Kamis, 24 November 2016

Merancang hari hari penuh makna

Materi pekan ini tentang menejerial, bahasannya cocok sekali dengan saya yang kerap merasa bosan dan bingung dengan hal hal begitu saja yang berjalan setiap harinya. Rutinitas hanya sebatas kewajiban, melegakan ketika sudah dilaksanakan, tetapi tidak membawa kita jauh ke depan, karena ada semacam perasaan toh hari hari ke depan yang dihadapi adalah hal yang sama. effortless lah ya..
Tetapi kemudian di Iip kami diajarkan untuk cekatan, inilah salah satunya, Nice Homework pekan ini tentang mendobrak rutinitas menjadi jalan lurus untuk meningkatkan kualitas diri, sebutan versi saya untuk jam terbang.
Untuk mendapatkan track lurus, kita di pandu untuk memilah dan memilih kegiatan harian yang penting dan ngga penting.  Kalo saya, 3 hal penting di daily routine saya adalah mengurus anak-anak, antar jemput sekolah dan beraktivitas di dapur. Sedangkan pembandingnya adalah kegiatan yang ngga terlalu penting lah..bagi saya bisa jadi itu pegang gadget, tidur siang atau sekedar bengang bengong ngga jelas selepas hal utama dilakukan.
Dari ketiga Hal penting diatas, porsi waktu terbanyak saya memang untuk mengurus anak, mempersiapkan kebutuhan dasarnya hingga mengisi kebutuhan jiwanya. kegiatan penting berikutnya adalah antar jemput, dan memasak. Keduanya penting, namun pada prakteknya adakalanya pekerjaan ini bisa didelegasikan kepada suami maupun art. Waktu terkait 3hal utama diatas adalah kesempatan saya meningkatkan kualitas diri, misalnya saya berperan sebagai fasilitator saat mengasuh anak, menemani mereka belajar, membersamai tumbuh kembang mereka, lalu menyusun rencana ajar dan mengumpulkan portofolio setiap perkembangannya.
Selanjutnya mengupgrade kemampuan saya dalam safety riding, mungkin awalnya melengkapi standar keamanan mengemudi bersama anak, tahap selanjutnya mengambil short coure untuk mengendarai mobil, dan terakhir mengurus surat ijin mengemudi. Mengenai waktu masih didiskusikan bersama suami.
Berikutnya adalah aktivitas di dapur, terkadang aktivitas inilah yang menyedot waktu, karena berkaitan dengan passion' saya dalam bake and pastry. Untuk itulah sesuai dengan checklist di nhw beberapa pekan lalu, jam terbang sengaja hanya saya ambil 2 x dalam seminggu menjelang akhir pekan. Sedangkan kegiatan rutin memasak diusahakan tidak terlalu menyita waktu banyak di dapur.

Dibawah ini adalah rencana daily activity  yang akan saya cobakan dalam sepekan ke depan.

A. Shubuh - 08.00  Tertib Pagi,
     Mengkondisikan ibadah bersama, lanjut ke dapur dan anak anak tertib pagi yang meliputi      bersih diri dan persiapa sekolah, sarapan dan diakhiri dengan mengantar ke sekolah
B.  Jam 08.00 - 09.30 Pagi bersih
      Kegiatan meliputi rutinitas bersih dan beres harian  ( didelegasikan ke art, bila tidak                 hadir, saya handle sendiri) dan  baby care  (mandi makan dan menyusui, menidurkan)
C. Jam 09 .30 -11.30 memasak  (sebagian didelegasikan ke art, waktu sisa bisa sy gunakan      untuk baby floor time (menstimulus kemampuan bayi, bila tidur sy ambil waktu untuk              menulis atau mengecek grup parenting), diakhiri dengan menjemput anak anak
D. Jam 12. 00- 13.30 ishoma
E. Jam 13.30- 15.30 Screen time for Azzam Zaki (menonton film atau menyetel cd                        interaktif), floor time for baby dilanjutkan tidur siang
F.  Jam 15.30-17.00 persiapan mengaji Zaki azzam, Saya mengisi dengan menulis, baca            gadget time
G. Jam 17.00-18.30 Tertib sore, siap magrib dan makan malam
H. Jam 19. 00-20.00 fun time( bercengkrama bersama, evaluasi harian, shalat isya)
I.   Jam 20.00-20.30 persiapan tidur (bed time story)
J.  Jam 20.30- 21.30 mengerjakan rutinan yang tertinggal dilanjutkan istirahat

Semoga saya bisa konsisten melaksanakan jadwal harian ini, sepekan kedepan akan dievaluasi apakah jadwal berjalan sesuai rencana, atau memerlukan perubahan.

Banjarmasin, 25 November 2016
Untuk memenuhi NHW6

Sabtu, 19 November 2016

Desain Pembelajaran, bagaimana belajar diajarkan.

Dalam pandangan awam saya tentang dunia pendidikan, Desain pembelajaran adalah proses belajar yang meliputi cara belajar, tujuan belajar untuk mendapatkan hasil belajar. Berkaitan dengan tugas utama seorang ibu, adalah pendidik anak anaknya. maka saya merasa wajib menuntaskan tugas pekan ini, pengerjaaanya membawa saya pada proses menemukan formula tentang bagaimana belajar diajarkan yang disesuaikan dengan gaya belajar saya.
Berikut adalah Desain pembelajaran versi saya,

A. Cara belajar
  • Learn with experience
Cara belajar selama ini cenderung berjalan satu arah, selanjutnya belajar dengan cara bereksperimen atau learn with experience. Cara belajar ini memerlukan pengamatan, percobaan, penelitian yang akhirnya akan menghasilkan penemuan. Karena sifatnya pengalaman, maka akan membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil belajar yang efektif. Tetapi bukan hasil yang menjadi tujuan utama, tetapi proses belajar yang dilalui diharapkan akan semakin menambah pemahaman dan kesan yang yang tertangkap menjadi positif. 
Learn with experience cocok diterapkan pada si sulung yang punya gaya belajar visual. Sedangkan bagi adik adiknya yang auditori kinestetik, bisa diterapkan untuk hal hal yang membutuhkan pemahaman dengan cara yang fun (menyenangkan).
  • Dengan menyusun pertanyaan 5W1H
Keingintahuan adalah modal bagi ilmu, dan untuk merangsang rasa ingin tahu, maka metode pertanyaan ini akan membuka jalan pikiran yang luas dan bercabang untuk memuaskan rasa ingin tahu (curiousity). Saya mengadopsi cara Bu Septi untuk mempermudah saya maupun anak anak untuk bertanya, yaitu dengan simbolisasi jari. Bagi saya yang suka menulis,  5w1H ini sangat membantu menyusun kerangka berpikir untuk dituangkan menjadi tulisan. Sedangkan bagi anak anak, 5h1w menjadi sarana mencari tahu, dalam kerangka sederhana tentang sesuatu atau peristiwa. Jawaban jawaban dari pertanyaan ini secara tak sadar akan membuka wacana yang lebih luas akan suatu hal. Pola belajar ini mulai saya terapkan pada si sulung. Karena kebetulan sejalan dengan kurikulum 13 yang diterapkan di sekolah mengharuskan setiap siswa untuk selalu proaktif dalam belajar. Sedangkan adik adiknya masih dalam tahap pemahaman bagaimana sebuah pertanyaan itu akan memuaskan keingintahuannya. Maka saya menanyakan apa yang ingin mereka ketahui? Lalu simbolisasi jari dan tangan pelan pelan di kenalkan.
  • Memetakan pikiran ( mind mapping)
Berikutnya adalah belajar dengan cara memetakan pikiran, menuliskan apa yang ada dipikiran melalui deskripsi simbol simbol menarik dan mudah untuk diingat. Memetakan pikiran adalah salah satu cara mendokumentasikan ilmu agar lebih mudah diingat dan diulang sewaktu waktu. 
Cara belajar ini cocok bagi pelaku belajar yang visual, seperti saya dan si sulung. Sedangkan bagi anak anak auditori. Story telling lebih menyenangkan daripada simbol gambar yang berwarna.

B. Tujuan belajar

Cara cara diatas adalah salah satu jalan untuk mendapat ilmu, pengetahuan, pelajaran maupun pengalaman. Tujuan dari semua itu as adalah untuk mendapatkan hal hal yang positif untuk diambil hikmah dan kebermanfaatannya. Dikembalikan lagi kepada sang pemilik ilmu, bahwa apa yang kita ketahui melalui proses diatas sejatinya untuk menambah nilai ketaqwaan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Demikian pula bagi anak anak, setiap proses belajar yang mereka lewati selalu akan dihubungkan dengan fitrah keimanan pada Allah SWT.

C. Hasil belajar

Pencapaian suatu proses belajar adalah terpenuhinya rasa ingin tahu, bertambahnya pemahaman akan suatu hal dengan lebih mendalam. Diharapkan bila semua terpenuhi akan melahirkan sikap sikap yang positif dan dapat diambil nilai kebermanfaatannya baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

Demikianlah desain pembelajaran versi saya, tentu saja ini hanya merupakan grand design, karena untuk menciptakan desain pembelajaran yang utuh dan Compact membutuhkan waktu panjang dan proses penyusunan rencana pengajaran yang mendalam.
Terimakasih kepada IIP yang secara tidak langsung mengajarkan saya betapa tak mudahnya menjadi seorang guru. Untuk itu kenapa guru itu mulia. Salam tak'dzim bagi orang tua saya (yang adalah pendidik) dan seluruh pendidik.

Banjarmasin, 19 November 2016

Untuk memenuhi #NHW5

Sabtu, 12 November 2016

Reka rencana perjalanan hidup, and the story begin..


Memasuki setengah perjalanan menuntut ilmu, rasanya makin papa ilmu diri ini. Banyak hal baru yang menyentuh, melalui perenungan, perbincangan panjang dengan pasangan, hingga akhirnya mencoba merunut langkah bagaimana harus memulai.
Sebetulnya diri ini merasa terlambat memulai, tetapi semoga ini menjadi awal bagi perubahan keluarga menjadi lebih baik, bukankah tak ada kesan terlambat untuk sebuah pembelajaran, semoga Allah meridhoi.aamin

Awal pekan menentukan fokus ilmu yang ingin dikuasai, hingga saat ini ilmu agama tetap menjadi fokus utama sebagai dasar menimba ilmu penguatan pribadi, untuk modal pembangunan keluarga dan pengasuhan anak.

Kemudian membuat 'Cheklist sebagai alat ukur perkembangan, hingga pekan ketiga, usaha yang dilakukan masih dirasa kurang maksimal, beberapa checklist masih belum konsisten dilaksanakan, maka akan diusahakan lebih keras lagi untuk tertib.

Menemukan misi diri untuk keluarga, yaitu menjadi penulis sekaligus seorang home baker bagi keluarga yang membawa manfaat bagi sekitar . Demi mencapai semua itu ilmu-ilmu di institut ibu profesional dapat menjembatani pencapaian misi saya,


  1. ‌Bunda sayang, fokus utama adalah membangun komunikasi efektif dan penguatan internal keluarga 
  2. ‌Bunda cekatan, tentang pengelolaan diri dan rumah tangga. Berkaitan dengan manajemen waktu dan disiplin diri
  3. Bunda produktif, tentang minat dan bakat, secara spesifik saya memilih ilmu penulisan (blogging) dan ilmu bakery dan pastry 
  4. Bunda saleha, tentang membagi manfaat bagi banyak orang di sekitar. Diharapkan di tahap ini apa yang saya dapatkan melalui pembelajaran dapat menjadi ladang pahala melalui karya tulis yang menginspirasi atau membuka peluang ekonomi dari dapur bagi ibu rumah tangga

Tonggak pencapaian (milestone) ini setidaknya ingin dicapai dalam waktu yang terukur.

  • ‌Penguatan internal keluarga sebagai pondasi awal setidaknya sudah dilakukan sekarang hingga setahun mendatang dan akan terus berjalan beriringan dengan tahapan selanjutnya. Tahun ke 1, term 2016-2017
  • Ilmu Disiplin dan menejemen waktu akan berjalan di setiap segi kehidupan keluarga, terutama berkaitan dengan misi pribadi, membuat jadwal terstruktur, ceklis tertib harian keluarga dan alokasi waktu 1-2 jam per hari untuk menulis atau membaca juga dan 4 Jam per Minggu (diakhir pekan), untuk belajar pastry dan bakery, ini juga sudah mulai dilakukan sejak pekan ke dua, direncanakan akan ajeg dalam waktu setahun (tahun ke 2, term 2017-2018)
  • ‌Menguasai bidang ilmu kepenulisan dan ilmu pastry and bakery dan mempraktekkannya dalam wujud nyata, misalnya : mempublikasikan tulisan atau mewujudkan usaha pastry dan bakery. (Tahun ke 3, term 2018 -2019)
  • ‌Menguasai tentang bunda shaleha, artinya setiap perjalanan milestone 1-3 tercatat dengan baik, lalu akan menjadi catatan perjalanan yang akan dibagi sebagai bahan inspirasi bagi kalangan luar. Memberikan manfaat lewat tulisan atau buah karya. Ini menjadi tonggak terakhir pencapaian saya di tahun ke 4 term (2019-2020)

Menyusun milestone bagi saya seperti meretas mimpi, menjadikannya nyata dalam usaha yang terukur dan jelas. Jadi tak hanya menuliskan mimpi, tetapi butuh usaha yang keras mendidik diri agar konsisten menjalani tahap tahapannya. Lakukan, lakukan dan terus lakukan.
 Bismillah, Semoga semakin meningkatkan semangat menggapai misi pribadi dan misi keluarga dalam mencapai Ridha Allah SWT, aamin..

Banjarmasin, 13 November 2016
Ani Fitriani Dewi

Note: akan dievaluasi per semester
#NHW4

Jumat, 04 November 2016

Refleksi untuk perubahan keluarga


Bila menengok ke belakang, rasanya tak percaya kita sudah sejauh ini melangkah, mengawali dengan niat memperbaiki diri, Allah ridhai perjalanan kita, namun perbincangan kita kemarin menjadi refleksi, Bahwa kita masih akan menemui aral rintangan dan ujian ke depan, maka janganlah lupa untuk saling menggenggam tangan, saling menguatkan dan mengingatkan, saling menjaga dan menghargai, tak lupa saling mendoakan agar Allah SWT selalu menjaga langkah yang kita tempuh agar senantiasa dalam ridhaNya.

Do'a yang sama yang  beberapa tahun silam saat kita saling melangkah sendiri hingga kemudian Allah mempertemukan kita kembali. Aah terkenang itu..aku jadi mellow,  Betapa Allah menyayangi kita berdua.

Lalu Allah titipkan empat pria kecil ini dirumah kita, membuat gaduh tapi tak jarang membuat tawa kita berderai. Kita menjuluki mereka the ZiZA, yah..mereka istimewa dengan segala fitrah yang Allah sematkan padanya. Lelaki kecil pertamaku yang cerdas, pemberani dan tangguh, harapan melambung kelak akan akan kokoh berjuang untuk membela kebenaran, menjaga Agamanya, Menaati Allah SWT dan RasulNya.

Duo lelaki kecil yang suka berbagi bahkan sepotong kue buatanku bisa kalian bagi berlima, kita ingatkan bahwa apa yang kita miliki tak mutlak milik kita, ada bagian orang lain yang Allah titipkan pada kita untuk dibagi. Semoga dengan fitrahnya, menjadikan diri mereka sosok sosok yang peduli pada sesama, yang papa maupun yang tiada.
Yah, kalian lelaki kecil penuh energi..tumbuhlah sekuat karang agar kelak kau tak gentar ditempa gelombang. Karena kelak kalianlah yang akan menjadi pemimpin keluarga yang utama.

merekalah yang membuat aku merasa paling cantik dirumah kita, menjadikanku ratu dihatinya. Merekalah yang akan belajar tentang perempuan, istri juga kasih ibu padaku. 
Mereka yang menjadi juri test untuk tiap kue kue yang kubuat dengan cinta, pencicip utama menu masakan  yang terhidang, pendengar yang cerewet saat aku bercerita, aah.. ternyata hanya untuk kalianlah segala kulakukan.
Tapi disaat yang sama merekalah yang mengajari kita untuk tetap belajar bagaimana menjadi dewasa. Dan padamulah mereka belajar bagaimana menjadi seorang laki laki sejati, wahai suami.

Ketika Allah menetapkan dimana kita akan berjuang, disinilah kita..menanam kebaikan, menyemai benih cinta hingga tunas muda kelak berguna, memulai hidup apa adanya, bersyukur dengan apa yang sudah kita punya, lingkungan yang kondusif bagi tunas muda kita, tinggal bagaimana kita untuk ikut ambil peran dibagian mana kita akan turut serta.
Semoga Allah selalu menjaga langkah keluarga kita, Agar jauh dari hal yang buruk dan tercela, dan senantiasa mendapat Ridha Nya..aamin

My family,

5 November 2016

#NHW3