Jumat, 04 November 2016

Refleksi untuk perubahan keluarga


Bila menengok ke belakang, rasanya tak percaya kita sudah sejauh ini melangkah, mengawali dengan niat memperbaiki diri, Allah ridhai perjalanan kita, namun perbincangan kita kemarin menjadi refleksi, Bahwa kita masih akan menemui aral rintangan dan ujian ke depan, maka janganlah lupa untuk saling menggenggam tangan, saling menguatkan dan mengingatkan, saling menjaga dan menghargai, tak lupa saling mendoakan agar Allah SWT selalu menjaga langkah yang kita tempuh agar senantiasa dalam ridhaNya.

Do'a yang sama yang  beberapa tahun silam saat kita saling melangkah sendiri hingga kemudian Allah mempertemukan kita kembali. Aah terkenang itu..aku jadi mellow,  Betapa Allah menyayangi kita berdua.

Lalu Allah titipkan empat pria kecil ini dirumah kita, membuat gaduh tapi tak jarang membuat tawa kita berderai. Kita menjuluki mereka the ZiZA, yah..mereka istimewa dengan segala fitrah yang Allah sematkan padanya. Lelaki kecil pertamaku yang cerdas, pemberani dan tangguh, harapan melambung kelak akan akan kokoh berjuang untuk membela kebenaran, menjaga Agamanya, Menaati Allah SWT dan RasulNya.

Duo lelaki kecil yang suka berbagi bahkan sepotong kue buatanku bisa kalian bagi berlima, kita ingatkan bahwa apa yang kita miliki tak mutlak milik kita, ada bagian orang lain yang Allah titipkan pada kita untuk dibagi. Semoga dengan fitrahnya, menjadikan diri mereka sosok sosok yang peduli pada sesama, yang papa maupun yang tiada.
Yah, kalian lelaki kecil penuh energi..tumbuhlah sekuat karang agar kelak kau tak gentar ditempa gelombang. Karena kelak kalianlah yang akan menjadi pemimpin keluarga yang utama.

merekalah yang membuat aku merasa paling cantik dirumah kita, menjadikanku ratu dihatinya. Merekalah yang akan belajar tentang perempuan, istri juga kasih ibu padaku. 
Mereka yang menjadi juri test untuk tiap kue kue yang kubuat dengan cinta, pencicip utama menu masakan  yang terhidang, pendengar yang cerewet saat aku bercerita, aah.. ternyata hanya untuk kalianlah segala kulakukan.
Tapi disaat yang sama merekalah yang mengajari kita untuk tetap belajar bagaimana menjadi dewasa. Dan padamulah mereka belajar bagaimana menjadi seorang laki laki sejati, wahai suami.

Ketika Allah menetapkan dimana kita akan berjuang, disinilah kita..menanam kebaikan, menyemai benih cinta hingga tunas muda kelak berguna, memulai hidup apa adanya, bersyukur dengan apa yang sudah kita punya, lingkungan yang kondusif bagi tunas muda kita, tinggal bagaimana kita untuk ikut ambil peran dibagian mana kita akan turut serta.
Semoga Allah selalu menjaga langkah keluarga kita, Agar jauh dari hal yang buruk dan tercela, dan senantiasa mendapat Ridha Nya..aamin

My family,

5 November 2016

#NHW3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar