Kamis, 22 Desember 2016

Matrikulasi berakhir dan cerita di 9 pekannya

Ada atmosfer berbeda Minggu ini, biasanya Senin atau Selasa menantikan review dan dilanjutkan dengan diskusi NHW. Kali ini berbeda, sejak pagi grup WA sudah heboh dengan pengumuman kelulusan peserta. Alhamdulillah..Nama ku tersemat di situ. Bahagia bisa lulus kuliah pekanan, meski kuliah dilakukan online, terasa seperti kuliah kelas jauh gitu deh, tetap dengan greget tugas NHW dan deadlinenya.

Awal mula ikut serta memang diniatkan untuk memperbaiki kualitas diri, pada perjalanannya pekan demi pekan, terasa sekali saya seperti dituntun untuk menemukan apa yang hilang selama ini. Apa yang dilakukan terasa berarti, terarah dan jelas. Hal ini membuat saya mudah mengukur kemampuan diri.

Jika diibaratkan, saya yang kurang lebih 10 tahun tahun ini menjadi istri dan seorang ibu, Adlah pohon yang sedang meranggas daunnya, buahnya tak ranum dan kering batangnya. Matrikulasi seperti angin segar, embun sekaligus cahaya matahari yang menguatkan akar akar penopang,  didalamnya saya di beri pupuk ilmu, potensi diri disirami, semoga semua nutrisi ini akan kembali merundingkan dan meranumkan buahnya, sehingga memberi manfaat utama bagi diri sendiri, juga lingkungan sekitar, terlebih lagi keluarga.

Sungguh saya berterimakasih kepada tim penyusun matrikulasi, para fasilitator, teman sekelas dan khususnya kepada ibu Septi Peni yang sudah Sudi berbagi ilmu, semoga Allah berkah dunia dan akhiratnya. Harapan saya setelah menempuh perkuliahan ini, akan semakin menambah kualitas positif pada diri, mampu mengukur standar minimal prestasi diri dan senantiasa bergerak memperbaiki diri,  aamin..

Semoga di tahun depan, saya bisa kembali mengikuti kelas materi pokok Ibu Profesional.

Sabtu, 17 Desember 2016

Memulai perubahan dari rumah

Tak terasa, perkuliahan Matrikulasi IIP sudah sampai diakhir. Selama sembilan pekan perkuliahan, sungguh telah banyak membawa manfaat, semangat dan pencerahan tentang bagaimana sesungguhnya kita menjalani hidup dengan peran yang kita ambil.
Selain membuka cakrawala berfikir, selama perkuliahan mengajarkan kita tentang pertemanan sesama peserta Matrikulasi yang subhanallah, terjalin hangat dan erat, saling mengingatkan saling mensuport bahkan saling menghibur.

Kembali kepada pokok materi perkuliahan, tahapan menjadi ibu profesional akan mencapai tahapan Bunda shalehah ketika ibu sudah menyelesaikan bunda sayang, bunda cekatan dan bunda produktif. Peran bunda sayang dan bunda cekatan harus terpenuhi untuk melanjutkan ke tahap bunda produktif dan bunda shalehah, artinya ibu harus menyelesaikan kewajiban domestiknya untuk berperan di ranah publik. Maka berkaitan dengan misi kehidupan pribadi dan keluarganya, semua komponen akan saling berkaitan. Dimana si ibu adalah pendidik pertama anaknya dalam keluarga, unit terkecil dalam sebuah peradaban, untuk itu ditangan ibulah semua bermula.

Ketika ibu berperan optimal di keluarga, maka dari situ perubahan masyarakat dibuat. sejalan dengan passion yang dimiliki, kemudian berempati pada sekitar akan menimbulkan perubahan sosial, meski dalam tataran sederhana, ibu merupakan salah satu agen perubahan.

Mencoba menggali passion kemudian melihat isu sosial yang berkembang di masyarakat sekitar, saya mencoba menemukan formula apa yang kira kira bisa saya lakukan untuk mengambil peran untuk kebermanfaatan.


Alhamdulillah selesai tugas mendesain diri dan keluarga, semoga dengan berakhirnya matriulasi membawa perubahan positif bagi saya dan keluarga. Aamin

Medio Desember 2016


Jumat, 09 Desember 2016

Berubah atau kalah, Who dares win?

Matrikulasi segera berakhir, NHW pekan 8 masih tentang menggali potensi diri. Kuadran aktivitas Minggu lalu memberikan gambaran dimana kita bisa meningkatkan potensi diri. Menilik pada kuadran aktivitas pada bagian saya suka dan saya bisa, ada satu hal yang membuat saya bersemangat, Baking.. yup..i love to bake something sweet or savoury, saya suka dunia Cake dan pastry☺.

Hampir 3 tahun 'dunia' Cake dan pastry saya tinggalkan untuk fokus pada anak-anak,  Fp Facebook yang menjadi etalase jualan saya juga  dinonaktifkan. Namun blog saya tetap kelola karena merupakan tempat mendokumentasikan kreasi atau buah karya saya sekaligus portofolio. Sedangkan untuk pesanan by order sudah lama saya tutup.
Tetapi ternyata disinilah saya mendapat percikan semangat, terkadang saya menerima email bahkan SMS yang mensuport untuk kembali ke dunia Cake dan pastry, apalagi saya memang tidak sepenuhnya meninggalkan, sesekali saya tetap membuat kreasi kreasi untuk santapan keluarga. Akhirnya menyadari bahwa passion saya memang di sini, merasa tertantang untuk fokus kembali menekuni dengan rencana yang terukur dan jelas. Tanpa saya sadari kemampuan dan ilmu saya jauh berkurang karena memang jarang praktek dan latihan. Yup ini tentang ptactice, tentang jam terbang yang berkurang, hingga inilah saatnya mengupgrade diri.

Jika harus menjawab Be Do Have
First of all, what Will i be? Saya akan menjawab ingin menjadi pastry chef di bakery milik sendiri.
Lalu,  what i wanna do? Mulai saat ini kembali berlatih, kembali menekuni dunia Cake dan pastry. Jika memungkinkan mengambil short course untuk beberapa skill yang tidak bisa dipelajari secara otodidak. Selama ini internet adalah tempat rujukan ilmu dan latihan menjadi upaya menambah jam terbang agar semakin terampil.
Kemudian, Apa yang saya punya untuk mencapai semua itu?. Karena saya sudah pernah menjalankannya, maka kini tinggal melanjutkan apa yang tertunda, melengkapi tools dan aktif kembali di komunitas. Saya tinggal mengobarkan semangat juang kembali.

Tiga hal diatas akan mengawang Awang tak tentu melupakan dimensi waktu. Saya harus merancang goal yang jelas. Dasar dari semua apa yang saya kerjakan adalah saya suka dan saya bersemangat melakukannya, maka selama hayat masih dikandung badan, dengan apa yang saya kerjakan ingin sekali memberikan nilai kebermanfaatannya, tak hanya bagi pribadi, keluarga tetapi bagi masyarakat secara umum, hingga tercapai keberkahan.

Bila melihat waktu, maka ini tak akan bisa terhitung, saya hanya ingin mulai segera, saat ini kemudian menetapkan waktu sesuai milestone, dibutuhkan sekitar 3-4 tahunan kesempatan bagi saya untuk mewujudkan apa yang saya inginkan.

Penghujung tahun ini adalah titik balik bagi saya untuk kembali menabuh semangat, menetapkan resolusi setahun ke depan, me me-launching fanpage dengan produk baru, sesuai dengan project yang sedang saya kerjakan sekarang.
Bismillah..semoga tahun depan benar benar terwujud. Matrikulasi IIP membantu saya menemukan kualitas diri, mengembangkannya, menetapkan goal dan berusaha meraihnya.
Maka saya hanya akan memilih untuk berubah, untuk berani menjadi pemenang.😀

Banjarmasin, 10 Desember 2016
Ani Fitriani dewi


Minggu, 04 Desember 2016

Menuju peran produktif

Tak terasa perkuliahan Matrikulasi sampai di pekan ke tujuh. Materi materi pokok tentang kerumahtanggaan, peran keibuan, pun menejerial keluarga sudah dikupas, sampailah pada materi bunda produktif. Materi yang mengantarkan kita pada sejati nya peran yang ingin kita mainkan dalam kehidupan ini.
Sedikit merunut kebelakang, bahwa apa yang dicita-citakan dari ibu ibu biasa menjadi ibu yang tak biasa telah dimulai sejak nhw 3, proses menemukan diri, misi hidup dan menghidupkannya dalam rangkaian kerja nyata bagi saya itu luar biasa. Pada kenyataannya seringkali menghadapi kendala karena komunikasi maupun disiplin diri yang kurang. Tetapi itu tak menyurutkan niat untuk selalu berusaha menemukan ritme yang pas dan sesuai agar tercipta apa yang saya cita cita kan awalnya, paling tidak saya mendapati perubahan kearah lebih baik sejak mengikuti Matrikulasi IIP.
Pekan ini adalah mengenali potensi dan bakat diri, sebagai dasar menuju bunda produktif. Hasil yang saya peroleh dari tallent mapping ternyata sesuai dengan passion saya, tetapi pada beberapa bagian ternyata saya menyadari bahwa saya orang yang administratif, semoga dengan kelebihan ini, bisa memaksimalkan segala usaha untuk memperbaiki, menambah jam terbang dan lebih memfokuskan diri pada misi utama sebagai ibu dan istri juga pribadi yang produktif.
Berikut adalah hasil tallent mapping dari temubakat.com
Dari tallent mapping ini maka saya bisa melihat kecenderungan dan minat secara jelas. Berikut adalah aktivitas- aktivitas yang coba saya kelompokkan dalam kuadran kuadran sehingga bisa memilih dan memilah kegiatan mana yang saya prioritaskan dan sesuai dengan passion saya. Aktivitas ini saya batasi sesuai jadwal harian yang saya berlakukan BBM pada nhw 6.

Alhamdulillah, 4 Desember 2016

Di sela kerempongan khas ibu rumah tangga 😉

Kamis, 24 November 2016

Merancang hari hari penuh makna

Materi pekan ini tentang menejerial, bahasannya cocok sekali dengan saya yang kerap merasa bosan dan bingung dengan hal hal begitu saja yang berjalan setiap harinya. Rutinitas hanya sebatas kewajiban, melegakan ketika sudah dilaksanakan, tetapi tidak membawa kita jauh ke depan, karena ada semacam perasaan toh hari hari ke depan yang dihadapi adalah hal yang sama. effortless lah ya..
Tetapi kemudian di Iip kami diajarkan untuk cekatan, inilah salah satunya, Nice Homework pekan ini tentang mendobrak rutinitas menjadi jalan lurus untuk meningkatkan kualitas diri, sebutan versi saya untuk jam terbang.
Untuk mendapatkan track lurus, kita di pandu untuk memilah dan memilih kegiatan harian yang penting dan ngga penting.  Kalo saya, 3 hal penting di daily routine saya adalah mengurus anak-anak, antar jemput sekolah dan beraktivitas di dapur. Sedangkan pembandingnya adalah kegiatan yang ngga terlalu penting lah..bagi saya bisa jadi itu pegang gadget, tidur siang atau sekedar bengang bengong ngga jelas selepas hal utama dilakukan.
Dari ketiga Hal penting diatas, porsi waktu terbanyak saya memang untuk mengurus anak, mempersiapkan kebutuhan dasarnya hingga mengisi kebutuhan jiwanya. kegiatan penting berikutnya adalah antar jemput, dan memasak. Keduanya penting, namun pada prakteknya adakalanya pekerjaan ini bisa didelegasikan kepada suami maupun art. Waktu terkait 3hal utama diatas adalah kesempatan saya meningkatkan kualitas diri, misalnya saya berperan sebagai fasilitator saat mengasuh anak, menemani mereka belajar, membersamai tumbuh kembang mereka, lalu menyusun rencana ajar dan mengumpulkan portofolio setiap perkembangannya.
Selanjutnya mengupgrade kemampuan saya dalam safety riding, mungkin awalnya melengkapi standar keamanan mengemudi bersama anak, tahap selanjutnya mengambil short coure untuk mengendarai mobil, dan terakhir mengurus surat ijin mengemudi. Mengenai waktu masih didiskusikan bersama suami.
Berikutnya adalah aktivitas di dapur, terkadang aktivitas inilah yang menyedot waktu, karena berkaitan dengan passion' saya dalam bake and pastry. Untuk itulah sesuai dengan checklist di nhw beberapa pekan lalu, jam terbang sengaja hanya saya ambil 2 x dalam seminggu menjelang akhir pekan. Sedangkan kegiatan rutin memasak diusahakan tidak terlalu menyita waktu banyak di dapur.

Dibawah ini adalah rencana daily activity  yang akan saya cobakan dalam sepekan ke depan.

A. Shubuh - 08.00  Tertib Pagi,
     Mengkondisikan ibadah bersama, lanjut ke dapur dan anak anak tertib pagi yang meliputi      bersih diri dan persiapa sekolah, sarapan dan diakhiri dengan mengantar ke sekolah
B.  Jam 08.00 - 09.30 Pagi bersih
      Kegiatan meliputi rutinitas bersih dan beres harian  ( didelegasikan ke art, bila tidak                 hadir, saya handle sendiri) dan  baby care  (mandi makan dan menyusui, menidurkan)
C. Jam 09 .30 -11.30 memasak  (sebagian didelegasikan ke art, waktu sisa bisa sy gunakan      untuk baby floor time (menstimulus kemampuan bayi, bila tidur sy ambil waktu untuk              menulis atau mengecek grup parenting), diakhiri dengan menjemput anak anak
D. Jam 12. 00- 13.30 ishoma
E. Jam 13.30- 15.30 Screen time for Azzam Zaki (menonton film atau menyetel cd                        interaktif), floor time for baby dilanjutkan tidur siang
F.  Jam 15.30-17.00 persiapan mengaji Zaki azzam, Saya mengisi dengan menulis, baca            gadget time
G. Jam 17.00-18.30 Tertib sore, siap magrib dan makan malam
H. Jam 19. 00-20.00 fun time( bercengkrama bersama, evaluasi harian, shalat isya)
I.   Jam 20.00-20.30 persiapan tidur (bed time story)
J.  Jam 20.30- 21.30 mengerjakan rutinan yang tertinggal dilanjutkan istirahat

Semoga saya bisa konsisten melaksanakan jadwal harian ini, sepekan kedepan akan dievaluasi apakah jadwal berjalan sesuai rencana, atau memerlukan perubahan.

Banjarmasin, 25 November 2016
Untuk memenuhi NHW6

Sabtu, 19 November 2016

Desain Pembelajaran, bagaimana belajar diajarkan.

Dalam pandangan awam saya tentang dunia pendidikan, Desain pembelajaran adalah proses belajar yang meliputi cara belajar, tujuan belajar untuk mendapatkan hasil belajar. Berkaitan dengan tugas utama seorang ibu, adalah pendidik anak anaknya. maka saya merasa wajib menuntaskan tugas pekan ini, pengerjaaanya membawa saya pada proses menemukan formula tentang bagaimana belajar diajarkan yang disesuaikan dengan gaya belajar saya.
Berikut adalah Desain pembelajaran versi saya,

A. Cara belajar
  • Learn with experience
Cara belajar selama ini cenderung berjalan satu arah, selanjutnya belajar dengan cara bereksperimen atau learn with experience. Cara belajar ini memerlukan pengamatan, percobaan, penelitian yang akhirnya akan menghasilkan penemuan. Karena sifatnya pengalaman, maka akan membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil belajar yang efektif. Tetapi bukan hasil yang menjadi tujuan utama, tetapi proses belajar yang dilalui diharapkan akan semakin menambah pemahaman dan kesan yang yang tertangkap menjadi positif. 
Learn with experience cocok diterapkan pada si sulung yang punya gaya belajar visual. Sedangkan bagi adik adiknya yang auditori kinestetik, bisa diterapkan untuk hal hal yang membutuhkan pemahaman dengan cara yang fun (menyenangkan).
  • Dengan menyusun pertanyaan 5W1H
Keingintahuan adalah modal bagi ilmu, dan untuk merangsang rasa ingin tahu, maka metode pertanyaan ini akan membuka jalan pikiran yang luas dan bercabang untuk memuaskan rasa ingin tahu (curiousity). Saya mengadopsi cara Bu Septi untuk mempermudah saya maupun anak anak untuk bertanya, yaitu dengan simbolisasi jari. Bagi saya yang suka menulis,  5w1H ini sangat membantu menyusun kerangka berpikir untuk dituangkan menjadi tulisan. Sedangkan bagi anak anak, 5h1w menjadi sarana mencari tahu, dalam kerangka sederhana tentang sesuatu atau peristiwa. Jawaban jawaban dari pertanyaan ini secara tak sadar akan membuka wacana yang lebih luas akan suatu hal. Pola belajar ini mulai saya terapkan pada si sulung. Karena kebetulan sejalan dengan kurikulum 13 yang diterapkan di sekolah mengharuskan setiap siswa untuk selalu proaktif dalam belajar. Sedangkan adik adiknya masih dalam tahap pemahaman bagaimana sebuah pertanyaan itu akan memuaskan keingintahuannya. Maka saya menanyakan apa yang ingin mereka ketahui? Lalu simbolisasi jari dan tangan pelan pelan di kenalkan.
  • Memetakan pikiran ( mind mapping)
Berikutnya adalah belajar dengan cara memetakan pikiran, menuliskan apa yang ada dipikiran melalui deskripsi simbol simbol menarik dan mudah untuk diingat. Memetakan pikiran adalah salah satu cara mendokumentasikan ilmu agar lebih mudah diingat dan diulang sewaktu waktu. 
Cara belajar ini cocok bagi pelaku belajar yang visual, seperti saya dan si sulung. Sedangkan bagi anak anak auditori. Story telling lebih menyenangkan daripada simbol gambar yang berwarna.

B. Tujuan belajar

Cara cara diatas adalah salah satu jalan untuk mendapat ilmu, pengetahuan, pelajaran maupun pengalaman. Tujuan dari semua itu as adalah untuk mendapatkan hal hal yang positif untuk diambil hikmah dan kebermanfaatannya. Dikembalikan lagi kepada sang pemilik ilmu, bahwa apa yang kita ketahui melalui proses diatas sejatinya untuk menambah nilai ketaqwaan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Demikian pula bagi anak anak, setiap proses belajar yang mereka lewati selalu akan dihubungkan dengan fitrah keimanan pada Allah SWT.

C. Hasil belajar

Pencapaian suatu proses belajar adalah terpenuhinya rasa ingin tahu, bertambahnya pemahaman akan suatu hal dengan lebih mendalam. Diharapkan bila semua terpenuhi akan melahirkan sikap sikap yang positif dan dapat diambil nilai kebermanfaatannya baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

Demikianlah desain pembelajaran versi saya, tentu saja ini hanya merupakan grand design, karena untuk menciptakan desain pembelajaran yang utuh dan Compact membutuhkan waktu panjang dan proses penyusunan rencana pengajaran yang mendalam.
Terimakasih kepada IIP yang secara tidak langsung mengajarkan saya betapa tak mudahnya menjadi seorang guru. Untuk itu kenapa guru itu mulia. Salam tak'dzim bagi orang tua saya (yang adalah pendidik) dan seluruh pendidik.

Banjarmasin, 19 November 2016

Untuk memenuhi #NHW5

Sabtu, 12 November 2016

Reka rencana perjalanan hidup, and the story begin..


Memasuki setengah perjalanan menuntut ilmu, rasanya makin papa ilmu diri ini. Banyak hal baru yang menyentuh, melalui perenungan, perbincangan panjang dengan pasangan, hingga akhirnya mencoba merunut langkah bagaimana harus memulai.
Sebetulnya diri ini merasa terlambat memulai, tetapi semoga ini menjadi awal bagi perubahan keluarga menjadi lebih baik, bukankah tak ada kesan terlambat untuk sebuah pembelajaran, semoga Allah meridhoi.aamin

Awal pekan menentukan fokus ilmu yang ingin dikuasai, hingga saat ini ilmu agama tetap menjadi fokus utama sebagai dasar menimba ilmu penguatan pribadi, untuk modal pembangunan keluarga dan pengasuhan anak.

Kemudian membuat 'Cheklist sebagai alat ukur perkembangan, hingga pekan ketiga, usaha yang dilakukan masih dirasa kurang maksimal, beberapa checklist masih belum konsisten dilaksanakan, maka akan diusahakan lebih keras lagi untuk tertib.

Menemukan misi diri untuk keluarga, yaitu menjadi penulis sekaligus seorang home baker bagi keluarga yang membawa manfaat bagi sekitar . Demi mencapai semua itu ilmu-ilmu di institut ibu profesional dapat menjembatani pencapaian misi saya,


  1. ‌Bunda sayang, fokus utama adalah membangun komunikasi efektif dan penguatan internal keluarga 
  2. ‌Bunda cekatan, tentang pengelolaan diri dan rumah tangga. Berkaitan dengan manajemen waktu dan disiplin diri
  3. Bunda produktif, tentang minat dan bakat, secara spesifik saya memilih ilmu penulisan (blogging) dan ilmu bakery dan pastry 
  4. Bunda saleha, tentang membagi manfaat bagi banyak orang di sekitar. Diharapkan di tahap ini apa yang saya dapatkan melalui pembelajaran dapat menjadi ladang pahala melalui karya tulis yang menginspirasi atau membuka peluang ekonomi dari dapur bagi ibu rumah tangga

Tonggak pencapaian (milestone) ini setidaknya ingin dicapai dalam waktu yang terukur.

  • ‌Penguatan internal keluarga sebagai pondasi awal setidaknya sudah dilakukan sekarang hingga setahun mendatang dan akan terus berjalan beriringan dengan tahapan selanjutnya. Tahun ke 1, term 2016-2017
  • Ilmu Disiplin dan menejemen waktu akan berjalan di setiap segi kehidupan keluarga, terutama berkaitan dengan misi pribadi, membuat jadwal terstruktur, ceklis tertib harian keluarga dan alokasi waktu 1-2 jam per hari untuk menulis atau membaca juga dan 4 Jam per Minggu (diakhir pekan), untuk belajar pastry dan bakery, ini juga sudah mulai dilakukan sejak pekan ke dua, direncanakan akan ajeg dalam waktu setahun (tahun ke 2, term 2017-2018)
  • ‌Menguasai bidang ilmu kepenulisan dan ilmu pastry and bakery dan mempraktekkannya dalam wujud nyata, misalnya : mempublikasikan tulisan atau mewujudkan usaha pastry dan bakery. (Tahun ke 3, term 2018 -2019)
  • ‌Menguasai tentang bunda shaleha, artinya setiap perjalanan milestone 1-3 tercatat dengan baik, lalu akan menjadi catatan perjalanan yang akan dibagi sebagai bahan inspirasi bagi kalangan luar. Memberikan manfaat lewat tulisan atau buah karya. Ini menjadi tonggak terakhir pencapaian saya di tahun ke 4 term (2019-2020)

Menyusun milestone bagi saya seperti meretas mimpi, menjadikannya nyata dalam usaha yang terukur dan jelas. Jadi tak hanya menuliskan mimpi, tetapi butuh usaha yang keras mendidik diri agar konsisten menjalani tahap tahapannya. Lakukan, lakukan dan terus lakukan.
 Bismillah, Semoga semakin meningkatkan semangat menggapai misi pribadi dan misi keluarga dalam mencapai Ridha Allah SWT, aamin..

Banjarmasin, 13 November 2016
Ani Fitriani Dewi

Note: akan dievaluasi per semester
#NHW4

Jumat, 04 November 2016

Refleksi untuk perubahan keluarga


Bila menengok ke belakang, rasanya tak percaya kita sudah sejauh ini melangkah, mengawali dengan niat memperbaiki diri, Allah ridhai perjalanan kita, namun perbincangan kita kemarin menjadi refleksi, Bahwa kita masih akan menemui aral rintangan dan ujian ke depan, maka janganlah lupa untuk saling menggenggam tangan, saling menguatkan dan mengingatkan, saling menjaga dan menghargai, tak lupa saling mendoakan agar Allah SWT selalu menjaga langkah yang kita tempuh agar senantiasa dalam ridhaNya.

Do'a yang sama yang  beberapa tahun silam saat kita saling melangkah sendiri hingga kemudian Allah mempertemukan kita kembali. Aah terkenang itu..aku jadi mellow,  Betapa Allah menyayangi kita berdua.

Lalu Allah titipkan empat pria kecil ini dirumah kita, membuat gaduh tapi tak jarang membuat tawa kita berderai. Kita menjuluki mereka the ZiZA, yah..mereka istimewa dengan segala fitrah yang Allah sematkan padanya. Lelaki kecil pertamaku yang cerdas, pemberani dan tangguh, harapan melambung kelak akan akan kokoh berjuang untuk membela kebenaran, menjaga Agamanya, Menaati Allah SWT dan RasulNya.

Duo lelaki kecil yang suka berbagi bahkan sepotong kue buatanku bisa kalian bagi berlima, kita ingatkan bahwa apa yang kita miliki tak mutlak milik kita, ada bagian orang lain yang Allah titipkan pada kita untuk dibagi. Semoga dengan fitrahnya, menjadikan diri mereka sosok sosok yang peduli pada sesama, yang papa maupun yang tiada.
Yah, kalian lelaki kecil penuh energi..tumbuhlah sekuat karang agar kelak kau tak gentar ditempa gelombang. Karena kelak kalianlah yang akan menjadi pemimpin keluarga yang utama.

merekalah yang membuat aku merasa paling cantik dirumah kita, menjadikanku ratu dihatinya. Merekalah yang akan belajar tentang perempuan, istri juga kasih ibu padaku. 
Mereka yang menjadi juri test untuk tiap kue kue yang kubuat dengan cinta, pencicip utama menu masakan  yang terhidang, pendengar yang cerewet saat aku bercerita, aah.. ternyata hanya untuk kalianlah segala kulakukan.
Tapi disaat yang sama merekalah yang mengajari kita untuk tetap belajar bagaimana menjadi dewasa. Dan padamulah mereka belajar bagaimana menjadi seorang laki laki sejati, wahai suami.

Ketika Allah menetapkan dimana kita akan berjuang, disinilah kita..menanam kebaikan, menyemai benih cinta hingga tunas muda kelak berguna, memulai hidup apa adanya, bersyukur dengan apa yang sudah kita punya, lingkungan yang kondusif bagi tunas muda kita, tinggal bagaimana kita untuk ikut ambil peran dibagian mana kita akan turut serta.
Semoga Allah selalu menjaga langkah keluarga kita, Agar jauh dari hal yang buruk dan tercela, dan senantiasa mendapat Ridha Nya..aamin

My family,

5 November 2016

#NHW3

Jumat, 28 Oktober 2016

Apa yang kuusahakan tentang apa yang kuinginkan

Dalam rangka memenuhi tugas pekanan kuliah Matrikulasi IIP bacht 2.
Tentang 'Cheklist Indikator Perempuan Profesional'.
#NHW2

Pekan lalu,  menetapkan hati memilih fokus untuk menguatkan diri, sebagai individu seorang perempuan, kemudian istri lalu menjadi ibu. Maka pekan ini adalah langkah yang menjadi ikhtiar dalam rangka menguatkan Azzam menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Bersyukur menemukan pencerahan tentang bagaimana kita menjalani hidup sesuai fitrah perempuan, meski terasa terlambat akan tetapi semoga ini menjadi titik balik memperbaiki kesalahan kesalahan yang lalu, mengingat saat-saat semua bermula, seorang diri yang sarat akan obsesi pribadi, lalu menyerahkan diri sebagai istri tanpa ilmu yang mumpuni, pun tatkala Allah SWT menitipkan amanahNya, menjadi ibu. Sekali lagi dalam keadaan yang fakir ilmu, meski terus berupaya berguru lewat waktu, buku dan guru. Terasa sekali bahwa setting diri awalnya hanya berorientasi pada bahagia dalam tataran pandangan umum. Untuk itu saya perlu me-Reset kembali niat utama bahwa semua hanya untuk Allah ta'ala. Teringat kata seorang Kiki Barkiah, Bahagia itu pilihan, Maka apa yang kita pilih..bahagia seadanya? Atau bahagia apa adanya?. Saya memilih untuk bahagia apa adanya. 
Dengan segala hal yang Allah tetapkan saat di Lauhul mahfudz, maka insyaAllah jalan ini adalah ikhtiar menuju lebih baik, bila dalam bahasa ibu Septi adalah Profesional, maka profesional saya maknai sebagai menjadi lebih baik.
Dibantu dengan metode SMART, memudahkan saya mengukur laju langkah dalam mencapai suatu tujuan.
Berikut adalah apa yang saya usahakan untuk menjadi lebih baik

‌Sebagai seorang perempuan

Sebagai seorang hamba Allah SWT, selayaknya berusaha mempersembahkan yang terbaik.
1.  Menyegerakan shalat saat adzan berkumandang, sebagai bentuk disiplin diri pada yang         Maha Esa, dengan shalat diawal waktu akan memudahkan kita berlanjut ke kegiatan               berikutnya
2. Tilawah ba'da magrib setiap hari, paling tidak diwaktu selain itu bila keadaan tidak                    memungkinkan
3. Merutinkan shalat Dhuha minimal 2 rakaat sehari, sesuai tuntunan bahwa shalat Dhuha 2     rakaat mencegah kita lalai pada Allah SWT
3. Menyisihkan sebagian rejeki dalam sepekan untuk disedekahkan atau diinfaqkan setiap         hari Jum'at. Sasarannya bisa ART, atau menyalurkan ke organisasi atau badan yang               terpercaya.
4. Untuk menjaga kesehatan, merutinkan yoga minimal 2x dalam sepekan, dan dievaluasi          setelah berjalan 1 bulan.
5. Mempunyai waktu khusus menulis atau mrmbaca sehari 1 jam,  kemudian memposting di      blog minimal 2x dalam sepekan
6. Trial Resep masakan atau pastry  setiap hari Jum'at. Sekaligus menyediakan bekal akhir       pekan
7. Menghadiri majelis ilmu online maupun offline sebagai sarana meningkatkan kualitas           keilmuan.

Sebagai Istri

Checklist sebagai istri tak lepas dari perannya sebagai partner atau rekan suami, saat bertanya hal bagaimana yang akan membuat saya bisa lebih baik, jawaban suami sederhana, bahwa ikutilah sesuai tuntunan agama. Bagi saya maknanya terlalu luas, dan akan menyulitkan untuk mengukur peningkatan diri. Maka berdasarkan pengamatan sehari hari beberapa hal ini bisa menjadi tolak ukur sejauh mana say1a berproses untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.
1. Memastikan air minum selalu terisi penuh
2. Menyiapkan kebutuhan utamanya dalam sehari
3. Membantu menyelesaikan pembayaran tagihan rumah tangga dan pendidikan anak,               mengarsipkan dan melaporkannya per bulan
4. Mengelola  dan melaporkan dana rumah tangga untuk konsumsi dengan hemat dan                cermat per bulan
5. Mengingatkan suami tentang ibadah wajib setiap saat
6. Berkomunikasi efektif dengan suami (mengklarifikasi bila ragu, tidak berargumen secara        negatif, saling memberi kabar)
7. Menyediakan waktu khusus bersama suami, sebagai hiburan, sesi curhat atau rapat                keluarga, ba'da ashar atau ba'da isya setiap hari
8. Mendelegasikan tugas rumah tangga kepada asisten, memberi arahan dan selanjutnya          melaporkan pada suami

‌Sebagai Ibu

Berikutnya adalah menjadi ibu, peran sentral dalam rumah tangga selain ayah. Ibu bagaimana yang menjadi dambaan anggota keluarga, meski pertanyaan itu akan menimbulkan banyak jawaban, saya mencoba menjawabnya dalam tataran praktis yang ingin mereka dapatkan dari saya sebagai ibu.
1. Memastikan rumah nyaman dan aman untuk anak, setiap anak berhak mengatur ulang          kamar minimal sebulan sekali
2. Memastikan mereka tidak terlambat ke sekolah, dengan melaksanakan tertib pagi, sesuai      kesepakatan
3. Menyediakan menu bervariatif selama 10 hari
4. Berkomunikasi produktif dengan anak anak ( lebih banyak mendengarkan, menghargai           pendapatnya,menegur dengan tegas bukan marah,memberikan pilihan pilihan win win           solutions)
5. Menyediakan sesi bed story setiap hari ba'da isya ( mendengarkan cerita, bercerita,                 menasehati dan mengevaluasi kegiatan harian)
6. Menyediakan waktu floor time jam 18-20, setiap hari dengan fun learning
7. Fun activity yang diisi dengan eksperimen, eksplorasi atau bermain outdoor tiap hari               Sabtu tiap pekan
8. Menjadwalkan rekreasi atau tadabbur alam setiap Ahad, dua kali dalam sebulan.

Checklist diatas hanya sebagian kecil yang saya tuliskan dan saya ingin capai dalam waktu bertahap, dalam perjalanannya pembiasaan ini akan berlangsung selama 90 hari untuk menciptakan kebiasaan, semoga checklist diatas memandu saya menuju perkembangan yang lebih baik. Semoga Allah SWT memberikan keteguhan hati dalam pelaksanaannya aamin.

29 Oktober 2016
#NHW2

Rabu, 26 Oktober 2016

Mengelola rasa dalam rumah tangga


Menikah dengannya, menimbulkan rasa bahagia karena dia memilihmu diantara lainnya, rasa bangga bahwa akhirnya dirimulah pemenangnya. Seiring waktu berlalu, semua berjalan sempurna, suami yang shaleh, anak anak yang lucu dan menggemaskan, kecukupan rejeki dan hubungan keluarga yang harmonis. Dirimu berperan sebagai ibu yang sabar dan hangat untuk anak anak, istri yang sesuai tuntunan syariat, dalam kadar shalehah pandangan manusia. Segalanya terasa aman dan nyaman berumah tangga. Sesekali percikan tentu wajar terjadi, namun hal hal buruk seperti kdrt, perselingkuhan, kehilangan, tak pernah terpikir akan terjadi pada rumah tangga yang nyaris sempurna ini. Kita seperti sibuk di dunia kita sendiri, sampai dititik nyaman dan enggan melihat nyata dunia luar.
Lalu, seperti yang Allah janjikan bahwa setiap hambanya yang beriman akan diuji sesuai kemampuannya. Tiba -tiba rumah tangga diguncang prahara, seperti kereta yang tak berjalan di relnya, penuh goncangan dan hentakan, sesekali kereta bergoyang. Sesungguhnya Allah maha kuasa membolak balikan hati hambanya, Bahkan Allah SWT berhak menguji kita melalui ketakutan, kelaparan dan kekurangan.Terkadang kita merasa sudah berada diposisi aman ketika memenangkan hati suami, Berusaha semaksimal mungkin menjadi istri yang taat pada suami, Mengantar suami mencari nafkah dengan doa dan harapan keberlangsungan rumah tangga yang sakinah penuh berkah dan berlimpah kasih sayang.
Ketika kita merasa semua baik baik saja dalam jangkauan pandangan kita, bahwa kita selalu berhusnudzan dengan apa yang terjadi diluar sana, lalu luput melihat pada diri sendiri. Saat Allah menguji kesalihan suamimu, lalu Allah berkehendak untuk membuatnya terlena dalam kesesatan, memalingkan hatinya pada yang lain. Sebagai istri, kita tentu bingung, linglung seketika menjadi gamang. Kenapa semua terjadi, di saat segalanya terasa baik - baik saja, disaat diri berusaha menjadi yang terbaik, shalihah di matanya. Yaah disaat diri merasa benar dan tanpa cela karena sudah berusaha maksimal. Disisi lain pasangan tak menginginkan kita lagi. Kita sibuk menata rumah rapi, sibuk mendandani anak - anak, memberikan pendidikan pengasuhan yang terbaik, masakan yang lezat, hingga kita lupa cara tertawa renyah saat saling berlaku konyol, lupa cara mengerlingkan mata, untuk membuat hatinya berdebar, lupa cara membuat hatinya terpikat. Hingga akhirnya,semua berjalan membosankan dan dia mendapati semua itu diluar sana, pada orang lain.
Sakit hati dan kecewa adalah wajar sebagai manusia. Tapi kita tak boleh berkecil hati, bukankah Allah maha berkehendak? Saat hambanya tersesat, ketika Allah menghendaki memberinya petunjuk, bukankah itu bukan sebuah keniscayaan. Yah..sejenak merenunglah..bahwa ini semua adalah ketetapan Allah, Selalu berpegang teguh lah padanya, mintalah kekuatannya, mintalah petunjuknya..doakanlah pasangan kita, agar Allah menerangi jalannya kembali. Bila sudah sampai disitu, bahwa kita yang harus instrospeksi, terlepas pasangan kita juga. Mungkin cara mencintai kita yang salah, mungkin kita kurang waspada dengan bahaya yang mengintai diluar sana, terlena dalam zona nyaman hidup, lalu menganggap hal hal negatif jauh dari hidup kita.
Coba sesekali berkacalah, kapan terakhir bergelayut manja dipundak suami, bersolek indah hanya untuknya, mengajak mesra beribadah, atau bahkan memperdulikan kesukaannya. Segeralah memperbaiki diri, tanamkan mind set bahwa istri adalah sebaik baik penghibur suami, maka rawatlah diri, temukan hal baru yang menarik untuk sama- sama dinikmati, sesekali ambil inisiatif saat memutuskan sesuatu hingga tak hanya pasangan yang menentukan segala keputusan. Yah..kita harus berpikir keluar dari hal hal biasa yang kita lakukan, hal ini membawa gairah baru dalam hubungan suami istri, mematikkan percikan cinta yang mungkin hampir pudar. Karena sejatinya, seseorang  yang berpaling hatinya cenderung akan tertantang untuk mencari atau mendapatkan yang tidak biasa ia dapatkan dari pasangannya. Maka penuhilah.
Terkadang kita terjebak pada gambaran rumahtangga sempurna, lalu saat apa yang kita usahakan dengan gigih tak kunjung sempurna, kita menemukan kelemahan. lalu berhenti dan menyerah.
Sejatinya cinta dalam rumah tangga harus senantiasa dipupuk, dipelihara dan dirawat, maka saat badai itu datang masing- masing akan siap saling menguatkan pegangan, bahu membahu memperbaiki, kembali pada saat pertama akad terucap.  Semua kembali pada Allah ta'ala semoga kita dan pasangan diberikan kekuatan menghadapi setiap rintangan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Rabu, 19 Oktober 2016

Catatan penting tentang apa yang kupilih

Bismillahirrahmanirrahim
Sebagai catatan penting bagi saya sekaligus memenuhi tugas Nice Homework Matrikulasi IIP batch2.

Saya, seorang ibu dari empat putera. Empat putera bagi sebagian orang dianggap momok karena tentu akan lebih membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Demikian juga dengan saya yang menjalani, meski tidak seseram itu tentunya, namun saya akui, memang energi lebih banyak dibutuhkan saat membersamai mereka.

Bagi saya yang utama saat ini adalah penguatan pribadi saya, karena seringkali merasa lemah secara emosional dan sering merasakan hal - hal negatif melingkupi diri dalam menjalani peran sebagai ibu dan istri. Sebagai individu, penguatan personal atau pribadi penting, tak sekedar untuk mempertahankan eksistensi diri, melainkan sebagai perwujudan tanggung jawab pribadi kepada Sang Pencipta terkait dengan maksud penciptaanNya. Dan sebagai seorang ibu dan istri, Saya menjadi salah satu pilar utama yang bertanggungjawab atas pengasuhan, pendidikan dan muara kasih sayang dalam keluarga. Maka saya ingin senantiasa memperkuat diri, belajar terus selama sisa usia, memaksimalkan potensi diri, meminimalisir aura negatif dengan sugesti yang positif, menebarkan sebanyak banyak kebaikan dan manfaat dalam keluarga maupun lingkungan sekitar.

Penguatan personal seperti apa yang saya butuhkan saat ini? Secara ruhiyah, saya ingin senantiasa menggali ilmu agama, yang mendekatkan diri pada Allah SWT,  secara nalar saya ingin fokus pada pengasuhan anak dan menejemen keluarga.

Setelah menemukan apa yang saya butuhkan, maka saya harus merancang bagaimana kebutuhan itu terpenuhi, terkait dengan ilmu agama, maka saya tak akan segan untuk bertanya kepada orang yang punya kapasitas ilmu yang dapat  dipertanggungjawabkan. Mencari kebenaran yang sesuai dengan tuntunan agama berdasarkan Al Qur'an dan hadits melalui majelis majelis ilmu, berusaha mengamalkan tuntunan agama dengan menerapkan dalam kehidupan sehari hari baik pribadi maupun keluarga dan bermasyarakat. Fokus berikutnya adalah ilmu pengasuhan dan menejemen keluarga, bila selama ini pola pengasuhan hanya mengambil contoh dari pola asuh orang tua, maka saatnya melihat lebih, sekuat apa keinginan saya dan  pasangan tentunya,melihat keberhasilan anak kelak dunia maupun akhiratnya, adalah tergantung kami mendidik dan mengasuhnya sebagai orang tua. Ikut bergabung dalam support grup atau komunitas, mengikuti perkembangan ilmu parenting dan menejemen keluarga, mengambil sebanyak manfaat yang sesuai dengan value keluarga kami, meninggalkan hal hal yang kurang sesuai dengan tujuan kami. Bila perlu sesekali mengcharge diri mengikuti pelatihan menjadi orang tua yang banyak diselenggaran komunitas. memperbanyak  bacaan dan mengumpul kan catatan- catatan penting untuk dipraktekkan bersama keluarga.

Menuntut ilmu harus disertai niat yang lurus karena Allah ta'ala, untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Terkait dengan Adab menuntut ilmu, saya akan memposisikan diri sebagai seorang yang haus ilmu, menyimak khusuk  materi yang disampaikan, bilapun ada yang dirasa kurang paham bertanyalah dalam bahasa yang santun, bila ada hal - hal yang tidak sejalan dengan tuntunan dan nilai yang kami anut, tinggalkanlah, ambil saja yang paling sesuai dengan keadaan. Maka sebagai salah satu ikhtiar dalam menguatkan pribadi saya bergabung dengan institut ibu profesional (IIP kalsel), selanjutnya menggenapi dengan mengikuti kelas Matrikulasi batch2 sebagai sarana saya mengupdate ilmu dalam hal pengasuhan, menejemen keluarga dan tentu saja melejitkan potensi diri yang positif.

Pada Akhirnya semua bermuara kepada sang Maha Pemilik Ilmu, Semoga saya diberikan kemudahan dalam menuntut ilmu bekal kelak di akhirat, kemudahan dalam mengasah mengasuh sekaligus mengasihi titipan titipanNya agar berbuah amal kebaikan yang akan dituai kelak. Aamiin..
20 Oktober 2016
#NHW1
#NHW1batch2

Mukadimah

Bismillahirrahmanirrahim
Mencoba menuangkan isi fikiran dalam aksara bermakna (bukan kuis lho yaa😃). Menguraikan pemikiran dari renungan, ide, rencana, catatan kecil,pengamatan, materi pembelajaran atau bahkan cuma curhatan biasa, sehingga diharapkan semua terdokumentasi rapi dalam blog ini.
Karena menulis bagi saya adalah terapi, maka apa yang saya tulis mungkin sebagian sangat subjektif, tapi sebagai pembelajar saya ingin terus mengembangkan dan mengasah kemampuan menulis saya, hingga suatu saat apa yang saya pikirkan dan saya tuliskan sedikit banyak membawa perubahan lebih baik pada diri saya, syukur syukur membawa manfaat bagi siapapun yang membacanya.
Blog ini akan menjadi wadah petualangan saya melihat diri sendiri, keluarga, lingkungan bahkan masyarakat luas, maka saya tak ingin membatasi apa yang akan saya tulis, saya hanya berusaha mengosongkan fikiran melalui tulisan.
Baiklah, semoga niat ini berkelanjutan..selamat datang di 'frame' saya