Sabtu, 04 November 2017

Regrow dan Muhammad Teladanku

4 November 2017

Rencananya pagi ini anak -anak mau diajak berenang Papa nya, tapi Qadarullah..sejak semalam Zaki demam dan Azzam mengeluh sakit perut paginya. Karena batal rencana awal, otomatis berubah juga rencana hari ini. Zaki yang tampak lemah karena demam hanya meringkuk di tempat tidur, Azzam juga tak terlalu bersemangat karena sesekali sakit perut dan harus ke toilet. Sedangkan Abang hari Sabtu ini kedatangan tamu teman sekelasnya, dan akhirnya larut main bareng.

Oh iya, cerita sedikit tentang beras kemarin yang kehujanan, ART kami, Acil nampak terheran heran dengan beras yang berserakan dan lantai penuh warna di loteng jemuran, hehe..saya pun menjelaskan kejadiannya. Sensory bag rainbow yang akan kami buat buat Zayyan pun gagal.

Sebetulnya saya pengen ngajakin anak-anak membereskan halaman belakang untuk tempat nongkrong 'cari angin' saat udara panas. Beberapa waktu lalu Zaki dan Azzam berniat membuat papan perosotan disitu,menggunakan kayu bekas titian. Karena tak memungkinkan untuk diajak berkegiatan fisik, akhirnya nyari kegiatan yang bisa dilakukan tak terlalu cape. Saat saya sedang menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makan siang, terbersit mengajak mereka memilah sayur yang bisa kita tanam sendiri. Karena menu makan siang hari ini adalah sayur sop ayam, maka sayur yang diperlukan hanya kentang wortel, buncis, daun bawang dan seledri. Dari kelima bahan itu manakah yang bisa kita langsung tanam? Saya mencoba merangsang kemampuan mereka menganalisa, Azzam beranggapan bahwa daun bawang lah yang bisa kita tanam, karena dia berakar. Jawaban Azzam benar, tapi tak cuma daun bawang yang bisa kita tanam, semua sayur yang kita gunakan bisa kita tanam sendiri. Akan tetapi kita bisa mengambil jalan pintas membuat cara menanam yang lebih singkat. Proses ini kita namakan re grow..sayur yang sudah kita petik sebetulnya bagian nyaasih bisa kita manfaatkan untuk menyembuhkannya kembali, tanpa harus memulai proses menanam dari awal. Contohnya hari ini, kami mengambil daun bawang dan wortel sebagai percobaan.
Jadi, prosesnya hanya memotong bagian bawah wortel dan daun bawang, kemudian merendamnya di air sebagai media tanam. Kita akan mengamati beberapa hari kedepan apa yang terjadi dengan percobaan kami.


Kegiatan sore hari kami lebih suka berkumpul sambil ngobrol, hari ini cuaca memang dingin dan entah kenapa listrik juga tegangannya naik turun terlalu tertarik screen time, TV dan laptop ngga dihidupkan. Akhirnya saya berinisiatif memulai jadwal bercerita lebih awal.

Kebetulan beberapa waktu lalu sharing dengan seorang teman yang  juga suka membacakan cerita kepada anaknya, buku yang sama yaitu Muhammad Teladanku. Dia mbagi tips agar figur sang Rasul melekat erat di hati anak-anak yaitu dengan cara menceritakan kisah hidupnya. Biasanya kami membaca dari urutan pertama, sampai saat ini di jilid 9. Ternyata ada tips khusus membaca Muhammad teladanku, yaitu memulainya dari buku untuk balita dan kemudian loncat ke jilid 12-13-14.
Saya coba praktekkan. Ternyata benar..anak-anak lebih antusias mendengarkan dan aktif bertanya, karena jilid 1-10 itu sifat nya sejarah, sedangkan  nyali jilid 12 memang menceritakan keteladanan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Dan itu sangat dekat dengan kesan yang akan dibangun untuk anak-anak.

Karena kisahnya sangat penuh hikmah, satu buku tak selesai dalam sekali cerita, banyak yang kita diskusikan dan kita ambil manfaatnya. Terimakasih untuk Nura temanku dan Muhammad Teladanku menjadi penyemangat hari saat jagoan-jagoan ku lemah fisik karena sakitnya.

#day2
#tantangan10hari
#level9
#kuliahBunSayIIp
#Thinkcreative

Tidak ada komentar:

Posting Komentar