Rabu, 04 Januari 2017

'inner child' dan putri dalam cermin

Dalam bayang sendu kau kusapa
Wahai Putri dalam cerminku
Temani diriku terluka

Dalam bayang semu kau kupinta
Hapuskan sedihku pancarkanlah senyummu
Buatlah diriku tertawa
Bawa daku bersamamu
Capai bintang bintang Sinari sepiku

Wahai putriku dalam cerminan
Hiburkan hatiku
Walau dalam lamunan
(Putri dalam cermin- Sherina)

Suka sekali dengan lirik dari lagu Sherina, lagu ini selalu mewakili perasaan saya saat 'terluka'. Saat booming film petualangan Sherina, saat itu masa remaja yang penuh gejolak, baper sebaper bapernya anak baru gede yang baru kenal dunia.
Bahwa dunia itu tak cuma senang dan tertawa, tapi ada luka bahkan dukacita. Yah lagu ini lagu paling mellow sekaligus 'lagu wajib' juga 'soundtrack' saat saya merasa 'sendiri dan terluka'.

Kini Menjadi dewasa dan bertanggungjawab pada diri sendiri dan keluarga. Dihadapkan pada persoalan hidup yang beragam, friksi dengan diri, pasangan, anak, dan lingkup keluarga, terkadang mengecilkan diri sendiri, lalu kembali ke masa masa baper lalu menyendiri melagukannya lagi.

Sampai akhirnya menemukan satu titik tentang berdamai dengan diri sendiri, siapakah aku sesungguhnya? Bahwa segala kegalauan yang tak jarang menjadi ledakan amarah itu berasal dari masa lalu. Pengalaman  yang menjadi memori kusut tak terurai. Saya tertegun.
'Inner child' istilah kerennya begitu..sesuatu yang bisa jadi adalah kenangan buruk, sesuatu yang tak menyenangkan menjelma berupa jiwa kecil yang kosong dan sendiri, terabai disia siakan, lalu jiwa ini menjadi energi negatif bisa berupa kemarahan, atau kesedihan.
Lalu bagaimana mengendalikan agar 'move on' dari masa lalu, salah satu caranya adalah berdialog dengan diri sendiri. Kembali lagi ke lagu Sherina, Saat sy sedih dan menangis, lewat lagu itu lah diri ini berdialog, mencari sosoknya di sudut cermin hati, mencoba meraba sakitnya, menawarkan senyum dan rengkuhan pelipur lara, sampai ia merasa nyaman dan tersenyum kembali, membawa semangat baru.

Terapi self healing ini tidak akan memberikan hasil yang instan, butuh waktu dan proses yang terus menerus, untuk bisa sembuh dan akhirnya berdamai dengan diri sendiri.
Cara ini masih saya lakukan, mencari sosok - sosok kecil yang kadang muncul dalam bentuk kemarahan, mencoba menyelami diri sendiri agar bisa membebaskan diri dari rasa marah. Karena ini akan membawa pengaruh besar bagi saya sebagai ibu yang berhadapan dengan anak anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar