Senin, 28 Agustus 2017

Mereview 9 hari kebelakang

28 Agustus 2017

Senin kami selalu ada cerita, pun malam ini. Meski kami belum bisa melanjutkan proyek kemarin, biarlah kami lanjutkan di akhir pekan. Malam ini fokus pada lembaran-lembaran kertas dari sekolah, musim ulangan tiba buat Zaki dan Ziyad.

Abang secara mandiri belajar, karena dia tipe visual baginya lebih mudah belajar sendiri, membaca bahan ulangan dan saya hanya giliran mereview hasil belajarnya. Lain lagi dengan Zaki, karena dia tipe pendengar atau auditori kinestetik, maka cara paling mudah merangsangnya belajar adalah dengan tanya jawab sambil memainkan mainan, Zaki memang terlihat tak begitu tertarik untuk belajar, mengulang materi per tema di sekolahnya. Jadilah saya bercerita membangun etos belajarnya.

Dari sepuluh hari tantangan, tujuan saya mengamati fitrah belajar anak anak, melihat dimana yang paling dominan untuk menemukan fitrah bakatnya, untuk sementara memang belum banyak terlihat kecenderungan  tiap tiap anak dimana, untuk si sulung Abang Ziyad yang berusia 10 tahun, saya kembali mengenalkan segala hal, mengulang hal - hal yang terlewat. Berlaku untuk Zaki dan Azzam, saya lebih banyak mengeksplore kemauan dan kesenangan mereka, sambil diamati kecenderungannya. Karena tiap anak membawa ciri khas masing-masing, maka cara membersamainya juga terkadang berbeda.
Menjadi catatan utama bagi saya adalah tetap rileks dan tidak menetapkan standar yang tinggi untuk tiap kemajuan mereka, menghargai proses belajarnya dan berusaha tetap sabar dan optimis.

#day10
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Minggu, 27 Agustus 2017

Barang bekas dengan kreasi cat dan decoupage (proyek dadakan akhir pekan)

27 Agustus 2017

Sejak ramai Decoupage saya sudah latah ikut trend,  peralatan decoupage sudah dibeli, tapi prakteknya sama sekali belum pernah, beberapa kali proyek bebikinan selalu gagal karena timing yang tidak tepat, baby Zayyan terbangun lah atau tetiba harus melakukan sesuatu.

Hari ini, tumben Ade Zayyan tidur siang agak lama, akhirnya menggelar decoupage kit di Selasar belakang, saat bersiap-siap, Zaki, Azzam dan Abang datang dan langsung ambil bagian. Hmm..jadilah ini proyek bersama kami. Mengingat Zaki suka mewarnai dan Abang menggambar, jadi marilah kita berkreasi hari ini. Saya hanya bertindak sebagai pengarah sekaligus pemberi contoh, mengenalkan sekilas teknik decoupage pada anak-anak, dan cara mengecat pada kaca dan kayu.

Abang sebagai leader yang menentukan bagian mana yang diwarnai dan memilih warna cat nya, sedangkan Zaki dan azzam sebagai pelaksana atau tukang cat, Azzam membantu tim sekedarnya. Media yang mereka gunakan adalah mason jar atau botol kaca bekas selai yang saya kumpulkan sejak lama, botol kaca sirup, sendok plastik burjo, dan terakhir adalah besek bambu bekas Gudeg.

Alhamdulillah berjalan seru dan asik, semua menikmati proses mewarnai dan menempel, sebetulnya projek ini masih berlanjut dengan membentuk bunga dan vas. Tetapi Adzan ashar mengakhiri projek kami hari itu, yang sudah selesai hanya 2 botol selai dan 2 besek serta tutup selai inisial.insyaAllah bila besok waktunya memungkinkan akan kami lanjutkan project craft kami.
Oh iya, saking asyiknya, tangan belepotan cat, saya tak sempat mengabadikan foto, hanya hasil karya yang belum selesai ini sempat difoto malam, karena pasukan sudah tidur lelap selepas isya.




#day9
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Sabtu, 26 Agustus 2017

Belajar Berenang

26 Agustus 2017

Agenda hari ini anak anak berenang sama papahnya, jadi saya menghandle si kecil saja di rumah. Jadi yang mengamati dan membersamai trio ZiZA kali ini bapaknya hehe. Sepagian anak -anak sudah ribut bersiap mulai baju ganti, pelampung dan perlengkapan berenang sudah disiapkan. Hanya saja papahnya masih belum bersiap.

Sambil menemani mereka bersiap, saya sounding tentang keadaan kolam renang dan persiapan yang harus dilakukan sebelum berenang, anak anak paling suka diajak berenang, jadi terkadang begitu sampai lokasi lupa apa yang harus dilakukan lebih dulu, asal nyemplung aja. Hingga suatu ketika pernah si sulung kram kakinya karena kaku dan dingin air kolam.

Mereka pun berangkat, hampir tengah hari mereka pulang dan karena lelah juga udara panas, Azzam dan Zaki langsung tertidur begitu sampai, kata suami memang sejak dijalan sudah ngantuk. Berenanh kali ini suami memang betul betul mengajari cara berenang yang benar, Saat di kolam renang yang paling mudah mengikuti instruksi memang Azzam, sedang Zaki cenderung main air, tidak terlalu fokus belajar berenang. Azzam lebih mudah diarahkan, cepat faham dan mau mencoba. Hanya saja Azzam lebih cepat kedinginan. Semoga seiring waktu dan latihan teratur Azzam segera bisa.

#day8
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Kamis, 24 Agustus 2017

Dari hati ke hati

24 Agustus 2017

Sore ini dihebohkan dengan musibah kebakaran menjelang magrib di sekitar tempat tinggal kami, berjarak sekitar satu kilo meter dari rumah. Asap hitam pekat membumbung tinggi terlihat pertama kali oleh Zaki. Dia teriak mengagetkan kami semua. 'innalillahi, kebakaran !'
Kami pun berhamburan keluar rumah menyaksikan asap hitam.

Tak berapa lama, suara raungan sirine dan kendaraan semakin banyak melewati rumah kami, bertepatan dengan adzan magrib berkumandang. Zaki dan Azzam adalah pengagum BPK, melihat seliweran pasukan BPK langsung berinisiatif menonton dari dekat kerja mereka. Untunglah papanya sigap membawa mereka menggunakan sepeda motor, menuju mesjid, meski tetap melewati kerumunan BPK dan damkar.5

Ba'da magrib, mengalirkan cerita keduanya tentang para pasukan pemadam kebakaran yang beraksi memadamkan api. Sungguh senang dia bisa menyaksikan langsung momen menegangkan sekaligus menyenangkan buat mereka. Buat mereka itu sangat keren, meski belum tentu pandangan itu kami punya.

Sambil mengobrol santai dan mengisi buku penghubung anak-anak, saya bertanya tentang kegiatan tahfidz hari ini, Alhamdulillah Abang menemukan kembali ritmenya, dia memilih bertahan hingga khataman. InsyaAllah. Sedangkan Azzam bercerita tentang cita-citanya jadi polisi, hari ini dia kebagian menjadi seorang polisi saat bermain peran di sekolah. Adzan isya menjadi penanda waktu sesi ngobrol selesai, saya tutup dengan memberikan doa kepada mereka untuk sungguh-sungguh menekuni yang mereka inginkan, saat memilih menyukai sesuatu, maka dalamilah, bersenang senanglah, dan cari manfaatnya.

#day7
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Ekskul Zaki

23 Agustus 2017

Zaki pulang membawa surat pemberitahuan dari sekolah tentang pemilihan ekstra kulikuler. Dan Zaki dengan pede nya memilih mewarnai, padahal saya tau dia tak terlalu tekun berlama-lama mengerjakan sesuatu, tapi biarlah asal dia senang. Sekarang bagi saya memperkaya pengetahuan dan pengalaman.

Jadilah dia nagih belikan semua peralatan, mulai dari kertas gambar dan pensil warna. Dan Alhamdulillah si papa berkenan menghadiahi semua itu saking senangnya Zaki mau memilih kegiatan favorit.


#day6
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Selasa, 22 Agustus 2017

Saatnya meninggikan gunung, bukan meratakan lembah

22 Agustus 2017

Hari ini dapat wa mengejutkan dari ustadz tahfidznya Abang Zy. Ternyata dua hari ini Abang ngga masuk kelas. Fiuuuhh..memang kemarin sepulang sekolah Abang mengeluh capek ikut tahfidz dan minta ijin berhenti, namun saya tanggapi bahwa kita akan membicarakannya malam ini. Ternyata dia udah ga masuk kelas.

Jadilah, malam ini kita ngobrol santai tentang kelas tahfidz abang, ternyata yang membuat dia capek adalah jumlah hapalan yang banyak dan bila salah maka akan di hukum berdiri, baginya itu cukup memberatkan. ditambah beberapa temannya memutuskan berhenti ikut kelas, obrolan belum mencapai sepakat karena fisik Abang drop karena kehujanan pas dijemput tadi sore, akhirnya masih belum jelas.

Mungkin besok pagi bila keadaan membaik, sementara Abang tetap ikut tahfidz sambil mempertimbangkan mudharat dan manfaatnya.

Saya dan suami agak berbeda pandangan, tahfidz memang berat dan harus disiplin, jadi wajar penerapannya terkesan tegas kata suami, sedangkan saya menilai dari psikologis anak, Abang itu tipe visual, memang mudah menghapal, tetapi saat fisik cape dan beban tertekan, ia kan sulit menghapal, dan bagi saya prestasinya bukan karena hapalannya yang banyak, tapi lebih pada aplikasi nilai nilai Al Qur'an yang ditumbuhkan pada dirinya.

Kembali kepada si Abang yang menjalani, usianya 10 tahun. Tapi belum terlihat Kemana kecenderungan minat dan bakatnya, jadi bagi saya ini seperti mengulang, mengenalkan sebanyak banyaknya pengalaman padanya, menumbuhkan fitrah belajarnya, jadi saat Abang jenuh belajar di satu hal, biarlah dia memilih kegiatan lain yang memang diminatinya.
Jika Bu Septi bilang, meninggikan gunung, bukan meratakan lembah. Mungkin saatnya bagi saya lebih intens membersamainya menemukan fitrah bakatnya.

#day5
#level7
#tantangam10hari
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Senin, 21 Agustus 2017

Bermain dan belajar

21 Januari 2017

Sepulang sekolah, Azzam menagih janji tadi pagi untuk Bermain abaca
Abaca adalah salah satu alat permainan yang mengajarkan membaca melalui flashcard, paginya saya baca sekilas dan mencoba mempraktekkan step by step pada Azzam, ternyata Azzam memang siap belajar membaca. Terimakasih mba erie yang sudah memberi hadiah tool ini, semoga Allah membalas kebaikan dirimu, aamiin.

Setelah main abaca, satu box huruf terlewati dengan suasana menyenangkan, nampaknya az am juga menikmati dan menagih bermain lebih lanjut, namun saya urungkan karena memang permainan ini berbatas melihat kesiapan anak.
Berbeda dengan kemarin malam, Azzam tertarik mengeja huruf di buku abangnya Zaki, tetapi saat saya suruh mengeja, malah menangis dan marah-marah.seperti ada beban 'harus bisa' padahal yang dibaca sebetulnya dia mampu, hanya dia merasa terpaksa.

Sesiangan, Azzam sibuk melipat lipat kertas menjadi perahu, dan bertanya ini itu tentang perahu, akhirnya saya ajak main kebelakang, memfasilitasi dengan bak kecil dan air, bercerita tentang pembuatan kapal, fungsi dan beberapa jenisnya, bermain di galangan kapal dan mengenal beberapa bagian kapal dari perahu kertas bikinannya.

Sedangkan adiknya, Zayyan sedang asik main yang sifatnya mengembangkan motorik kasar dan halusnya, melempar sepatu dari rak sepatu, menghamburkan susunan buku dari rak buku. Sedangkan motorik halusnya, dia senang menjimpiti remahan makanan, menghamburkan dan dipungut bagian bagian terkecil biskuitnya. Tadi dia berusaha mengambil toples berisi rengginang, lalu remahannya dia tebar di karpet dan satu satu dihimpit dengan ibu jari dan telunjuk. Kelihatan senang saat berhasil mengambil bagian kecil.


#day4
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Minggu, 20 Agustus 2017

Bermain outdoor, mainkan semua peranmu !

20 Agustus 2017

Sambil menunggu kepulangan papanya, anak-anak main di halaman, meski panas terik tak menyurutkan niat mereka bermain, Alhamdulillah punya halaman lumayan luas tempat bebas anak menyalurkan kegiatan fisiknya, kumpul dengan kawan kawannya, main petak umpet, layangan sampai main kelereng.

Sambil mengasuh balita Zayyan yang udah tau bahwa main diluar lebih asik dari main dalam rumah. Jadilah hari ini tema nya outdoor. Memperhatikan mereka main, lari kesana kemari, kucing kucingan. Ganti main kelereng, selesai itu mencoba menaikkan layang layang meski tak berhasil, ha-ha-ha..akhirnya memilih main masak -masakan dengan Daun dan rumput yang ada. Bahkan ada yang main jual jualan pasir dan batu kerikil, Meski berpeluh dan nafas terengah-engah, mereka tetap senang. Dunia mereka yang punya, bermain.

Saya berinisiatif membuatkan es sirup, subhanallah..Azzam senangnya sampai memeluk, makasih Mama sudah bikinkan minum. Hehe. .nyess..rasanya lebih sejuk dari rasa es sirup itu.mereka berlima minum dengan semangat. Berhenti sejenak dari keasikannya.

Mereka anak-anak lelaki yang mang punya banyak tenaga untuk disalurkan, kegiatan outdoor inilah yang membuat matanya berkilat semangat, tak apalah badan sedikit menghitam terbakar matahari, pelum bercucuran dan baju berdebu, asal kau nikmati duniamu, temukan bahagiamu dan ambilah pengetahuan daripadanya.

NOTE : catatan buat saya mencari kegiatan outdoor yang asik bisa dimainkan rame rame, di halaman

#day3
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintang keluarga

Sahabat kecil

19 Agustus 2017

Akhir pekan ini, suami berencana touring bersama clubnya, tujuan pantai Batakan. Jadi mulai pagi, sudah sounding ke saya dan anak anak bahwa beliau akan menginap semalam dan kembali esok siang, artinya segala sesuatu dirumah berada di bawah tanggung jawab saya (Mama), anak anak sih oke semua, cuma Azzam yang masih merengek minta diajak.

Ini bukan kali pertama suami touring atau mengadakan perjalanan, tapi terhitung sangat jarang kami berpisah lama, meski cuma sehari semalam saya kadang tetap merasa timpang. Nah..saat seperti ini biasanya Abang Ziyad lah yang jadi partner pengganti, dia aigap mengambil tanggung jawab, apa yang perlu dibantu dan apa yang bisa dia kerjakan. Semakin usia bertambah, sepertinya dia semakin paham tugas saya sebagai ibu. Tapi beriringan dengan itu dia juga jadi anak yang kritis menyampaikan suatu hal, terkadang caranya menyampaikan pendapat terkesan sok sok an.

Jadilah Abang kapten of the week, saat papa touring. Menggiring adik adiknya saat senja menjelang, bersiap ke mesjid dan membersamai mereka. Tak jarang pertikaian muncul saat Abang mendominasi dan mengatur adik tentang banyak hal. Jadi sayalah yang ambil alih menyelesaikan.

Kadang, saat punya waktu berdua dengannya, saya banyak mencurahkan isi hati tentang harapan-harapan saya padanya, diapun lebih terbuka menyampaikan perasaannya.
Terimakasih ya bang, sudah jadi sahabat dan teman sepenanggungan
Dia istimewa, karena darinya saya belajar jadi ibu.

#day2
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Jumat, 18 Agustus 2017

finally, dia mau membaca.. yess!!

18 Agustus 2017

Jum'at malam biasanya jadi hari yang dinantikan kami sekeluarga, selain karena besok libur sekolah, juga jadi hari pilihan kami mengunjungi mall sekedar jalan-jalan, makan malam atau nongkrong di toko buku dengan santai, biasanya Jum at malam pengunjung relatif sedikit, jadi kami leluasa jalan jalan atau memilah buku atau barang.

Dalam perjalanan ke mall, ngga biasanya, Abang Ziyad irit bicara, cuma Azzam yang mengobrol ringan dengan Zayyan, tiba tiba saya sayup-sayup mendengar Zaki mengeja kata, mulai dari papan reklame pinggir jalan, nama hotel, mesjid bahkan tulisan merk merk mobil yang lewat disekitar kami. Saya colek suami..'pap, Zaki lg baca tuh'..
Yang tadinya riuh suara azzam sm jerit-jeritan kecil Zayyan jadi fokus ke Zaki.

Abang pun antusias mendengarkan ejaan Zaki, sesekali mengoreksi. Alhamdulillah..senangnya Zaki mulai tertarik membaca. Dia tipe listener yang kinestetik, ketika saya ngajarin baca dia selalu ogah ogahan, ga bisa diam. sejak di kelasnya ditambah jam belajar membaca, Zaki jadi sedikit terpaksa belajar. Di rumahpun, saya mengkondisikan jam keluarga ba'da magrib sampai isya untuk mengajaknya membaca.

Jadi, saat mendengar dia mau dengan sadar mengeja kata disekitar dia sudah kemajuan bagi saya, semoga semakin lancar. Semangat ya Zaki 😉😘

#day1
#level7
#kuliahbunsayIip
#bintangkeluarga

Sabtu, 12 Agustus 2017

Aliran rasa game6

Jika hidup adalah perjuangan, maka hidup haruslah penuh perhitungan.
Mengajari mereka berpikir logis matematis, adalah tentang memecahkan masalah.
Pahami kaidahnya, dalami maknanya. Karena matematika bukan hanya tentang angka dan rumus.

- Ani Fitriani Dewi -
Iip Kalsel



#gamelevel6
#kuliahbunsayiip
#IIP
#Matharoundus

Kamis, 03 Agustus 2017

Minum air putih dan belajar konversi satuan berat

3 Agustus 2017

Pagi sebelum mengantar anak-anak sekolah, tetiba Azzam badannya demam dan mengaku pusing serta bibirnya perih, saya perhatikan sudut-sudut bibirnya memang tampak kering dan lecet, hmm..sariawan nih pikir saya.

Saya masih mencari sebab kenapa Azzam sering sekali kena radang tenggorokan dan sariawan, dugaan sementara sih karena kebersihan mulutnya yang kurang, dugaan lain adalah asupan cairan yang kurang. Jadilah hari pagi itu saya ngobrol panjang lebar tentang kebutuhan cairan tubuh kepada anak anak termasuk Azzam.
Karena tubuh kita terdiri dari 80 persen cairan, maka menjaga asupan cairan menjadi sangat penting untuk menjaga metabolisme tubuh sehat terus berjalan, karena tubuh harus bekerja lebih keras jika kurang cairan, salah satu pertanda dan pengingat dari tubuh adalah sariawan atau panas dalam. Sepintas obrolan saya sih ngga terlalu spesifik menjelaskan kerja tubuh. Cuma menekankan pentingnya lebih banyak minum air putih.

Si Abang yang sudah paham langsung menyahut bahwa tubuh memerlukan setidaknya 8 gelas sehari untuk diminum. Saya pancing deh menariknya ke logika matematika, jika satu gelas air berjumlah 250 ml, berapa ml yang dibutuhkan tubuh?
Jawabannya adalah 2000 Mili liter, dan saya minta abang mengkonversikan ke satuan liter,
Yup 2 liter air yang harus kita minum, itu paling sedikit. Jadi akan lebih oke kalau bisa lebih.

Si adik Azzam dan Zaki turut ambil pendapat, bahwa jika kita banyak minum akibatnya bakal pipis terus dan bisa mengompol. Ha-ha-ha..ini sebenernya berkaitan dengan Zaki yang masih suka malas pipis sebelum tidur, hingga terkadang bila pipis diwaktu tidurnya, terhuyung-huyung bahkan tak jarang hingga mengompol di kasur. Bercerita lah saya tentang pengeluaran racun dari dalam tubuh, nah BAK ini termasuk salah satu mekanisme tubuh membuang racun yang tidak berguna untuk tubuh.
Mudah - mudahan cerita pagi ini membekas di imaji mereka

#day10
#tantangan10hari
#game6
#kuliahbunsayIip
#Ilovemath
#matharoundus

Selasa, 01 Agustus 2017

Mengenal alat ukur di dapur

1 Agustus 2017

Ba'da isya baru sempat buka chat grup, ternyata besok giliran acara olahraga bersama untuk kelas Abang Ziyad. Karena ini barubpekan pertama, agenda kegiatan nya berupa makan sehat gizi seimbang. Saya tanya besok mau bawa bekal apa ke sekolah, si Abang malah bingung, dia ga mau bawa nasi goreng atau sejenisnya. Saya tawarkan pancake atau waffle, eh dia langsung sumringah semangat, waffle dipilihnya karena sudah lama kami ngga bikin waffle.

Saya minta dia menyiapkan bahan-bahan untuk adonannya, karena resep yang biasa digunakan adalah adonan yang diinapkan hingga saat besok pagi tinggal panggang saja, lebih menghemat waktu. Saat menyiapkan bahan dan alat, saya kenalkan alat ukur yang biasa saya gunakan didapur selain timbangan, yaitu mangkuk dan sendok ukur. Karena resep menggunakan ukuran cup/mangkuk, saya pun senang karena sekalian mengenalkan alat ukur dan satuan berat untuk tiap tiap mangkuk dan sendok ukur.

Saya memancing dia untuk bertanya lebih jauh tentang alat ukur maupun satuan berat. Dan pertanyaan pertama adalah, jumlah bahan yang diukur cup, sama ngga dengan Jumlah yang diukur dengan timbangan. Pertanyaan bagus, saya jelaskan bahwa ada sedikit perbedaan jumlah masa jenis bahan yang ditimbang dengan yang diukur dengan cup.

Misalnya dalam ukuran cup ada 1 cup, 1/2 cup, dan seterusnya hingga terkecil adalah 1/4 cup, sedangkan 1 sendok teh hingga satuan terkecil adalah 1/4 sendok teh, contohnya untuk jenis bahan tepung, 1 cup tepung setara dengan 150 gram bila diukur dengan timbangan digital, akan menunjukan angka segitu.

Setelah menakar, adonan disimpan dengan ditutup, dan dibiarkan disuhu ruang.

#day9
#tantangan10hari
#game6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#Matharaoundus