Jumat, 26 Januari 2018

Sekretaris Rumah Belajar Kota

Secara geografis, Kalsel mempunyai cakupan wilayah yang luas, sejak berdirinya  Ibu profesional wilayah Kalsel, saya melihat antusiasme yang besar di kalangan masyarakat maupun member dengan berbagai kegiatan IP Kalsel, namun karena masih terbatasnya personil dan wilayah yang luas, penyelenggaraan kegiatan masih belum berjalan optimal, adanya rumah belajar di tiap kota, meski masih dalam tataran program, teman-teman komunitas menyambut baik pembentukan rumah belajar tiap kota.dharapkan akan semakin mengukuhkan peran IP Kalsel di tiap keluarga menuju peradaban. Selain.mengakomodir kebutuhan member untuk belajar, tapi juga berupaya memberikan kebermanfaatan lebih bagi sekitar, dengan value berbagi dan melayani.

Tantangan terbesar adalah cakupan wilayah Kalsel yang luas, member tersebar diberbagai kota. Untuk menampung ide dan saran member, diperlukan koordinasi yang tepat, untuk itu saya bersama tim rumah belajar, membagi rumah belajar di tiap kota besar saja. Saat ini Banjarmasin, Banjarbaru dan tanjung menjadi dua fokus pengembangan Rumah Belajar.
Tantangan kedua adalah bidang-bidang yang kami fokuskan.  Ada banyak usulan, seperti bidang Tata boga (cooking and baking), Crafting, Fotografi, dan menulis.
Hal berikutnya adalah acuan kami berdasar pada code of conduct, dimana peserta Rumah Belajar adalah para member, karena bertujuan meningkatkan kualitas diri dan kebermanfaatan. Sedangkan mentor menjadi salah satu masalah karena harus yang betul -betul ahli di bidangnya, sedangkan diantara member belum ada yang memenuhi kualitas tersebut.

Merunut ke belakang, kualitas seperti apa yang saya punya tentu hanya bisa dinilai orang lain yang melihat dan bergaul dengan saya, namun ada satu hal dalam diri, yang membuat diri ini percaya, bahwa saya adalah orang yang tertib administrasi, suka mempunyai gagasan-gagasan, suka mensuport orang lain, tentu kepercayaan diri ini dikuatkan oleh hasil assessment talent mapping. Bagi saya, ini cukup menjadi modal saya untuk bertugas di Rumah Belajar Kota kedepannya.

Seorang ibu, tak hanya berperan dalam pengasuhan dan pendidikan saja, tetapi juga berhak untuk menggali dan menemukan passion dirinya, yang dengan passion tersebut bisa meningkatkan kualitas diri dan keluarganya serta turut menyumbang kebermanfaatan pada sekitar. Rumah belajar adalah tempat yang tepatnya bagi para ibu untuk menemukan informasi, menggali potensi dan mengupgrade kualitas diri. Untuk itu, IP Kalsel membuat sarana bagi para ibu untuk bergabung di rumah belajar sesuai dengan minat dan bakatnya.
Rumah belajar akan menampung segala saran dan pendapat terkait dengan program yang akan dilakukan.
Iya.

Sementara ini, rumah Belajar di Kalsel di bagi per kota, yaitu Rumah Belajar kota Banjarmasin,  Banjarbaru dan Tanjung. Saya membidik hal-hal yang terdekat dengan kehidupan sehari-hari. Untuk itu Rumah Belajar kami fokuskan. Ke Tata Boga dan Kerajinan tangan ( crafting).
Rumah belajar Tata Boga mempunyai fokus pada penyediaan pangan keluarga (nutrisi) yang sehat dan cepat. Dalam hal ini dimaksudkan agar waktu ibu tidak habis berada di dapur untuk menyediakan kebutuhan pangan, sehingga ibu punya waktu lebih untuk menggali potensi lain pada dirinya, atau berperan aktif dalam pendidikan di rumah untuk anak-anak (home education).
Sedangkan rumah belajar ( Crafting) adalah sarana untuk mengakomodasi minat dan kesukaan yang terkait dengan bidang kreatif, tujuannya adalah menciptakan keluarga kreatif inovatif dengan bahan dan kelengkapan yang dekat dengan keseharian keluarga. Misalnya memanfaatkan barang bekas, mengalihfungsikan suatu benda dan lain-lain.

#sesi10
#NHW10
#membangunkomunitasmembangunperadaban
#matrikulasikordi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar