Jumat, 16 Juni 2017

Cerita, yang dirindukan

Konsistensi itu perlu untuk menjalankannya suatu kebiasaan yang baik, demikian pula dengan kebiasaan membaca. Akan tetapi bila suatu ketika kita terpaksa keluar dari jalur, ya tidak apa-apa juga, dengan catatan segera kembalikan kondisi keawal sesegera mungkin.

Demikian dengan. Kami beberapa hati ini, kegiatan story telling dan membaca yang sedianya selalu berlangsung ba'da magrib atau menjelang tidur, harus mengalami pergeseran waktu tak tentu, karena beberapa agenda, misalanya saat harus berkunjung ke tempat lain, atau saat dikunjungi tamu. Sempat juga dikomplain anak-anak, kenapa bercerita jadi sebelum magrib? Kenapa hati ini ga bacain buku, atau malah mereka cuek dan kembali menekuni gadget-nya. Ah tantangannya itu disini.

Perubahan ini yang tak kita bicarakan, dan berjalan seperlunya, mungkin juga itu yang mereka keluhkan, tapi disisi lain saya cukup senang, meski jadi pendengar, mereka meresapi kehadiran dan cerita yang saya bawakan, artinya lima hari kemarin kan ga sia-sia hehe..

Tadi malam, dimulai kembali sesi bercerita masih dengan Muhammad teladanku jilid 6, bahasan ini lebih banyak menceritakan akhlak Nabi kepada keluarga, sahabat, musuh dan bahkan binatang, topiknya jadi sudah mereka hapal karena saya membacakan sesi balita untuk Zayyan dengan topik yang sama, akhirnya malah jadi tebak tebakan sama mereka.
Melihat pohon literasi kami masih sepi dengan daun, karena kami masih lambat menyelesaikan per buku, tak apalah..biarkan pohonnya tetap disana, meski tantangan telah berakhir, insyaAllah kegiatan ini kita lanjutkan.

Notes: rak buku kami tak pernah rapi, menjadi spot favorit Zayyan yang lagi suka buku buku termasuk berantakan dari rak ha-ha-ha..


16 Juni 2017

#day6
#tantangan10hari
#gamelevel5
#KuliahBunsayIip
#forthingstochangeimustchangefirst

Tidak ada komentar:

Posting Komentar