Minggu, 19 Januari 2020

Bekal 'makanan' untuk bertumbuh bahagia

Alhamdulillah..sampai juga di kelas Ulat, hehe..lucu yaa..meski saya agak geli dengan perumpamaan ini, tapi baiklah..karena filosofinya bagus, tahapan-tahapan sesuatu untuk menjadi lebih baik mungkin bisa terwakili dengan si ulat ini.

By the way, pekan ini kami diajak bu Septi untuk mengurai dari apa yang kami petakan kemarin. Jadilah..kami harus belajar bagaimana peta yang menjadi petunjuk itu benar-benar kita telusuri, apa yang kita dapatkan istilahnya 'makanan' akan menjadi bekal perjalanan menuju bahagia.

Selama satu semester ini, saya 'makan' empat hal, yang sampai saat ini masih saya cari sana sini, hal utama ada di Komunikasi produktif, saya buat jadi 'potluck' untuk teman-teman, karena merasa punya bekal sejak di bunda sayang dulu, saya hanya harus lebih memperbanyak referensi dan pengetahuan, selebihnya adalah praktek. Saya lampirkan 4 hal dalam panduan ini ya..


Berikutnya adalah mereview, 'bekal pertama ' yaitu ilmu komunikasi Produktif dan efektif, komunikasi yang dimaksud tidak hanya sebatas menyampaikan pesan, menjadi efektif adalah ketika pesan yang disampaikan dimengerti dan di fahami. Begitu pula menjadi komunikasi yang produktif tatkala pesan yang disampaikan dimengerti sehingga menghasilkan out put atau feed back positif yang diharapkan.



Saya kembali belajar, untuk berkomunikasi dengan anak yang sedang bertumbuh dalam usia-usia komunikatif, saya banyak memilah kata, mencari padanan kata yang positif, lebih banyak mendengarkan, dan berlatih bicara jelas dan singkat, tau sendiri kaan..emak-emak itu mau ngomong A intro nya banyak dan lama hehe..

Saya masih pakai sumber utama dari Buku terbitan IIP seri Bunda sayang, karena isinya aplikatif banget, ngga susah. Sumber lain yang baru saya temukan, adalah di keluargakita.com, disana ternyata diulas khusus tentang komunikasi efektif dalam keluarga, bahasanya pun ringan, ditampilkan dalam infografis yang menarik dan mudah diingat.

Selain ilmu komunikasi produktif, fokus selanjutnya adalah Ilmu Menejemen konflik, tentu saja konflik yang saya maksud adalah dalam lingkungan keluarga, komunikasi dan konflik adalah dua hal yang beririsan, komunikasi yang buruk berpotensi menimbulkan konflik, dan menejemen konflik yang tepat, bisa meminimalisir kesalahfahaman dalam komunikasi.

Saya belajar dari salah satu tulisan Ust. Cahyadi Takariawan tentang bagaimana Menejemen konflik dalan rumah tangga, di kompasiana. Saya pun mengambil sumber bacaan lain di artikel di www.jurnal-sdm.blogspot.com, dan banyak menyimak siaran voice note seorang psikolog keluarga di kota saya, Ibu Rimalia Karim.

InsyaAllah, setelah dua hal itu bisa diaplikasikan, ilmu penting lainnya adalah Menejemen Waktu,  untuk ilmu ini saya akan banyak belanja ilmu dari teman-teman dikelas Ulat, karena saya hanya sedikit mengetahui menejemen waktu yang efektif. Begitu pula dengan ilmu Gizi dan kesehatan keluarga, berharap bisa sharing dengan teman-teman yang punya bekal yang sama.

Nah, semoga apa yang saya makan, bisa juga dijadikan camilan untuk teman-teman yang sedang memamah hal yang sama.

Tinjauan pustaka :

- Buku Bunda sayang, Komunikasi produktif, terbitan  IIP
- Www.keluargakita.com, Komunikasi efektif keluarga,  Panduan komunikasi efektif dalam keluarga
- www.serambihati.gasibu.com, komunikasi efektif dalam keluarga.
- www.kompasiana.com, Menejemen konflik dalam rumah tangga, Ust.Cahyadi Takariawan
- www.jurnal-sdm.blogspot.com, Menejemen konflik,
- Tulisan dan berbagai voice note WAG komunitas orangtua bijaksana, by Ibu Rimalia karim

#bundacekatan
#jurnalminggu1
#materi1
#kelasulat
#buncekbatch1
#janganlupabahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar