Jumat, 10 Februari 2017

Berempati dalam komunikasi

Ba'da magrib seperti biasanya, anak anak pulang dari mesjid. Si Abang yang pertama datang terlihat murung dan matanya sembab, langsung  ngeloyor ke kamar, saya ikutin dari belakang.
'ada apa bang?'
Masih diam, sulung ku tipe anak yang menyembunyikan sedihnya, dia diam, tapi raut mukanya sedih.
"Abang di kata-katain temen Abang yg kembar ma" akhirnya dia buka suara,
"Kata-kata apa emangnya?"
"Bungul (bodoh)"
"Abang ngga mau lagi bekawan sm mereka, Abang sumpahin keduanya berdosa, masuk neraka"
Saat sumpah serapah itu, wajahnya memerah marah.
Saya usap punggung nya, menyuruhnya mengambil nafas dalam dan menghembuskan pelan, mengajaknya beristigfar. Yang saya dengar hanya dengusan kesal dan marah, tetapi sambil saya bimbing beristigfar, akhirnya dia turut beristigfar.
Saya memeluknya, kesal, sedih dan marah adalah rasa yang mengiringi jiwa, keistiwaan yang Allah SWT kasih untuk kita sebagai manusia, maka sangat wajar bila kita merasakan itu, hanya saja Allah ingin kita melewati perasaan itu dengan cara yang baik, agar terlepas dari pengaruh syaitan. Istighfar dan memohon ampun kepada Allah serta mengembalikan segala permasalahan kepada Allah adalah lebih baik, setelah semua kita usahakan. Itu bernama tawakal.
Saya mencoba masuk melalui empati, hingga dia merasa nyaman. Berikutnya memberi penguatan personal padanya agar dia tetep percaya diri dan tangguh mengahadapi hal hal semacam ini.
' Abang, jika ada orang berkata seperti itu, belum tentu dia lebih baik dari Abang, juga dia tak cukup tau Abang bagaimana sebetulnya, cukup abaikan dan doakan yang baik, semoga dia lebih baik besok harinya, Allah kan maha membolak-balikkan balik hati setiap makhluknya. Lalu lupakan!'
'jika masih merasa sedih, kesal atau marah, segera tinggalkan..lebih baik bagi kita menghindari perkara yang sia-sia nak, Allah bersama orang-orang yang sabar! Inget kan innalloha ma'nga shaabirin..'
Dia tersenyum, lalu memelukku..apa Abang sudah lega? Dia mengangguk.
Entahlah..dia yang semakin dewasa atau kemampuan komunikasi  saya yang nambah sedikit, Abang lebih mudah diajak komunikasi, apa yang saya sampaikan ia terima dengan baik, perubahan positif sejak Abang ikut ESQ ( eh..bukan iklan ya).
Aah nak, di dunia ini akan ada banyak cobaan dan tantangan, semoga dirimu termasuk pada golongan orang yang sabar dan senantiasa memperbaiki diri, aamiin

Banjarmasin,9 Januari 2017

#hari9
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#bunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar