Kamis, 02 Februari 2017

ketika sang penggembira rewel

"Mau martabaaak, huhuuu... Nggiiingg"
Ba'da magrib, sepulang shalat magrib di mesjid. Riuhlah rumah dengan tangisnya.
Setelah cek papa nya, ternyata Azzam mau martabak sepulang dari mesjid, karena papa ngga bawa uang, jadi pulang dulu kerumah, kecewalah dia..hingga menangis.
Sang papa berniat membelikannya, ambil dompet dan sebelum isya memesan martabak Untuk di bawa pulang setelah shalat isya.
Yaah..namanya anak,-anak, tak mengenal kata 'nanti' yang baginya akan bermakna ambigu, bisa dibelikan tapi bisa juga tidak. Belum lagi info yang didapatnya bahwa sang papa memesan dulu baru diambil kemudian, artinya tak bisa langsung menikmati. Rupanya info info itu tak ditangkap jelas sama Azzam. Alhasil makin menjadilah raungannya..hampir papanya hilang kesabaran dan memutuskan membatalkan rencana membeli martabak.
Sekilas tentang Azzam, dia anak yang hepi, selalu gembira dan menggembirakan, pengertian tapi juga senang tarik ulur untuk sesuatu yang dia suka maupun tidak. Jarang sekali rewel hingga tantrum hebat. Terakhir yang saya ingat..tantrum hebatnya adalah hari-hari penyapihan, selanjutnya..dia jarang sekali rewel. Maka saat malam itu dia rewel hanya karena belum dibelikan martabak, rasanya kami agak terganggu. Karena tangisannya menjerit jerit sambil menghentakkan kaki, Azzam kami tinggalkan di ruang tengah, kami ke kamar untuk menenangkan diri.
Sambil memijat lembut pundak suami, saya mulai mengutarakan kemungkinan Azzam menangis sejadinya, mungkin dia lapar, karena saat makan malam, tak terlihat ia ikut makan bersama abang-abangnya. Bisa jadi juga dia lelah karena tak tidur siang hari itu. Suami faham, dan mencoba mengajak Azzam berbicara saat ia tenang.
Tapi Azzam tidak segera tenang, meski sang papa sudah mengatakan akan mengabulkan keinginan nya.ternyata informasi nya masih saja kabur, penjelasan sang ayah tentang si dompet yang tertinggal di rumah tak penting buat nya, yang dia butuh adalah kepastian membeli martabak.
Suami berkata pelan sambil memeluk Azzam yang masih terisak Isak :'baik, kita beli martabaknya, seusai shalat isya di mesjid !' dan Azzam pun mengerti.
Tuh kan pap, tak sesulit tadi.
'Azzam,nanti dulu ya.. papa ga bawa uang, kita ambil dulu kerumah, sebelum shalat isya kita pesan, dan pulang dari mesjid kita ambil'
'huaaahhhhh..nggg..nggg..ngggg' itulah tadi yang terjadi😂😂.
Yaah kita mesti sering sering berlatih kata-kata ya..

Banjarmasin, 1 Januari 2017
#hari5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#bunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar