Rabu, 08 Februari 2017

Katakan apa yang ingin disampaikan

Senin, biasanya menjadi hari yang dinanti tapi juga bisa jadi hari yang paling ditakuti. Pagi itu Abang bersemangat kesekolah karena sepedanya sudah diperbaiki, tapi sebaliknya dengan Zaki dan Azzam, beberapa kali peringatan 'tertib pagi' mereka abaikan, meski sudah bangun, mereka berlama-lama di tempat tidur.
Saya yang masih sibuk dengan si bungsu, jadi tak fokus, entah kenapa pagi ini juga suasana hati sedang berkabut, akhirnya saya beri alarm peringatan, jika sudah berbunyi dan anak-anak belum siap, maka saya tak akan mengantar ke sekolah. Alarm Hp pun saya setel, apa yang terjadi? Mereka tetap males malesan, memang bersegera mandi namun tak pakai seragam, keduanya kompak tak mau sekolah hari itu.
Duh..saya keseel luar biasa, karena ini kali kedua Zaki memilih 'belajar dirumah" daripada di sekolah. Masalahnya hal ini tidak kita bahas malam sebelumnya, sehingga saya merasa keberatan kalo hari itu dia meminta belajar di rumah tanpa persiapan, karena hari itu saya harus membayar pendaftaran ulang SD nya Zaki, lanjut SPP dan tagihan rumah tangga lainnya, otomatis waktunya ngga bakal cukup saya alokasikan.
Saat suami tahu saya akhirnya memberi ijin mereka belajar di rumah dengan beberapa catatan, dia hanya berkomentar, 'terserah' 'duuh..rasanya kesal sekali, sedangkan dia tidak mengambil alih tugas saya di bagian membayar tagihan, karena lagi emosi saya menyampaikan dengan nada sindiran, bahwa kita berganti peran saja. Rupanya hal itu membuatnya tersinggung dan memilih menghindar.
Lagi- lagi saya memilih cara yang salah dalam menyampaikan maksud tujuan,  maksud hati ingin di mengerti dan dibantu, yang ada saya diabaikan.
Jadi pelajarannya adalah :
1. Jangan menyindir, tetapi katakan apa yang ingin disampaikan dengan jelas
2. Jangan berkata kata dalam keadaan emosi meningkat, selain intonasi meninggi, jantung berdebar kencang dan akhirnya lemas karena suplai oksigen kurang mencapai otak, timbullah rasa pusing dan lemas
3. Ambillah jeda waktu dengan menghindar sementara, itu akan membuat kita berpikir ulang untuk berkata kata atau berbuat.

Nah, besok akan saya coba lagi saat harus berkomunikasi dengan suami

Banjarmasin, 6 Februari 2017

#hari8
#tantangan 10hari
#komunikasiproduktif
#bunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar