Senin, 31 Juli 2017

Belajar membandingkan dan pengurangan

31 Juli 2017

Selamat hari Senin, dapat quote bagus dari salah satu member IIP (mba Erie) bahwa kita mesti membersamai bahkan memeluk anak kita lebih sering karena waktu ga bisa diputar ulang. Duh..ngena banget di saya, dua malam ini saya ngga nemenin para Abang tidur, tak bacakan cerita maupun bercengkrama sebelum tidur seperti biasa, dua malam itu memang kondisi psikologis saya lagi ngga stabil, pengennya menyendiri, pengen marah-marah plus ngomel ngga jelas. Sampai akhirnya saya bilang ke suami. Saya lagi pengen marah dan ngomel-ngomel, jadi STAY AWAY !! Saya pun ngamar lebih cepat. Sementara para Abang di urus sama suami.

Malam ini, saya pengen nebus dua malam itu, jadi kami ngamar lebih cepat ba'da shalat isya. Sambil mijitin Abang yang mengeluh pusing dan perutnya kembung, gantian mijitin Zaki dan ngolesin obat nya, lanjut mijiti. Punggung Azzam yang masih sakit sedikit bekas jatuh kemarin, saya meminta maap pada mereka atas ketaknyamanan kemarin, menyatakan kalo saya sayang sama mereka, dan memberi pengertian bahwa saya memang terkadang memerlukan waktu untuk sendiri dulu saat merasa marah maupun lelah. Alhamdulillah mereka mengiyakan tanda paham.

Kegiatan saya lanjutkan membaca cerita, masih melanjutkan jilid 8 buku Muhammad teladanku. Jilid ini tergolong M, karena bercerita tentang peperangan Rasulullah SAW. Mereka pun menyimak dalam kantuknya, sebelum benar benar terlelap, saya membuat game ringan tentang pengurangan matematis.
Pada judul perang Uhud, jumlah pasukan Quraisy  sebanyak 3000 orang, sedangkan tentara muslimin berjumlah 700 orang, jika pasukan muslimin ingin menyamai pasukan Quraisy, berapa kekurangan tentara Muslim, yang sanggup menghitung hanya Azzam, dijawab 2300 orang lagi. Sedangkan Abang Ziyad sudah terlelap, dan Zaki sedang bersiap untuk keperluan dia esok pagi.

Membandingkan jumlah musuh yang harus dihadapi 1orang Muslim berhadapan dengan kurang lebih 4 orang musuh. Sungguh berat perang ini, tapi meski terdapat kelalaian namun secara keseluruhan mereka tetap menang karena kedisiplinan dan keimanan mereka.

Alhamdulillah, lega mengajak belajar matematika

#day8
#tantangan10hari
#game6
#kuliahbunsayIip
#ilovemath
#matharoundus

Family gathering IIP Kalsel dan game 6 kami

30 Juli 2017

Hari Ahad yang menyenangkan, meski awalnya penuh drama karena para Abang ngga mau ikut ke acara Mama sama ibu-ibu Solehah IIP di landasan Ulin, sepanjang perjalanan adaaa aja yang mereka ributkan, mulai si sulung yang manyun karena ngga boleh main gadget hari ini, karena Hp nya mau dipakai Mama foto foto pas acara, ntar kalo dipakai nge-game kan cepet abis tu baterai. Terus Abang Zaki yang nagih duit lima ribu rupiah, yang dijanjikan papa, karena ngangkutin bawaan Mama ke mobil, selanjutnya Azzam yang ngeluh perjalanan jauh banget, kepanasan karena AC mobil mati, plus bau asap kendaraan. Duh bang, doakan yaa papa punya rejeki lebih biar bisa betulin AC mobil, sukur-sukur bisa upgrade mobil ke taun yang lebih muda dan automatic ( biar Mama bisa cepet belajar nyetir๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚), aamiiinn dulu ya nak anak..

Karena pasukan nampak tidak enjoy, mampirlah kami ke Tahu lestari buat bekal nyemil dijalan, teteep masih pada muka bete. Ya sudahlah..dijalan saya ajak aja ngitung truk yang berhasil kita sisihkan karena bau asapnya, siip Dapet 5 truk, pas mau ngajakin Abang Ziyad ngitunv jarak dan kecepatan mobil, ternyata papa lapor kalo spedometer mobil juga mati ๐Ÿ˜ž๐Ÿ˜ž, yaahh..ngga jadi ngitung Doong..duh mobil kita ya nak, makin renta. Minta ganti mobil baru ya Allah, aaamiin..semoga diijabah๐Ÿ˜‰

Alhamdulillah pas Acara para Abang happy karena tempatnya nyaman dan cukup menyenangkan buat mereka, kami ngga ikut acara sampai selesai karena harus bertolak ke tujuan berikutnya yaitu walimahan keponakan. Tapi kami sempatkan ikut game family team di sesi pertama, yaitu nangkap belut. Karena panitia belum terlalu jelas ngasih peraturan, jadilah tim kami yang menang, karena peserta bertiga, sedangkan tim lain hanya berdua. Ha-ha-ha..tapi kami tetap jadi pemenang. 5 belut dipindahkan sama 3 orang.

Ini jadi momen A Ha pas perjalanan pulang, sibuk cerita keseruan memegang belut licin dan amis plus memindahkannya sampai tabrakan, saya masukin deh materi matematika,
Nak, tadi belutnya ada berapa?
Lima
Dipindahin sama siapa aja
Kita bertiga
Jadi, satu orang mindahin berapa belut?
Abang 2, Zaki 2 Azzam 1..
Nah berarti 5 belut dibagi 3 orang berapa ?
Ya ada yg dapat 2, ada yang satu mah
Oke siip ๐Ÿ˜‰
Azzam ga kebagiaaaan maaa๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ
Ha-ha-ha...kan adanya segitu zam, kalo nangkap sendiri di sawah belum tentu dapat lho, belut itu sembunyi di lubang -lubang pematang sawah..
Anaknya manggut-manggut, entahlah dia mengerti atau ngga wkwkwk..

Terimakasih ibu ibu IIP Kalsel..


#day7
#tantangan10hari
#game6
#kuliahbunsayIip
#ilovemath
#matharoundus

Sabtu, 29 Juli 2017

Main asik ala balita

29 Juli 2017

Menuliskannya ba'da shubuh selepas tadi malam membersamai balita saya yang baru tidur jam 11 malam, fiuuuhh...memang benar saat kita membersamai anak -anak itu harus selalu full hearth, karena apa yang mereka lakukan adalah belajar alami yang butuh banyak kesenangan.

Jadi, Zayyan (15 bln) hari ini kacau jam tidurnya, bangun agak siang, dan tidur part pertama di mobil saat kami menuju mall mengantar abang-abangnya refreshing, setelah itu sibuk main, sesiangan tak tidur, dan akhirnya ba'da ashar tertidur hanya dalam hitungan menit. Kurang lebih 30 menitan. Efeknya, jam tidur malam menjadi molor ga karuan. Padahal sudah dikondisikan berbagai cara, mulai Bobo barengan di kamar abangnya, bercerita, lampu diresepkan, sampe saya tinggal tidur..dia tetep anteng main.

Apa yang dia lakukan ?
Jadi, dia asik mengeluarkan hampir semua barang yang bisa dia jangkau di lemari, mulai buka tutup pintu lemari, mengeluarkan perabotan satu persatu. Yang paling menarik baginya adalah loyang-loyang yang beraneka ukuran. Menghamburkan spuit, membuka dan menutup toples-toples Tupperware. Akhirnya saya ajak dia main mengenal bentuk, mulai loyang segi empat berukuran kecil sampai besar, toples tupperware berbentuk tabung dan kotak, dan spuit- spuit berbentuk kerucut. Meskipun belum faham tetap saya nyerocos ini itu, dan dia lebih suka menyusun loyang menumpuknya menjadi tinggi, sedangkan toples dia isi spuit-spuit, ditutup, dibuka terus dituang ke toples yang lain. Saya sih dampingi saja.

Karena abang-abangnya mengantuk, berpindah lah kami ke kamar..saat cerita, siabang udah pada tidur, dia aja yang masih semangat buka tutup loker abangnya, akhirnya berhamburan isi loker, baju Abang pun berantakan. Padahal saya udah ngantuk dan target tidur lebih cepat karena besok mau ada acara sama ibu ibu iip. Eeh ini malah diajakin begadang.
Akhirnya saya bereskan dan lipat ulang, sambil dia duduk M ulai terkantuk-kantuk, saya tunjukan ini baju sekolah Abang warna merah, ini baju gamis Abang warna coklat. Aah semuanya saya ajak main, biar ngga setres hehe.
Kantuk yang ditunggu pun tiba, dia mulai gelendotan dan minta Mimi, segera deh saya ajak ke tempat tidurnya..berakhirlah 'main asik' nya.
Mudah-mudahan besok dia senang karena kita mau family gathering.

#day6
#tantangan10hari
#game6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Kamis, 27 Juli 2017

Jajan dan berhitung

27 Juli 2017

Menjemput Azzam di TK, sambil menunggu saya jemput, Azzam ikut lihat teman yang sedang Homeschooling lagi belajar berniaga, Alif namanya. Saat itu Alif berjualan tempe goreng hasil karyanya. Di jual per pcs Rp.500.  Azzam nampak tertarik ikut belanja gorengan Alif yang laris dibeli kawan-kawannya. Untung saja saya bawa uang di saku.
Nah, itung itung belajar, saya membekali Azzam 5000 rupiah untuk dibelikan gorengan alif, saya menyarankan membeli 2000 rupiah, eh Azzam bilang, 'cuma Dapet 4 dong ma, tempenya,' iya gpp kata saya..nanti uangnya ada kembaliannya.

Akhirnya Azzam beli gorengan 2000 rupiah dan mendapat kembalian 3000 rupiah. Rupanya tadi aunty yang mendampingi Alif menjelaskan penggunaan uang dan menghitung kembaliannya. Alhamdulillah..belajar ngitung uang deh hari ini, tapi ya belajar jajan juga hehe..
Cuma saya ingatkan, bahwa yang kita beli adalah yang kita butuhkan, tidak berlebihan dan tidak mubazir, terimakasih aunty dan uncle, juga Alif atas pelajarannya hari ini.

#day4
#tantangan10hari
#game6
#kuliahbunsayIip
#ilovemath
#matharoundus

Antar jemput yang menyenangkan

28 Juli 2017

Pagi saya adalah pagi yang sibuk, setelah menyiapkan anak anak kemudian bersiap mengantar sekolah, meski ada bayi, kegiatan ini tetap saya lakukan. Pertama mengantar si sulung Abang Ziyad dan Zaki karena jam masuk lebih pagi, kemudian Azzam berikutnya dengan membawa serta Ade bayi. Karena saya belum bisa nyetir mobil, jadilah saya bolak balik nganter anak dengan menggunakan sepeda motor.

Awalnya, saya merasa lelah dengan kegiatan ini, apalagi sejak ada bayi, otomatis jadi lebih repot karena harus mengkondisikan bayi juga. Lama-lama ada banyak hikmah dibalik semua ini, mengantar mereka jadi punya waktu singkat untuk bercerita atau bahkan apapun itu yang saya dan anak-anak menyenangkan. Seperti mengambil rute berbeda, atau bercerita rencana saya dan mereka hari itu.
Karena lagi ada game materi 6, saya nyelipkan matematika di setiap kesempatan, pun saat mengantar anak-anak.
 Pagi ini, saya mengajak anak-anak tebak-tebakan, berapa waktu yang dibutuhkan perjalanan dari rumah ke sekolah. Si sulung sih menebak 10 menit katanya ada kemungkinan macet, karena kita agak telat berangkat, Zaki menebak 15 menit karena saya lebih lambat dari biasa papanya menjalankannya sepeda motor.
Dengan patokan jam tangan Abang, kami berangkat jam 7.15 Wita dan ternyata sampai sekolah jam 07. 23. Ternyata di perjalanan lancar dan tak macet, waktu tempuh pun lebih cepat dari perkiraan Abang. Nah..normalnya saat jalanan lengang, waktu tempuh dari rumah ke sekolah sekitar 5 menit, kamienghiting Yadi sekitar 7-8 menit sampai tiba di sekolah. Dan yang melegakan, kami tidak terlambat.

Setelah mengantar mereka, giliran saya mengantar Azzam dengan Arah yang berbeda, karena Azzam belum terlalu faham konsep waktu, akhirnya saya mengajak dia menghitung dan memperhatikan berapa belokan dalam perjalanan dari rumah ke sekolah. Jadi sepanjang perjalanan, dapat dihitung 8 belokan harus kami lewati untuk sampai kesekolah dengan. Rute pertama. Nanti siang saat menjemput kami akan menghitung berapa belokan yang akan kita lewati dengan rute yang lain.
Matematika itu menyenangkan yaa..

#day5
#tantangan10hari
#game6
#kuliahbunsayiip
#Ilovemath
#MatharoundUs

Selasa, 25 Juli 2017

ukur..ayo ukur mainanmu..

25 Juli 2017

Pulang sekolah, Zaki megang-  megang jam tangan hadiah dari  sikat dan pasta gigi nya, yang kemarin saya belikan buat perlengkapan di kelasnya. Karena Zaki 'kreatif' dikoyaknya bungkus jam tangan 'palsu' itu..dan ditunjukannya pada saya.

"Nih Ma, ternyata isinya ukuran toh" katanya sbil menunjukan lempengan lunak besi bekas meteran
" Oh iya ya..pantesan, bisa langsung nempel pas Abang hempasan di tangan " kata saya yang emang baru tau juga isinya itu.
" Eh tapi ini namanya bukan ukuran, tapi meteran bang..alat buat mengukur panjang, lebar atau tinggi benda di sekitar kita."
Akhirnya saya jadi punya kesempatan ngenalin alat ukur dan satuan ukur ke Zaki dan Azzam.
Zaki ngeluarin mainan pesawat kertas miliknya, dan mulailah ia ukur- ukur, mulai dari sayap depan, sayap belakang dan badan pesawat. Namun sayangnya..karena meteran ini hanya 'manfaatkan sampah meteran' tulisan angkanya pun tidak akurat. Jadilah saya yang mengarahkan, bahwa meteran punya dia bukan meteran sungguhan, jadi bila ingin mengukur, harus pakai penggaris atau meteran sungguhan.

Nah, Alhamdulillah hari ini mereka belajar salah satu alat ukur, yaitu penggararis dan meteran.

#day3
#tantangan10hari
#game6
#kuliahbunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

Senin, 24 Juli 2017

Membuat camilan plus mengenal angka dan waktu

 24 Juli 2017

Siang ini, Azzam merengek minta jajan..karena jatah jajan nya sudah habis, jadi saya menawarkan dia untuk membuat camilan sendiri, kebetulan tadi pagi sarapan mereka saya buatkan lempeng pisang dengan aneka topping manis. Mungkin teringat tadi pagi, akhirnya Azzam setuju membuat adonan lempeng sendiri.
Dibantu abangnya, Zaki yang menyebutkan bahan- bahan yang harus disiapkan, saya hanya menyediakan wadah dan timbangan. Menyebutkan berapa angka di timbangan yang harus dipenuhi oleh setiap bahan.

Resepnya berikut ini :
- 3 pisang talas, potong kecil kecil
- 75 gram tepung
- 30 gr gula pasir
- air secukupnya
- 1 sdm butter/ margarin

Cara membuat :
Semua bahan diaduk rata dengan air hingga kekentalan yang diinginkan, lelehkan butter diatas teflon, tuang adonan, tunggu hingga pinggirnya mengering, tutup 5 menit, kemudian dibalik dan biarkan 10 menit. Matang deh...pindahkan ke wadah saji..silahkan diberi topping sesuka hati, bisa parutan keju, Meises, atau aneka selai.


Nah, tadi Azzam mengukur bahan dengan akurat, untuk usia Azzam memang belum belajar tentang satuan berat, tapi tadi saya cukup mengenalkan angka puluhan dan satuan.  Juga belajar mengukur waktu memasak, yaitu 5- 10 menit menggunakan timer.

Akhirnya lempeng bisa dinikmati mereka berdua tak lupa dibaginya adik Zayyan, Alhamdulillah

#day2
#tantangan10hari
#gamelevel6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#MathAroundUs


Jumat, 21 Juli 2017

Sebuah pengantar Math : apa, kenapa dan bagaimana

Alhamdulillah, pekan ini dapat materi baru dari perkuliahan Bunda sayang IIP. Materinya tentang berpikir logis matematis. Membaca materinya, serasa diingatkan bahwa ternyata matematika itu sangat dekat sekali dengan kehidupan kita, hanya saja seringkali kita terjebak pada rumitnya rumus-rumus, deret angka dan logika yang serius. Hingga menjadi momok bagi sebagian orang, termasuk saya.
Sejak mendapat materi, saya mencoba memasukkan logika matematika di setiap kesempatan bersama anak-anak, tujuan saya yang pertama adalah menumbuhkan keingintahuan anak anak, belajar menyukai matematika dengan cara yang menyenangkan, hingga tak berkesan menyusahkan.

Sore ini, sambil menikmati camilan sore, kami mengobrol singkat di beranda, tentang matematika di kehidupan sehari hari, ternyata dalam persepsi Zaki dan Azzam , matematika adalah belajar berhitung, sedangkan Abang menganggap matematika itu susah, nah..dari sini, saya mencoba meluruskan persepsi anak anak tentang matrmatika, bahwa matematika adalah ilmu Allah SWT berikan kepada orang orang mukmin yang berpikir, jadi manusia yang diberikan akal sehat akan otomatis mencari pengetahuan dengan berpikir menggunakan akalnya, maka matematika itu adalah salah satu ilmu dasar yang dipelajari manusia secara alami karena penerapannya nyata dikehidupan sehari hari.

Namun, saya tak membahas lebih jauh, obrolan berbelok pada bentuk benda disekitar kita, mulai dari segi empat, lingkaran, bulat, segi em7pat, belah ketupat dan persegi panjang. Kebetulan sore itu Zaki dan Azzam habis main layang-layang, jadi kesempatan saya memulai memperkenalkan kembali bangun ruang pada anak-anak.

Saya ajak mereka menyebutkan bentuk bangun ruang  yang kita temui di rumah,  seperti segitiga pada atap rumah dan penggaris punya Abang, juga besi penahan atap. Sedangkan bentuk lingkaran dan bulat lebih banyak dikenali anak-anak. Bentuk segiempat dan persegi panjang juga mudah mereka temukan di rumah, Alhamdulillah mereka paham perbedaannya.

Saya berencana membuat sedikit kurikulum untuk game 10 hati ini berkaitan dengan logika matematika, tentu saja disesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan tiap anak. Semoga berjalan lancar untuk 9 hari kedepan. Bismillah semoga Allah SWT mudahkan..aamiin


#day1
#tantangan10hari
#gamelevel6
#kuliahbunsayiip
#matharoundus
#ilovemath

Sabtu, 15 Juli 2017

Mulailah lebih dulu, mereka akan melihat dan mengikuti

Mengawali tantangan game level 5 dengan semangat, mengamati ketertarikan anak anak pada buku dan kegiatan membaca. Dalam sepuluh hari tantangan, ternyata sungguh tak mudah mengenalkan sekaligus mengajari anak membaca, butuh lebih dari sepuluh hari saya rasa. Namun ternyata yang paling penting justru adalah diri saya pribadi, tantangannya adalah konsistensi.
Maka teruslah saya bercerita dalam berbagai rupa kata, menuliskan catatan kecil dan mengumpulkannya, terkadang menghabiskan satu buku bacaan sebagai kegiatan membunuh sepi tatkala mereka asik bermain.
Memulai kebiasaan membaca dimulai dari diri sendiri, berharap mereka akan ''melihat' ibunya dan lambat lain mengikuti

#gamelevel5
#bundasayang
#iip
#kuliahbunsayiip