maksimal pantengin karena sambil momong toddler ples dua abangnya yg lagi  'turun' ke tanah main alat pertukangan), apalagi pas sesi interaktif nebak gambar dan buat garis, ternyata tak hanya heboh di WAG, masing - masing peserta justru pantang menyerah trial dirumah di bantu pak suami. See..seru kan, ini juga mengikat bonding sama pasangan lho.
Poin penting materi kali ini tentang Kreatifitas akan coba saya rangkum dalam tulisan pendek ini. Ternyata kreatifitas erat kaitannya dengan fungsi otak kanan, dimana otak kanan menekankan pada irama, musik, gambar dan imajinasi yang kesemuanya merangsang aktivitas kreatif. Bagaimana sesuatu dilihat dari sudut pandang berbeda dari kebanyakan, berpikir out of the box, unik, dan tak biasa.
Seperti ketika disuguhi suatu objek, kita akan memandang dari berbagai perspektif, bisa jadi mengakomodir ide-ide sebelumnya, kemudian  mencoba  menggabungkan   beberapa ide dan perspektif untuk  menciptakan  hal yang  baru dari objek tersebut. Nah.. disitulah proses kreatif dimulai.
Terus apa yang menghambat proses kreatif ?, Dari diskusi yang mengalir diketahui bahwa faktor internal jadi penentu seseorang bisa kreatif atau tidak, rendahnya rasa percaya diri, terbatasnya pengetahuan, tak yakin hasil akhir dan motivasi yang rendah. Keseragaman dalam lingkungan yang diakui sebagai keharmonisan seringkali juga mematikan proses kreatif menurut saya. Karena ide unik hasil kreatifitas  terkadang menimbulkan penolakan pada lingkungan yang umum. Itulah kenapa anak anak seringkali jadi role model dalam proses kreatifitas, mereka tak pernah mengenal takut salah atau gagal, berani mencoba, dan pantang menyerah. Sikap itu harus kita jaga.
Jadi, bagaimana menciptakan kreatifitas ?
Bukalah seluas luasnya pengetahuan, orientasikan pada masalah, temukan minat dan keunikan diri sendiri, ambil sebanyak mungkin referensi, kemudian bergabunglah dengan suport grup yang merangsang daya cipta.
Di Institut ibu profesional kita tidak mengenal masalah, yang ada adalah tantangan,  kita diajak mengubah cara pandang suatu masalah menjadi tantangan, kemudian memetakan permasalahan dan fokus pada solusi. Hasil akhirnya bisa saja berupa penemuan hal baru, atau penciptaan sesuatu yang baru. Menarik kan?..dan kita sedang diajak berkreasi melalui game level 9, tantangan 10 hari  ke depan menjadi kreatif.
Lets Have fun and create something😉..

sumber bacaan :
- Kreatifitas, Materi level 9 kuliah Bunsay IIP Kalsel
- Diskusi kelas Bunsay IIP Kalsel, Materi kreativitas , 2 November 2017
- Game level 9, tantangan 10 hari, Kreativitas.
- Menjadi Super Kreatif dengan Metode Pemetaan Pikiran, Joyce Wycof, 2005.

#KelasBundaSayang
#InstitutIbuProfesional
#Thinkcreative

Tidak ada komentar:

Posting Komentar