Jumat, 09 Juni 2017

Buka Buku dan Bacalah

Alhamdulillah, setelah masa rehat perkuliahan Bunda sayang dimulai kembali, Minggu ini sampai di game 5 dengan tantangan membudayakan membaca buku dalam keluarga. Jadi ingat, di rumah Mama, tertempel di balik lemari penyekat ruangan sebuah poster besar bertuliskan 'Ibu Bijak, membaca!'. Entahlah kenapa dulu Mama menempel poster itu, yang jelas kami anak -anak memang terbiasa membaca di rak buku itu, bagi kami itu gudang kesenangan, dimana buku cerita, buku sejarah, komik islami, bahkan jurnal ilmiah hingga kitab kitab punya bapak berjejer tak pernah rapi. Karena silih berganti posisi.
Zaman berubah cepat, dimana digital begitu mudah mengganti lembar -lembar kertas yang tampak usang tak menarik, berganti barisan kata kata diujung jemari yang menyentuh lembut. Tapi bagi saya buku adalah lembaran lembaran, maka sebagus apapun elektronik book atau e book, tak bisa menggantikan perhalaman buku cetak.
Ah..jadi kemana mana nih..
Jadii..begini, seusai terbit tantangan 10 hari, saya semangat karena merasa difasilitasi, sementara saya lagi bingung juga bosan mengajak anak anak membaca. Liburan semester lebih banyak dirumah, dan kegiatan terbatas pada tontonan TV dan game gadget. Jujur saya merasa bersalah tak bisa membersamai. Padahal rancangan liburan Ramadhan ini sudah matang kami rencanakan, tentang mengisi jurnal Ramadhan, bermain hasta karya, mengunjungi perpustakaan, mengumpulkan donasi dll.
Membaca, cocok sekali karena saya sedang menyiapkan Zaki ke SD, menurut aunty nya( guru TK) Zaki sudah hapal huruf dan mengeja beberapa kata. Tapi pada kenyataannya, Zaki dirumah sangat sulit diajak membaca. Meski saya sering membacakan buku, menstimulan dia untuk menebak kata, atau sekedar membaca papan reklame, tapi Zaki tampak tak banyak tertarik. Maka dari itu momen ini akan saya jadikan pembelajaran bagaimana merangsang anak mencintai buku, hingga menikmati bacaan dari buku atau sumber lainnya.
Malam ini ba'da magrib, seperti biasa kami berkumpul seusai tilawah, saya sampaikanengenai tantangan game level 5 ini. Meski tak terlalu antusias, anak -anak mengiyakan saya ajak kerjasama menyelesaikan tantangan ini.
Pertama yang kami lakukan adalah menyelesaikan bacaan Muhammad teladanku seri tanda-tanda kemenangan. Sebetulnya buku ini buku wajib diceritakan menjelang tidur, namun saya geser waktunya menyesuaikan dengan tantangan di level ini.
Anak anak terutama Zaki dan Azzam yang belum bisa membaca lebih banyak menyimak bacaan yang sengaja saya keraskan saat mereka sibuk dengan mainannya, hanya saja tv dan gadget saya matikan, karena akan mendistorsi cerita yang saya bacakan. Justru yang serius menyimak adalah bayi kecil kami. Akhirnya khusus untuk dia, saya bacakan seri Muhammad untuk balita. Sementara Abang Ziyad memulai bacaan buku cerita hikmah berjudul Subhanallah.

Semoga ini menjadi awal yang baik mengenalkan membaca, membiasakan dan memberi rangsangan bagiereka untuk mencintai buku sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan.
Pohon literasi kami ambil dari ranting di semak- semak halaman rumah, sempat ditanya Zaki kenapa harus bikin pohon di dinding. Saya jelaskan bahwa pohon itu menjadi bukti betapa banyak buku yang kita baca, dan berapa banyak pengetahuan kita bertambah setiap hari nya, semoga mereka termotivasi untuk membaca.

#day1
#gamelevel5
#tantangan10hari
#kuliahBunsayIip
#ToThingstoChangeImustchangefirst

Tidak ada komentar:

Posting Komentar