Jumat, 17 Maret 2017

Menjaga adik bayi

Banjarmasin, 17 Maret 2017

Akhir pekan tiba, kalo sudah hari Jum'at kegiatan di dapur Mama agak sibuk, karena menyiapkan beberapa masakan maupun camilan untuk akhir pekan, begitu juga sore tadi. Saat menyiapkan beberapa bahan-bahan utama, saya meminta bantuan Zaki dan Azzam untuk sementara menemani adik Zayyan bermain.
Sebelum menyerahkan si bayi ke kakak -kakaknya, saya menjelaskan beberapa hal tentang keamanan, misalnya hati-hati dengan kabel yang terjuntai, gelas minum yang diletakkan sembarangan, serpihan serpihan sampah yang mungkin menarik bagi si adik, dan tetap bermain disekitar pandangan mata Mama, artinya tak terlalu jauh.
Lima belas menit berlalu semua aman terkendali, tapi berikutnya terdengar tangisan adik yang mulai bosan, dia berusaha merangkak ke arah dapur tempat saya bekerja, dan si Abang berkali kali menangkap dan menggendongnya kembali ke ruang tengah. Sayapun akhirnya meninggalkan kesibukan di dapur dan segera mengambil alih.
Sambil menyusui, saya berterimakasih pada duo Zaki Azzam yang bersedia menjaga adik selama Mama di dapur, tak disangka ekspresi mereka bahagia karena apresiasi yang saya berikan. Tapi kemudian saya memberi catatan ringan  tentang bagaimana menjaga adik bayi dan memahami kebutuhannya. Misalnya kalo adik mulai menangis, tandanya mulai bosan, bisa haus pengen mimi, atau mengantuk bila jam tidurnya tiba, bisa jadi dia juga tidak nyaman dengan sekitar misalnya keringatan karena panas atau sebaliknya. Maka yang harus mereka lakukan adalah segera memanggil Mama.
Sebetulnya usia Zaki Azzam memang belum bisa di'titipi' bayi dibawah setahun yang sedang rajin mengeksplore, namun saya mencoba memberikan kesempatan mereka berlatih menjaga dengan waktu yang tidak terlalu lama.  Itupun disesuaikan dengan waktu Zayyan bermain. Terbukti mereka cukup paham tentang bagaimana menjaga adik.



#day9
#level2
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar